Part 30. Musuh atau Sahabat

81 15 39
                                    

Jangan lupa follow dan vomment ya, karena itu sangat berarti buat Author. Terima kasih:)

***

Sahabat yang menusuk dari belakang lebih berbahaya dibandingkan musuh yang menyerang

-Priceless-

***

Sepulang mengantarkan Trisha, Akas pergi ke markas Toxic. Saat ia datang, para anggota sedang bersantai ria. Namun ada dua orang yang tidak terlihat dalam pandangannya, Ayres dan Kiano.

"Kemana Ayres?" tanya Akas.

"Entahlah, nggak pamit tuh anak." jawab Faza.

"Kalo Kiano?" tanya Akas lagi.

"Di rumah, bokapnya pulang tadi sore. Mau family time katanya." jawab Faza.

Akas mengangguk tanda mengerti. Setelahnya memikirkan tentang jawaban Trisha tadi sore. Ia ingin menanyakan langsung kepada Ayres, tapi ternyata Ayres sedang tidak ada di markas. Kemana dia, tidak biasanya pergi tanpa kabar.

"Kenapa lo Kas? Ada yang lo pikirin?" tanya Gazra saat melihat ekspresi Akas yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Gapapa." jawab Akas yang belum ingin mengatakan kepada siapa-siapa tentang pikirannya. Ia ingin membicarakannya dulu dengan Ayres agar tidak ada salah paham.

"Kalo ada apa-apa jangan dipendam sendiri, cerita aja." ucap Gazra.

"Iya, gue gapapa. Kalau pun ada pasti gue cerita." ucap Akas menenangkan Gazra.

"Ya harus!" sahut Faza.

Meski Gazra tidak sedekat ketiga sahabat Akas, dan hanya sabatas teman satu geng serta teman satu sekolah saat di SMA Insky. Namun ia adalah orang yang sangat peduli dengan teman-temannya.

"Lo pasti habis jalan ya." tebak Bora mencairkan suasana.

"Iyalah Akas kan punya pacar, bukan kayak lo yang jomblo." ucap Faza.

"Jomblo kok ngomong jomblo." ucap Bora tidak terima.

"Enak aja, bentar lagi gue taken sama Yara." balas Faza.

"Kasian gue sama Yara kalo dapat cowok kayak lo." ucap Bora.

"Iri bilang bos!" balas Faza.

"Ribut aja tiap hari." lerai Gazra.

"Faza duluan tuh." ucap Bora.

"Lah kok gue." ucap Faza.

"Ya emang lo." balas Bora.

"Wahh minta disleding nih anak." ucap Faza.

"Udah woy, udah." lerai Gazra lagi.

Selain Faza dan Kiano, Bora dan Faza juga sering menjadi Tom and Jerry saat bertemu. Untungnya sekarang mereka tidak satu sekolah. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika dua Tom and Jerry disatukan terlalu lama?

"Kemarin gue nggak sengaja ketemu Ediz." ucap Okan tiba-tiba.

"Hah, dimana?" tanya Faza terkejut.

"Di supermarket," jawab Okan.

"Tapi anehnya dia malah nyapa dan nanya kabar gue." lanjutnya.

"Hmm mencurigakan, padahal biasanya suka main serang." ucap Bora.

PRICELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang