Asa Kinanti

1.1K 67 4
                                    

Bagas seperti ditarik ke alam kesadaran. Ia bisa mendengar suara Kinanti di kegelapan. Suara yang mengharapkan kematiannya. Kinanti pasti sudah melihat bukti bukti di ponsel.

Harusnya Ia tak menyimpan apapun disana. harusnya ia menghapus semua WA chat  Tantri sehingga tak ada jejak tertinggal.

“Kinanti maafkan aku.”

“Aku tak perlu meracunmu kan? Atau membunuh dengan tanganku sendiri. Tuhan tahu aku menuntut keadilan. Bagaimana rasanya? Sakit? Kuharap kematian membebaskanmu dari rasa sakit.”

Bagas mendengar umpatan Kinanti, air mata menetes. Kinanti melihat linangan dari sudut matanya.

“Jangan cengeng. Jangan jadi pengecut. Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Jangan cuma bisa menangis. Bangun, cabut infusmu dan tarik semua jahitan di kepalamu. Keluarkan isi otakmu biar kau lekas mati.” suara Kinan pelan tapi sarat emosi.

Kemarahan yang tak lagi bisa tergambarkan. Ia menoleh ketika melihat pintu terbuka. Itu suami Tantri, kenapa pria itu datang kemari?

Sejak pulang ke rumah Miko tak melakukan apapun. Hanya duduk termenung memandangi foto pernikahan di ruang keluarga. Foto itu membuatnya tergerak membuka ponsel Tantri. Ia ingin melihat foto foto kebersamaan mereka untuk mengobati rasa kehilangannya.

Namun yang didapati saat membuka galeri ponsel begitu mengejutkan. Bukan fotonya yang lebih banyak bersama Tantri. Tapi foto orang lain, apa ini pria yang mengalami kecelakaan bersama istrinya?

Miko mencari nama Bagas di WA, dan menemukan chat terakhir mereka yang membuatnya menyadari, istrinya berselingkuh!

Miko menggeser galeri untuk melihat lebih banyak. dan foto pernikahan istrinya dengan pria itu meremuk redam hatinya. Ia berpikir apa istri Bagas tahu? Atau perempuan itu baru tahu seperti dirinya?

Miko mengingat raut yang ditemuinya di muka ruang UGD, raut istri Bagas menunjukkan kekhawatiran. Ia pasti belum tahu seberapa brengsek suaminya. Pria yang sekarang tengah ditunggui dirumah sakit.

Kinanti keluar dari ruang ICU, Ia tak tahu kenapa suami Tantri datang “Ada apa?”

Suami Tantri tak langsung menjawab, Ia pergi ke kursi tunggu di depan ruang ICU. Kinanti menyusul duduk di sebelahnya.

“Ini?” suami Tantri menyerahkan ice chocolate dan croisan yang dibelinya di J Co ke Kinanti.

Kinanti tak mengerti, Ia marah pada laki laki disebelahnya. Dan bertanya apa laki laki itu tahu perbuatan istrinya.

“Saya baru tahu hari ini. Dari foto pernikahan di ponselnya.” laki laki itu bicara

“Saya juga.” amarah Kinanti mereda. Ia menceritakan hal yang sama.

“Saya berharap suamimu mati.”

“Saya berharap dia menyusul istrimu ke neraka.”

“Mereka tega bukan?”

Kinanti mengangguk, Ia meminum ice coklat yang dibawakan. Ia memang haus dan lapar. Dan emosi ingin membunuh suaminya.

“Bagaimana keadaannya?”

“Dia masih dalam kondisi kritis setelah operasi. Rasanya ingin sekali membredel jahitan dikepalanya.”

“Saat di UGD kau tampak cemas.”

“Saat di UGD kau jelas merasa kehilangan.”

“Sekarang tidak.”

“Sama.” Kinanti menatap nanar ruang ICU “Mereka menikah siri tanpa memikirkan perasaan kita.”

“Aku selalu percaya padanya.”

“Aku juga.”

“Kupikir pondasi berumah tangga sikap saling percaya.”

“Nyatanya karena kita terlalu percaya kita dikhianati.”

Miko terangguk “Kau mau pulang?”

“Belum tahu."

“Kau baik jika menungguinya semalaman.”

“Aku akan pulang. Aku akan pamit dulu.” Kinanti masuk ke ruang ICU.

Kinanti masuk ke ruang ICU dan menyentuh tangan Bagas “Aku akan pulang. Kebetulan suami Tantri datang dan menawarkan tumpangan.”

Bagas mendengar suara Kinanti di kegelapan “Kinan, apa yang kau pikirkan?”

“Aku tak akan menjagamu. Aku ingin tidur nyenyak dirumah. Kuharap saat aku menjenguk besok, kau sudah berpulang.” Kinan melangkah pergi meninggalkan ICU.

Ia berjalan beriringan dengan Miko membelah lorong rumah sakit.
Tak ada suara. Hanya keheningan.Keduanya membisu, sibuk dengan kecamuk hati masing-masing setelah menemukan kenyataan kalau mereka korban pengkhianatan.

Siksa Kinanti (Full Story  Karya Karsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang