Pretty Girl (One)

15.3K 349 22
                                    

Gemasya Rugby Naratama tidak sempat memoleskan lipstik di bibirnya karena terburu-buru untuk pergi ke kantor.

Salah dia juga mengajak Wida ibunya bergadang menonton konser BTS, menyisir asal-asalan rambutnya dan memperbaiki penampilannya.

"Terima kasih kak"

Gemasya berlari pelan setelah mobil Adyat Bajra meninggalkan lobby kantornya.

"Masih ada dua menit lagi"

Gemasya masuk ke dalam lift sambil menenteng paper bag berisi sepatu kerjanya.

Lantai sepuluh tempat divisi keuangan, sebagai karyawan yang sudah bekerja selama dua tahun, Gemasya sudah terbiasa terlambat awal minggu.

"Gue selamat, untung ada sandal jepit di mobil kakak"

Gemasya melepaskan sandalnya kemudian menukarnya dengan high heels miliknya.

masuk dengan tampang tidak bersalah, Gemasya melihat rekan kerja sedang membuat lingkaran.

Apa mereka sedang mengundi nomor arisan, anak keuangan ini selalu ada ide biar uang terus mengalir.

"Mbak Oliv, udah cabut nomor? aku ya dapat bagian sekarang?"

Gemasya mencolek lengan karyawan senior, Olivia memberi kode untuk diam, ia tidak bisa mengatakan apapun.

"Jhon, lo yang dapat ya, gue kan udah bilang Minggu ini harus nomor bagian gue, pupus sudah bertemu Park Seo Joon Oppa"

Gemasya menepuk pundak temannya yang seperti patung selamat datang, kaku dan tegang.

"Eh kamu, baru datang udah ribut, peringatan pertama"

Suara siapa itu, seenak jidatnya memberikan Gemasya peringatan, Gemasya kan karyawan teladan.

Karyawan teladan apanya, Gemasya pernah membuat surat sakit palsu agar ia bisa ikut berlibur bersama orangtuanya.

Gemasya sering tidak ikut rapat divisi, seribu alasan Gemasya berikan pada kepala divisi, terakhir ia mengatakan kucingnya mau melahirkan, tidak ada orang di rumah menyebabkan Gemasya harus membantu binatang kesayangannya karena peri kemanusiaan tergerak.

"Saya?"

Tanya Gemasya menunjuk dirinya.

"Siapa lagi, cuma kamu yang terlambat lalu mengajak teman kamu mengobrol"

Suaranya seperti Cakra Khan, wajahnya tegas dan tidak lupa mata elangnya.

Gemasya tidak berkutik, hilang sudah image sebagai karyawan teladan, siapa dia sampai berani mempermalukannya dihadapan teman-teman satu divisi.

"Perkenalan singkat saya akhiri, silahkan mulai bekerja"

Pria itu menatap Gemasya seperti mengulitinya, apa dia titisan Thanos musuh Avengers?

"Saya tunggu satu menit lagi di ruangan saya"

Pria itu berlalu meninggalkan Gemasya diam terpaku, bau parfumnya sangat menyengat, mungkin ini makhluk pakai minyak harum kadaluarsa.

"Mbak siapa dia?"

Setelah keterkejutannya Gemasya mendekati Olivia.

"GM baru Raynar Mahatma, ganti pak Danu Wiranata"

Apa Gemasya ketinggalan informasi tentang pengalihan jabatan fungsional.

Seingatnya, Danu Wiranata masih menjabat sampai akhir tahun, kenapa makhluk tadi tiba-tiba datang mengacaukan hari Senin Gemasya.

"Buruan sana, bos baru kita minta Lo hitungin bulu kakinya"

Olivia tertawa puas melihat wajah kesal Gemasya berjalan menuju ruangan GM baru di lantai lima belas.

SHORT STORYWhere stories live. Discover now