CHAPTER 17

905 133 18
                                    

Airin's POV

Gue nggak pernah sesedih dan sesenang ini dalam waktu yang bersamaan.

Kemarin Chandra ngomong sama gue kalau dia mau memulai hidup baru, Chandra akan meninggalkan Jakarta dalam waktu dekat ini.

"Chan.. yang lo bilang kemaren malem nggak bercanda kan?"

"Ngapain aku bercanda Rin? Hahahaha" Jawab Chandra sambil mengaduk kuah bakso nya.

"Kenapa harus pindah kota sih Chan? Kalau tujuan lo pengen pindah rumah kan nggak harus pindah kota juga"

"Aku mau mulai semuanya dari awal lagi Rin, aku udah ngajuin resign ke kantor juga, mungkin bulan depan setelah hari terakhir kerja aku langsung pindah ke Ubud"

"Bulan depan? Cepet banget Chan.. trus lo disana nggak kerja?"

"Ya nanti aku bakal kerja lah, cuma masih nyari-nyari.. Sementara hidup pakai uang hasil penjualan rumah dulu"

"Nggak mau dipikir-pikir lagi Chan?"

"Ini udah aku pikir mateng-mateng kok Rin.. rumahku juga udah laku dijual, bulan depan udah harus kosongin rumah trus mungkin aku bakal sewa kosan dulu untuk sementara, dan barang-barangku juga akan langsung dikirim ke Ubud"

"Lo emangnya udah nemu tempat tinggal di Ubud?"

"Ini besok mau ke Ubud Rin, nyari tempat tinggal dulu"

"Chaaaaan kenapa serba mendadak sih?"

"Aku udah mikirin ini dari lama kok Rin"

"Kenapa lo nggak pernah cerita sih?"

"Kemaren masih belum yakin jadi belum mau cerita sama Airin"

"Biasanya lo kalau ada hal kecil atau lagi bimbang juga selalu nanya gue"

"Chandra kan mau coba belajar nggak ketergantungan terus sama Airin"

Gue menatap Chandra.

"Chan, gue nggak pernah keberatan kok kalau misalnya lo.."

"Nggak Rin, udah cukup lah selama ini Airin ngurusin Chandra, ini udah saatnya Chandra mulai semuanya sendiri Rin.. Airin berhak punya kebahagiaan sendiri juga kan?"

"Chan.." Gue kini mengelus tangan Chandra.

"Apaa?" Jawabnya sambil tersenyum pada gue.

Senyumnya kali ini beda, senyum Chandra lebih lepas.

"Lo beneran udah nggak apa-apa?" Tanya gue.

"Rin, Chandra nggak pernah merasa lebih baik dari sekarang.." Jawabnya sambil mengelus tangan gue.

"Gue sedih Chan mau ditinggal lo, jangan lupain gue ya Chan kalau lo udah disana"

"Ya nggak mungkin lah Chandra lupain Airin.. Airin masih akan jadi emergency call nya Chandra, Airin masih akan jadi nama pertama yang akan Chandra hubungi untuk hal apapun. Justru Chandra yang mau bilang sama Airin.. Airin jangan lupain Chandra yah"

"Nggak mungkin lah Chan gue lupain lo, orang terdekat gue kan cuma dua.. Jingga sama lo, jadi nggak bakalan lupa"

"Walaupun nanti kalau Airin udah punya pacar lagi?"

"Walaupun nanti kalau gue udah punya suami dan anak Chan, lo bakal jadi om kesayangannya anak-anak gue"

"Wah udah ngomongin suami sama anak aja nih? Udah dapet calonnya Rin?"

"Rese lo! Ya kan kalau Chan.. kalaaau"

"Hahahaha iya iya, oke aku pegang ya janji Airin.. Kalau misalnya Airin bohong.."

BETTER HALF - COMPLETEDWhere stories live. Discover now