Part 4: Fearless

Zacznij od początku
                                    

"Kenapa? Ya, kenapa Seokjin ada di rumahmu?" Tanya Jungkook seraya menatap Namjoon tajam.

"Karena aku ingin dia aman." Namjoon menoleh ke kiri dan melihat Yeonjun masih berbicara dengan polisi lalu menunjuk ke arahnya. Apa-apaan? Jadi, Namjoon membalasnya dengan mengacungkan jari tengah pada bedebah kecil itu dan kembali fokus pada Jungkook. "Aku memiliki sistem keamanan yang hebat di rumahku. Dan aku meninggalkan dua penjaga bersamanya. Dia akan aman."

"Kau sangat yakin jika seseorang secara khusus menargetkan Seokjin."

Namjoon mengangguk, "Saat kau melihat rekaman CCTV itu, apa yang kau pikirkan?"

Alih-alih menjawab, Jungkook malah memberikan Namjoon sebuah senyuman lebar. "Aku akan menjadi Kepala Kepolisian di kota ini pada akhir tahun."

"Aku tahu itu. Felicitatie veel geluk![1]." Kata Namjoon seraya membalas senyuman sahabatnya. Dia tahu setiap surat kabar dan media lainnya yang beredar di kota ini selalu memuji dan kagum terhadap kinerja Jeon Jungkook. Akhir tahun ini, pemuda itu akan menjabat menjadi Kepala Kepolisian termuda yang pernah ada. Jungkook dan ibunya telah berimigrasi dari Gleethorn saat pemuda itu masih balita. Ibunya telah bekerja sangat keras untuk kehidupan mereka setelah bercerai dengan ayahnya. Wanita itu melakukan semua pekerjaan yang dia bisa untuk memberikan putranya kehidupan yang luar bisa. Dan sekarang setelah Jungkook dewasa, misi Jungkook adalah membuat ibunya bangga kepadanya.

Dan Namjoon tahu, pemuda itu telah berhasil dalam misi itu. Dia pun turut bangga kepada mereka berdua.

"Kau tidak bisa menjadi pemimpin yang baik dengan mengabaikan fakta-fakta penting." Jungkook bergumam memberitahu Namjoon.

"Ya, tentu saja tidak."

"Dan kau tidak bisa menjadi pemimpin yang baik jika kau adalah orang bodoh."

Namjoon mengangguk-angguk. "Benar sekali."

"Jadi, sobat, mengapa kau memperlakukanku seperti orang bodoh?!"

Namjoon mengerutkan kening. "Huh?"

"Hentikan semua omong kosong ini dan katakan saja padaku, apakah ini ada hubungannya dengan 'pekerjaan sampingan' yang melibatkanmu dan Hoseok?"

Namjoon menjilat bibirnya dan melihat ke sekeliling mereka. "Aku berharap, lain kali kau tidak mengatakannya di depan umum seperti ini." Katanya memperingati.

"Dan aku berharap agar kau menjawab pertanyaanku sekarang juga."

"Mungkin saja. Aku harus berbicara dengan Hoseok lebih dulu dan mencari tahu informasi ini."

"Ya, kau harus melakukannya!"

"Aku mendapatkan pesan singkat dari Hoseok. Dia bilang dia dalam masalah dan aku harus menjaga Seokjin. Jadi, itulah yang akan kulakukan. Aku harus membantu sahabatku. Aku harus melindunginya dan─"

"Memindahkan Seokjin ke rumahmu?" Tembak Jungkook.

"Aku membawanya ke sana hanya untuk malam ini." Gerutu Namjoon. "Berhentilah melihat masalah ini menjadi sesuatu yang lain."

Jungkook mengerjap. "Bro, aku sedang menyelidiki kasus percobaan pembunuhan. Dan mengapa kau berpikir bahwa aku melihat masalah ini menjadi sesuatu yang lain? Bukankah sudah jelas? Atau mungkin, ada sesuatu yang perlu kau katakan kepadaku? Mungkin sesuatu yang menjadi alasan kuat untuk membawa Seokjin ke tempat tidurmu─oh, maksudku ke rumahmu malam ini."

Namjoon memberinya tatapan jijik. "Jika kau bukan sahabatku, maka aku akan membencimu sekarang juga."

"Dengan cara yang sama seperti Seokjin membencimu?"

Sweet Chaos | NamJinOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz