H.33

190 27 0
                                    

Kegelapan menyelimuti, bintang mulai bermunculan. Saat ini aku sedang duduk di taman dekat kantor, beberapa orang terlihat berlalu lalang. Sean aku minta untuk menjagaku dari jauh, aku ingin sendiri.

Pikiranku masih berkecambuk tentang fakta yang aku temukan tadi sore.

Itu membuatku harus merubah rencana ku lagi. Dari awal.

Teringat tentang pesan dari dua pihak yang mencurigakan aku pun memutuskan menelfon orangku melalui Shin.

"halo?! (Name)?! Kau baru ingat menelponku?!"

"jangan sekarang shin, sambungkan telfonku ke markas pusat" ujarku lemah, kepalaku mulai sakit. Memijat pangkal kepalaku pusing.

"ada apa?"tanyanya khawatir

"nanti aku jelaskan, sekarang sambungkan" perintahku padanya, shin tak bisa berdebat lagi. Aku rasa dia mengerti aku sedang tidak ingin meladeninya

Tak lama kemudian telfon diambil alih oleh seseorang.

"selamat sore boss, disini Felix" ujar seseorang di sana.

Masing masing dari ketua divisi memang sudah mengenalku semenjak di Amerika, tapi kami tak banyak berinteraksi.

Dalam diam aku beruntung Felix yang mengangkat telfonnya. Karena menurutku dia dan Yuma yang paling normal dari mereka ber 6 di tambah dengan shin.

"terserah, Felix panggil semua ketua divisi ada yang mau aku bicarakan" ujarku dengan masih lemas

"baiklah, tolong tunggu sebentar" ujarnya santai, dia pasti kini memanggil mereka semua dengan menyuruh salah satu anggotanya.

Jika ada yang lupa felix adalah ketua divisi 2, Sajam.

Tak lama kemudian, banyak suara yang terdengar dari sini.

"ada apa jing?! Ada jalang baru kah?"
"berhenti menjijikan begitu, dan cepatlah aku masih harus mengunci data"
"ada apa kenapa kau menganggu waktu ranjang dengan dio?"

"hahh" helaan nafas lelah aku keluarkan. Satunya gila jalang, satunya nolep, satunya belok.

"oh siapa?" ujar seseorang yang bisa aku tebak Keil

"Boss, (name). Dia meminta kita berkumpul" ujar Felix menjelaskan, suaraku sampai kesana pasti felix sudah menspeaker telfon ini.

"Hah?! Kau tak bilang?! Dia akan ternodai jika mendengar perkatanan ku. Dan juga si gay Alex ini!!" ujarnya terdengar jauh, aku rasa dia berbicara pada Felix.

Seperti biasa pasti felix hanya diam dan tak tertarik untuk membuat pertengakaran lebih besar.

"Bisakah kalian diam! Berhenti mengurus jalang dan apapun itu! Jangan hanya tau mengempur di ranjang saja jika kalian disuruh berkumpul malah protes!" ujarku dari sini dengan tegas, mereka diam tak ada yang mengeluarkan suara yang aku dengar.

"sudah?" tanyaku dingin

"sudah bos" jawab mereka serempak

"sekarang aku tanya.." ujarku bergantung. Aku yakin mereka menegang sekarang.

"apa saja yang kalian sudah dapatkan? Apa ada informasi tentang dia? dan apa saja yang dilakukan Divisimu Charlie, hingga kantor cabangku ada yang meretasnya?!" ujarku dingin.

Aku percaya mereka bisa diandalkan, tapi samapi aku mengetahui info tentang kai dengan sendiri sampai mereka semua tak mengetahui apapun.

Itu keterlaluan

"Siap!, divisi 5 berhasil mendapatkan informasi tentang dia" ujar Alex semangat.

"apa?" tanyaku dingin

°'¦(NAMEE)!!¦'°[Haikyuu X Reader]˚  ꒰ °transeries ꒱Where stories live. Discover now