08 > Dekat

3K 253 5
                                    

Renjun menghabiskan waktunya bersama kakak tingkat sekaligus mantan kekasihnya yang masih sangat ia sayang, Lai Guanlin.

Semenjak pertemuan itu, mereka lebih sering menghabiskan waktu berdua dan bertemu. Sering juga Guanlin menjemput Renjun walau suami Renjun menyaksikan sendiri pasangannya dibonceng olehnya.

Suami Renjun pun tidak merespon apapun ketika melihat sepasang mantan itu dekat kembali setelah beberapa tahun tak bertemu. Mereka seperti kekasih walaupun itu dulu.

Renjun dan Guanlin kini tengah menikmati sore bersama di sebuah pasar malam. Sengaja mendatangi tempat itu lebih awal karna ingin melihat matahari tenggelam dengan menaiki bianglala.

Dengan pakaian Renjun yang hanya mengenakan kaos putih oblong dan Guanlin yang memakai Hoodie hitam nya itu terlihat kontras apabila saling berdekatan.

"Guan, mau permen kapas." Rengek si mungil yang membuat Guanlin menoleh dan menunduk melihat kelakukan menggemaskan di depan matanya.

Guanlin mencubit pipi berisi Renjun lalu mengecup pipi itu.

"Sayang, itu permen kapasnya gak sehat, bikin batuk." Renjun semakin melengkungkan senyumnya ke bawah, kesal dengan Guanlin.

"Tapi kalau little foxie ini mau, harus dimakan berdua oke?" Renjun langsung merubah raut wajahnya menjadi berbinar dan tersenyum senang seperti anak kecil.

Renjun menganggukkan kepalanya cepat dan melompat kecil. Guanlin terkekeh melihat reaksi menggemaskan sang mantan kekasihnya itu.

Mereka berdua lantas menuju ke gerobak permen kapas, mereka bahkan melihat langsung proses pembuatan permen kapas itu. Renjun tentu saja senang dan mencoba membuat permen kapas.

Renjun terus menggulung dan akhirnya hanya membentuk abstrak dan tak beraturan. Tapi Renjun tetap senang, dirinya bisa mencoba sendiri membuat permen kapas bewarna pink itu.

Hari semakin gelap namun matahari belum mau menenggelamkan dirinya. Guanlin lantas membawa Renjun yang tengah memakan sedikit demi sedikit gumpalan manis itu untuk menaiki bianglala.

Renjun mau-mau saja karna dia sedang fokus pada cotton candy yang baru ia buat menggunakan tangannya sendiri.

"Enak banget ya?" Kata Guanlin sambil menatap Renjun yang menempelkan bibirnya pada permen pink itu.

"Hehe, sini." Renjun menarik dagu Guanlin hingga bibir Guanlin juga menyentuh permukaan gumpalan gula itu.

Mereka berdua saling tatap, kemudian memakan sedikit demi sedikit permen kapas itu tanpa mengalihkan pandangannya. Hingga Renjun yang merasa sinar matahari sudah mulai redup, dia menolehkan kepalanya ke arah samping kiri.

Sedangkan si pemuda yang lebih tinggi hanya melirik pemandangan yang bahkan kalah indah dengan kecantikan Renjun.

"Cantik banget!" Pekiknya yang membuat Guanlin menjauhkan wajahnya dari benda manis berwarna pink di depannya.

"Lebih cantik kamu." Renjun yang mendengar hal tersebut lantas menoleh dan menatap Guanlin.

"Cantik itu."

"Kamu."

"Sunset nya."

"Kamu."

"Guan."

"Ya babe?"

Renjun menatap jengah seniornya itu lalu menepuk pipi Guanlin. Tapi si pemuda tinggi mengusap tangan mungil itu dengan lembut dan membuat Renjun tersenyum.

"I love you, Mr. Lai."

"I love you too, little foxie."

Selanjutnya Guanlin memajukan tubuhnya lalu membubuhkan bibirnya pada si lebih pendek. Renjun dengan senang hati menerima kecupan Guanlin dengan lumatan lumatan kecil.

No, Sir [Nomin]✓Where stories live. Discover now