Part 28. Calon Menantu

105 18 45
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Dalam dirimu aku melihat masa depanku

-Priceless-

***

Kringgg

Bel yang sedari tadi murid SMA Garuda tunggu berbunyi. Dengan semangat, Akas dkk keluar kelas. Jika kalian bertanya kenapa Akas sesemangat itu, jawabannya adalah karena hari ini ia dan Trisha akan pergi ke rumah pohon seperti rencana mereka semalam.

Ketiga sahabat Akas sudah mengetahuinya, karena tadi saat istirahat Akas memberitahu mereka. Tentu saja mereka juga tak kalah semangat dari Akas. Ohh bukan mereka, mungkin hanya Faza yang paling semangat. Padahal ia tidak ikut pergi.

Saat ditanya kenapa ia sangat bersemangat, padahal Akas dan Trisha yang pergi, bukan dirinya. Faza hanya menjawab,

"Sebagai sahabat yang baik, tentu gue excited dong."

Sampai di koridor, mereka bertiga pamit terlebih dulu pada Akas.

"Kita duluan Kas." pamit Ayres.

"Selamat berkencan ria." ucap Faza.

"Selamat bersenang-senang." ucap Kiano sambil menepuk bahu Akas.

"Hmm." balas Akas singkat.

Mereka pun berpisah. Ayres, Faza dan Kiano berjalan ke arah tempat parkir, sedangkan Akas ke arah kelas Trisha.

Siswi-siswi yang Akas lewati, masih sering tahan napas jika berpapasan dengannya. Mereka tau Akas tak lagi sendiri. Meski sampai saat ini mereka masih tak percaya bahwa Trisha, siswi pendiam dan tidak terkenal disekolah yang akan menjadi kekasihnya.

Tak jauh berbeda dengan ketiga sahabat Akas. Yara dan Zea pun juga excited dengan kencan Akas dan Trisha.

"Aku duluan Yar, Ze." pamit Trisha.

"Iya hati-hati." balas Zea.

"Have fun kencannya." ucap Yara.

"Ihh bukan kencan, cuma jalan-jalan aja kok." balas Trisha mengoreksi.

"Alah sama aja." ucap Yara.

Tak menghiraukan ucapan Yara, Trisha menghampiri Akas yang menunggunya di luar kelas.

"Ayo Kak." ajak Trisha.

"Sebelum ke rumah pohon, kita mampir ke rumah keluarga gue dulu ya. Mama kangen katanya." ucap Akas.

"Iya Kak, aku juga kangen." balas Trisha.

***

Akas memarkirkan motornya begitu sampai di kediaman Agnibrata. Belum sampai mereka masuk, lagi-lagi Trisha dikejutkan dengan teriakan Asya yang memanggilnya.

"KAK TRISHA," panggil Asya.

"Asya, ya ampun udah Mama bilangin jangan teriak-teriak di rumah." ucap Maya yang menyusul Asya bersama sang suami, Saka.

PRICELESSTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon