dua

25.1K 1.9K 220
                                    

happy reading

****
Di sebuah ruangan terdapat gadis yang masih menutup mata nya dengan damai ,di samping brankar gadis tersebut sepasang suami istri menatap senduh ke arah putri mereka .

"Hiks mas bagaimana ini mommy ga kuat liat putri kita kaya gini".

"Sabar sayang kita tunggu putri kita sampai sadar ya"ucap lelaki paruh baya dan mengelus punggung wanitanya .

Sedangkan seorang gadis yang dari tadi mereka bicarakan kini membuka matanya dengan perlahan saat mata itu terbuka dengan sempurnah gadis itu bingung.

"A-aku dimana?"ucap Afifah menatap sekeliling nya

Mendengar ucapan putri mereka wanita paruh baya tersebut menghampiri putri nya.

"Sayang yang mana sakit?bilang sama mommy"ujar wanita paruh baya.

Afifah memandang mereka bingung dengan tiba-tiba sebuah ingatan terlintas di kepalanya,Afifah memegang kepala nya dan tersadar saat ini ia tidak memakai hijab.

"hiks h-hijab aku mana hiks"tangis Afifah.

Mendengar tangisan putri nya Damian pun menghampiri putri nya .

"Sayang kenapa nangis hm?"ucap lembut Damian.

"Hiks om hijab Afifah mana?Afifah mau hijab Afifah hiks"tanya Afifah sesegukan.

Kedua pasangan paruh baya tersebut bingung dengan tingkah anak nya ,mengapa anak nya tiba-tiba menanyakan hijab bukan nya putri mereka tidak mengenakan benda tersebut?.

"Arghhhh hiks s-sakit"erangan Afifah seraya memegang kepalanya yang sangat sakit akhirnya ia terjatuh pingsan.

Anita yang melihat putri nya pingsan pun menangis dan Damian keluar untuk memanggil dokter.

"Hiks sayang jangan buat mommy khawatir nak"ucap Anita menatap anak nya sendu.

Melihat dokter datang pun Anita segera menyuruh dokter untuk memeriksa keadaan putri nya.

"Dok gimana keadaan anak saya?"tanya Anita.

"Nyonya tenang saja nona Ara baik-baik saja mungkin karena benturan kepala nya membuat kepala nona Ara merasakan sakit jika nona Ara sadar jangan tanya apa-apa dulu karna saat ini nona Ara mengalami amnesia "jawab Dokter dengan sopan.

Anita terkejut mendengar bahwa anak nya amnesia tak lupa pula dengan Damian sangat terkejut mengetahui kondisi anak mereka .

"Apa anak saya bisa sembuh dok?amnesia nya permanen dok?"tanya damian

"Tuan tenang saja nona Ara hanya mengalami amnesia ringan tidak permanen ,yasudah kalau begitu saya permisi Nyonya Tuan saya harus memeriksa pasien yang lain"pamit Dokter dan berlalu dari sana.

"Mommy ga terima Ara di giniin Dad!!tanya sama Kefan kenapa dia sampai giniin Ara seharus nya sebagai seorang abang dia menjaga adik nya bukan malah membentak bahkan menampar nya ,kamu harus hukum anak mu itu "dumel Anita dengan gregetan sama putra nya.

"Iya honey nanti Daddy kasi pelajaran sama Kefan"sabar Damian melihat tingkah laku istri nya.

Di kantin terdapat Abang Ara dengan para sahabat nya jangan lupakan satu orang wanita bersama mereka siapa lagi kalau bukan Luna dengan tampang sok polos nya.

"Kef gimana sama keadaan adek lo?,gue liat-liat lo gapernah jengukin adek lo dah"ucap Satria menatap ke arah sahabat nya yang hanya diam saja!!ck menyebalkan.

"Kenapa lo nanya ke gue?"jawab Kefan acuh.

"Dih jamaluddin gue nanya ke lo karna lo abang nya ogeb "greget Satria melempar kulit kacang ke arah Kefan.

Kefan yang terkena kulit kacang hanya mendengus kesal"ck!!gue gapeduli mau mati juga gue gapeduli"decak Kefan acuh.

Sahabat-sahabat nya yang mendengar itu hanya melongo dengan ucapan Kefan kecuali Alric dan Alex hanya mendengarkan saja dan Luna hanya menampilkan raut polos nya padahal dalam hati nya sangat senang.

