Bab.2 Kesabaran Extra.

45 53 41
                                    

Hay gais?

"Pengen nyerah tapi, gue merasa kalo dia masi bisa gue milikin"

Vanezuela Anastasia Mahadika

Reading✨

Matahari bersinar awan sejuk dan angin yang berhembus kencang
membuat Tasya tambah semangat,
pergi ke sekolah.

"TAN, AKU BERANGKAT SEKARANG YA, SISKA UDAH TUNGGU DI DEPAN"
teriak Tasya di ruang tamu sambil
membenarkan rambut nya.

"IYA HATI HATI"

Gadis itu berlari kecil ke gerbang rumah nya.

"Sorry lama ya nunggu nya? " tanya
Tasya ke Siska. memang Siska dan
Taska tidak satu sekolah tapi arah
sekolah mereka satu arah.

"Enggak yuk berangkat sekarang"

"Kuy"

Di dalam mobil Tasya selalu saja membicarakan tentang Kiel. Ini
memang bukan hal biasa bagi
Siska karna memang setiap hari
Tasya membicarakan laki-laki itu.

"Ohh iya"

"Ihh lo gimana sih Sis, dari tadi
jawaban lo ohh iya, hm itu mulu
kasi solusi kek ke gue biar tambah
dekat sama Kiel" balas Tasya kesel.

"Sorry Tas gue gak konsen tadi soalnya gue lagi banyak pikiran"

"Gue heran sama lo Sis, lo itu anak
orang kaya enggak kayak gue makan aja harus kerja. Kenapa lo gak pulang aja sih Sis, lo gak kasian emang nya sama orang tua lo dia udah bujuk
lo pulang kenapa lo gak mau. Dari pada lo cape cape kerja di perpus
Mending lo pulang" cerocos Tasya
panjang lebar.

Memang Siska merupakan anak orang kaya karna kedua orang tua nya
sering berantem maka gadis itu,
memutuskan untuk pergi dari rumah.

"Huh, lo tau gak Tas kalo nanti gue
pulang orang tua gue pasti berantem aja kerjaanya gue stress lama lama"

"Sorry Sis ohh iya gimana kalo nanti
pulang kerja kita ke mall shoping
kan kita nanti gajian" ujar Tasya dengan kekehan.

"Boleh tapi nanti lo yang terakhir makan kan?"

"Iya iya"

Hingga beberapa menit kemudian
mereka, sudah sampai ke sekolah
Tasya.

"Oke makasih Sis, hati hati" ujar Tasya sambil menutup pintu mobil
Siska. Lalu berlari kecil masuk ke
kawasan sekolah nya.

"TASYA" panggil Cika yang baru saja datang. Orang yang dipanggil namanya sontak melihat ke arah asal suara.

"Eh, Cika tumben lo terlambat biasanya lo yang lebih awal datang daripada gue"

"i.. tu t.. adi m.. otor gue mogok" ujar
Cika terbata bata. Gadis itu gosgosan
keringat di keningnya bercucuran
wajah nya sudah merah padam.

"Sabar, Cik makanya sebelum pergi
tuh di cek dulu"

"Iya iya eh, btw lo udah siap belum tugas Bahasa Indonesia yang kemarin? "

Love,TasyaWhere stories live. Discover now