H. 13

461 59 3
                                    

Sudah direvisi~

.

Typo bilang yaa~

.

.

.

Normal Pov

Seorang gadis terbaring di ranjang rumah sakit dengan luka di sekujur tubuh nya.

Suara mesin pendeteksi jantung berbunyi nyaring dalam ruangan, bau obat sangat terasa disana, warna yang dominan putih mengelilingi tembok kamar.

Dia yang sudah semenjak 3 hari yang lalu selalu tertidur itupun membuka matanya perlahan, mengerjabkan mata menjernihkan penglihatan yang kabur.

"dimana?" gumamnya pelah melihat kesekeliling.

'ah..aku ingat,,,,, jadi ini dirumah sakit'
Batinnya mengingat apa yang terjadi.

Mencoba duduk dari berbaringnya, memegang kepalanya yang masih sedikit pusing

Kriett

"kau sudah bangun?" ucap seseorang datar, tapi terselip rasa bahagia dalamnya

"iya, baru saja" jawabnya mendudukan sedikit kepalanya

"itu tidak terduga, polisi akan meminta pernyataanmu nanti. Apa kau tau alasan kalian di culik?" Saki, ayah dari (name), mendudukan dirinya disamping anaknya.

".....yahh itu, dia mengincarku"
"kenapa?"
"obsesi kurasa"

Saki yang mendengarnya agak terkejut "lalu kau tau siapa dia?"
(name) menganggukan kepalanya
"maaf tou-san, aku rasa dia orang yang kuat dan berbahaya. Aku tidak bermaksud membuat masalah" (name) merasa bersalah, meremat selimut yang ia gunakan kuat

.

.

.

"kau juga tak ingin ini terjadi, jadi ini bukan salahmu. Kita serahkan urusan ini kepolisi" Saki menenangkan anaknya yang terpukul dengan apa yang anaknya alami, mengengam tangannya lembut memberi kehangatan

(name) yang menerima perlakuan sang ayah, menangis kecil rindu. Semenjak obsesi sang ayah tentang nya untuk menjadi yang terbaik membuatnya tak pernah mendapatkan perlakuan hangat seperti ini sejak lama.

'kau anak yang kuat' batin saki diam

"hiks- tidak tou-san, dia lebih berbahaya yang kau bayangkan, jangan beritahu polisi" kata (name) sembari mengusap matanya

"tapi-" "dia mafia yang pernah kita dengar itu, polisi tak akan kuat melawan mereka. Biarkan saja, cari cara lain nya nanti" potong (name) pada sang ayah menjelaskan.

"aku akan mengurus polisi nanti" saki menyetujui saran sang anak setelah mendengar alasannya, memberi pelukan singkat untuk sang anak dan beranjak pergi dari sana

"tou-san..." panggil (name) menghentikan sang ayah
Saki yang berada di depan pintu membalikan badanya dan menatap sang anak bertanya

"...kenma baik-baik saja?"
"iya, lukanya tidak seserius kamu"jawabnya jujur

".....jauhkan dia dari ku sampai dia pulang ke jepang lagi"
Saki mengangguk "kenapa?"

"aku tak mau dia menerima getahnya" jawab (name) singkat, memalingkan wajahnya ke jendela.
Dan saki pergi keluar.

°'¦(NAMEE)!!¦'°[Haikyuu X Reader]˚  ꒰ °transeries ꒱Where stories live. Discover now