4 | Putri Malu

Mulai dari awal
                                    

"Naqiya." Seru dosen kelas itu. Tentu saja membuat mata Naqiya tertuju padanya.

Apakah dirinya akan mengulang cerita waktu berstatus mahasiswa baru? Mengobrol saat jam pelajaran dan disodorkan pertanyaan begitu saja? Dan berakhir menikahi dosen tersebut?

Ah, Naqiya menggeleng, perasaannya seperti sedang deja vu.

Air wajahnya sedikit terkejut mendapati sosok pria jangkung dengan celana hitam dan sepatu hitamnya. Ya, siapa lagi  kalau bukan sang suami alias Pak Bara yang tiba-tiba sudah berada di sebelah dosen kelas itu.

Terlebih dosen yang tengah mengajarnya saat ini juga telah mengetahui apa hubungan Bara dengan mahasiswi itu.

"Nih, Pak Bara mau ngasih hadiah, Naqiya," Ledek dosen kelas tersebut yang membuat Naqiya salah tingkah.

"Ehem ehem..." Timpal ledekan dari rekan-rekan satu kelasnya.

"Pak Bara jago banget bikin iri para jomblo ya!" Celetuk salah satu mahasiswa di kelas tersebut.

Ah astaga, pipi Naqiya berhasil dibuat merona dengan celetuk-celetukan teman-temannya. Terlebih Bara tampak sangat santai berdiri di depan kelas sembari memasukkan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana.

Ia sudah bilang agar diberikan saat di rumah saja. Setidaknya di mobil. Astaga, dosen bebal itu benar-benar keras kepala. Bisa-bisanya ia memberikan obat puting saat kelas berlangsung.

Bara melangkah ke arah istrinya dan memberikan produk yang dilapisi plastik tersebut.

"Kalo bisa izin dipake sekarang di toilet, Sayang." Bisiknya pelan.

Cantiya di sebelah perempuan itu melihat jelas produk apa itu sebelum Naqiya menyembunyikannya. Kikikannya ia tahan agar tak terdengar.

Usai Bara pamit dari ruangan itu, Naqiya memukul-mukul mejanya pelan karena gemas sendiri. Bisa-bisanya pria itu kepikiran memberikan salep puting di situasi seperti ini.

"Sono dipake duluu," Ujar Cantiya menahan gelak tawanya. "Ntar sampe rumah nyusuin Gaja biar ga sakit."

"Nggak abis pikir sama Pak Bara, malu banget aku, Can," Pungkas Naqiya yang menutupi wajahnya dengan binder miliknya.

Cantiya menahan tawanya yang hampir meledak, ia masih sadar, dosennya sedang mengajar di depan. "Hahaha... Aku kalo jadi Pak Bara juga bakal gitu sih. Nanti kalo nggak cepet diobatin, pulang-pulang sakit lagi nyusuin Gaja."

"Gaza ih!" Protes Naqiya yang semakin membuat Cantiya sulit menahan gelak tawanya. "Bukan Gajah."

Naqiya merogoh tasnya, mengambil benda yang diberikan Bara tadi dan breastpad barunya. Breastpad itu ia gunakan agar asinya tidak merembes keluar.

"Permisi, Pak, saya izin ke toilet sebentar," Izin Naqiya pada dosen itu. Dosen itu mengangguk dan langsung saja Naqiya keluar.

Kakinya melangkah ke arah toilet lantai tiga fakultas teknik itu. Alih-alih sepi seperti biasanya, matanya justru menangkap Bara yang bersedekap di depan toilet. Tubuh tegapnya bersandar di dinding sebelah pintu.

Astaga, mau apa lagi dia?

Kepala Bara menoleh ke arah Naqiya. Senyum lebarnya terukir indah di sana, "Kirain kamu nggak nurut."

Mendengar itu membuat Naqiya berdecak, "Mas 'kan bisa ngasihnya pas pulang. Daripada di kelas gitu bikin aku malu tau," Kesalnya.

"Kasian kamu pulang nanti mesti nyusuin Gaza, ntar semakin sakit," Ucapnya.

Bara terkekeh pelan saat menatap ekspresi wanita yang ia cintai itu yang mendengus kesal, "Nggeh nggeh maaf, Sayang. Takutnya kalo ngasih di mobil kamu juga nggak kira mau ngobatin di depan Mas."

"Ya aku malu lah, Mas." Lagi, pipi Naqiya terasa menghangat. "Tunggu di rumah baru diobatin."

Nah, Bara sudah menduga ini sebelumnya. Naqiya pasti tidak akan sudi memperlihatkan dadanya di depan Bara. Padahal sampai rumah Umi Zainab nanti istrinya itu akan menyusui bayinya.

"Mas 'kan udah liat semua dari kamu," Jelas Bara dengan tampang polosnya. "Ngapain malu sama Mas."

"Hish!" Naqiya mendongak dengan matanya yang membulat kesal, "Yaudah misi dulu aku mau ngobatin." Naqiya mencoba menyelip dari celah tubuh Bara.

Namun, kaki Bara menahan langkah istrinya itu sebelum menunduk untuk membisikkan sesuatu, "Kalo Mas aja yang ngobatin boleh nggak?"

[ B A Y I   D O S E N K U  2 ]

pak bara udah akut bgt kemezyoomannya ke istri mentang2 dah halal ya pak😠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pak bara udah akut bgt kemezyoomannya ke istri mentang2 dah halal ya pak😠

PROMOSI TIMEEEE

Testimoninya kak eldra ni gess, turun 4 kg minum mts! Yuk ikutan kirim testimonimu dan dapatkan 1 pcs GRATIS❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Testimoninya kak eldra ni gess, turun 4 kg minum mts! Yuk ikutan kirim testimonimu dan dapatkan 1 pcs GRATIS❤️

Shopee ig : @mowteaslim
WhatsApp : 0896032104731

Bayi Dosenku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang