Mengambil alih tas yang tersampir begitu saja di pundak Jungkook, Lisa lantas melangkah menuju kamar. Memisahkan diri dari sang kekasih yang telah turut mendudukkan diri bersama para anggota lain itu.

"Kemana Jim dan Hoseok?" Suara Jungkook menguar, dengan belah bibir yang telah mengapit sebatang rokok.

"Ah, mereka tengah menjalankan misi dari Namjoon hyung. Sebuah barter senjata dengan beberapa barang yang di dapat oleh Hoseok semalam." Jelas Taehyung, pria itu melemparkan sebuah pemantik api pada Jungkook yang seketika di terima dengan baik oleh sang Planner tersebut.

Suasana kembali hening. Hanya denting bibir botol Alkohol beradu dengan gelas lowball yang sesekali menemani aktivitas berbincang mereka. Dan dalam diam, Taehyung melirik ke arah Jungkook menggunakan ekor matanya. Sebuah hal yang seketika di tangkap oleh Jungkook.

Tanpa bicara, pria bersenyum kotak itu mengangkat kedua alisnya, seolah tengah menanyakan sesuatu pada kawannya itu. Dan seolah mengerti akan maksud Taehyung, Jungkook menggeleng samar. Sebuah gelengan yang seketika menimbulkan raut frustasi pada wajah Taehyung.

Klek,

Suara pintu yang terbuka, sontak membuat pandangan para pria di sana teralih. Dimana suara pintu itu, berasal dari Lisa yang baru saja keluar dari kamar setelah berganti pakaian. Tubuh wanita itu, kini hanya di balut piyama berukuran besar yang telihat begitu nyaman di kenakan. Lengkap dengan surai panjang terikat asal begitu saja.

Menggeser duduknya, Jungkook bermaksud memberi Lisa tempat kosong di sisinya. Namun, niat itu seketika urung kala sebuah teriakan berulang dari salah satu kawannya, mendadak memenuhi markas mereka itu.

"Jin hyung! Seokjin hyung!"

Suara pekikan Jimin, sontak membuat para presensi yang berada di sana seketika berdiri. Bahkan dengan cepat, Taehyung melangkah lebar menuju pintu dan membuka pintu markas dengan cepat. Dan benar saja, sesuatu yang terdapat di balik pintu, membuat kedua mata pria bersenyum kotak itu, terbelalak sempurna.

Salah satu kaki Hoseok, berlumuran darah.

Bergegas membantu Jimin, Taehyung turut memapah Hoseok yang hampir tak sadarkan diri itu. Wajah Hoseok terlihat begitu pucat, dengan bulir-bulir keringat yang terus keluar memenuhi kening dan wajah pria itu.

"Apa yang terjadi?!" Jungkook memekik. Pria itu lantas berjongkok, memeriksa kaki Hoseok yang berlumuran darah.

Sial! Bekas tembakan!

"Kami di serang. Saat melakukan pertukaran barang, tiba-tiba ada sekelompok orang yang menyerang kami berdua." Jimin mencoba menjelaskan dengan napas sedikit tersengal. Pria bermata sipit itu lantas menghempaskan tubuhnya ke sofa, tepat setelah Seokjin kembali datang dengan peralatan medis di tangannya.

"Siapa yang menyerang kalian?" Kali ini suara Yoongi menguar. Kening pria itu berkerut jelas, dengan tangan yang mengepal kuat.

Tak seketika menjawab pertanyaan Yoongi, sorot mata Jimin justru teralih. Menatap Jungkook yang juga tengah menunggu jawaban darinya.

"Kaki tangan Dohyun. Setelah melukai kaki Hoseok, mereka menitipkan salam untuk Namjoon Hyung."

Jawaban Jimin sontak membuat rahang Jungkook mengetat kuat. Tanpa bicara, pria itu lantas memutar tubuh dan melangkah begitu saja masuk ke dalam kamar. Menyambar beberapa berkas yang tersimpan rapi di dalam tasnya, dan kemudian keluar dari kamar dengan langkah lebar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOKWhere stories live. Discover now