"Kak Kefan jangan kaya gitu mau gimana pun Ara adek kandung kak Kefan gabole gitu ya kak"ucapan lembut-lembut tai ayam dari luna membuat Alric tersenyum tipis.

"Pintar pacar aku"ucap Alric mengacak gemas rambut Luna.

"Ih kak Alric jangan di berantakin "Luna mengembungkan kedua pipi nya bukan nya terlihat imut malah terlihat seperti monyet nahan boker:v

"Sorry honey"kekeh alric dan merapikan kembali rambut Luna dengan sayang.

Sahabat nya yang melihat itu hanya memutar bola mata mereka malas sudah sering mereka di suguhin dengan keuwuan Alric dan Luna.

"Yaelah bos kalau sama Luna mah dunia serasa milik berdua ye yang lain mah ngontrak ye gak Van"ucap Satria.

"Hooh bos mah kalau udaa sama pawang udaa lupain kita-kita hiks srot"dramastis Vano seraya menyeka air mata nya yang sama skali tidak keluar.

Satria yang melihat itu menjitak kepala Vano dengan keras sehingga membuat Vano mengaduh kesakitan.

"Gausah gitu muka lo bangsat jijik gue liat nya"ucap Satria menatap jijik ke arah vano.

"Suka-suka gue lah muka-muka gue bukan muka lo dih jadi orang sewot amat dah"ujar Vano sembari menjauh dari Satria.

"Wah ngajak gelud nih bocah edan ,heh marketing gue gasuka liat muka lo kaya gitu karna buat mata gue jadi iritasi muka kaya pantat banci di lampu merah aja sok-sok an masang wajah dramastis kaya tadi bukan nya sedih malah kaya nahan boker "sarkas Satria.

"Dih kan suka-suka gue lah oneng ,GU(gila urusan) banget sih jadi orang"jawab Vano sinis.

"Wah mulut lo lemes amat ye ngatain gue oneng mau di jahit tuh mulut hm?"ucap Satria melotot kan matanya ke arah Vano.

"Lo berdua bisa diem gasih?pusing gue liat nya"tanya Kefan menatap kedua sahabat nya.

"Ga!"jawab Satria dan Vano.

"Cie kak Satria sama kak Vano samaan jangan-jangan jo-"belum sempat Luna melanjut kan ucapan nya Satria dan Vano langsung menyela.

"Dih ogah banget gue jodoh sama oneng kaya dia iyuhh btw gue masih suka lobang males banget demen sama batang"jawab Vano menatap jijik ke arah Satria yang melotot kan matanya yang mendengar ucapannya.

"Heh bambang gue juga ogah dapat jodoh kaya lo ,lo kira gue demen batang?yakali gue juga masih demen lobang ya"sarkas Satria.

"Ih kak Vano sama Satria kan Luna belum lanjutin omongan Luna maksud Luna jomblo bukan jodoh tau"jawab Luna.

Wajah kedua nya langsung kusut dan hanya tersenyum paksa meratapi nasib ,ya memang Satria dan Vano masih jomblo ah tidak hanya mereka Kefan dan Alex juga kok jadi ada yang minat sama mereka ber empat ga;v.

"Tau gue lun tau gue emang jomblo kok gausah di ingetin"senyum Satria dengan sangat amat terpaksa.

"Hallah lo kira gue gatau di Whatsaap lo udaa seperti Asrama cewek dasar playboy"ucap Vano.

"Kok lo tau ,wah jangan-jangan lo kepoin hp gue ya?bener-bener nih bocah edan"greget Satria.

"dih waktu di rumah Alric kan kita duduk sebelahan jadi gue ga sengaja liat lo chetan sama cewek-ceweklo itu"jawab Vano seraya menatap sinis Satria.

"Udah ntar pulang Sekolah kita kerumah Kefan nongkrong"jawab Alric menengahi pertengkaran kedua sahabat nya.

"Kak aku juga ikut ya"ucap Luna dengan mata binar bahagia seperti anak anj- .

"Of course babe "jawab Alric dan mencubit gemas pipi Luna.

Alex?jangan di tanya dia hanya mendengar, malas berbicara dan menatap Luna dengan tatapan yang sulit di artikan.





gimana sama cerita nya ?
seru ga?semoga kalian suka sama cerita aku

jangan lupa vote!!!

Transmigrasi AfifahWhere stories live. Discover now