CHAPTER 14

727 114 9
                                    

Airin's POV

Beberapa hari ini gue meeting back to back sama beberapa agency dan juga production house buat launching produk baru perusahaan tempat gue bekerja.

Jadi brand manager itu kerja nya seru tapi ya susah juga. 

Gue harus bisa mengatur strategi agar produk gue bisa dikenal di masyarakat sesuai target audience nya, apakah gue mau menargetkan produk gue itu ke pasar yang usia muda atau tua? Ke cewek atau cowok? Apakah ke audience yang SES ekonomi nya A atau yang C? semua harus ada strateginya, tujuannya agar produk kita bisa laku di market

Jadi kalau lo liat iklan-iklan yang di TV, di billboard atau di digital, kurang lebih ya itu kerjaan gue. 

Seru kan?

Tapi ya yang namanya kerjaan yang membutuhkan strategi kayak gini pasti ada aja kendalanya, mulai dari salah targeting, salah milih brand ambassador, kendala-kendala produksi iklan nya sampai ternyata hasilnya tidak memuaskan dari segi sales.

"Jadi gimana yah solusi kita supaya produk baru yang bakal kita launching ini nggak cuma bisa dapet awareness yang tinggi tapi juga audience bisa tau product knowledge nya seperti apa?" Tanya gue pada salah satu media agency yang menjadi partner perusahaan gue.

"Iya Mbak Airin, kita udah coba brainstorming di internal kita dan output yang bisa kita suggest adalah, kita bisa pakai public figure yang punya audience yang banyak tapi juga expert di dalam bidangnya." Jawab mereka.

"Okey, produk kita ini kan butter yang organic ya, agak susah sih sebenernya karena masyarakat Indonesia ini udah terbiasa pakai margarine yang harganya jauh lebih murah dan juga awareness-nya udah tinggi karena produk lawas"

"Iya mbak, jadi karena produk butter organik ini terhitung mahal, kita akan targetkan ke affluent audience, jadi kita nggak akan beriklan di TV tapi kita coba merambat ke digital platform dulu"

"Okey, boleh di share hasil brainstorming kalian?"

Lalu salah satu personil dari tim media agency gue membuka laptopnya dan menyambungkan laptopnya ke layar besar dengan kabel HDMI.

"Nah, jadi kita berencana mau langsung pakai chef untuk jadi brand ambasador produk ini mbak, tujuannya agar audience bisa langsung percaya sama omongan mereka tentang product knowledge kita karena mereka kan expert. Nah, tapi chef di Indonesia ini rata-rata sudah pernah dipakai sama brand margarine lainnya, kecuali dia mbak"

Click

Gue melihat ke arah layar presentasi media agency ini, terpampang foto sosok chef yang gue sangat kenal.

"Jadi Chef Aji ini agak beda dari Chef lainnya mbak, dia lebih selektif banget milih produk-produk untuk kerjasama dengan dia, karena Chef Aji ini anti banget sama produk instan. Nah menurut kita sosok Chef Aji ini cocok banget untuk produk butter organic kita, karena produk kita sehat sesuai dengan style nya Chef Aji Putra, ditambah dia sudah kami cek belum pernah bekerja sama dengan produk-produk margarine atau butter lainnya"

Gue hanya mengangguk-angguk sambil terus memperhatikan layar.

"Trus juga Chef Aji ini secara visual oke banget, fans nya dia bukan cuma dari kalangan orang-orang yang interest dengan kuliner dan masak, tapi banyak juga orang-orang yang suka sama dia karena dia ganteng mbak. Dia juga punya youtube channel sendiri yang subscribernya udah jutaan. Produk kita bisa banget nanti kita lakukan kerjasama dengan youtube channel nya. Kemarin kita sudah coba menghubungi managernya Chef Aji, katanya sih mereka mau konsider produk kita"

BETTER HALF - COMPLETEDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora