[ M ] Siapapun, tentu tidak menginginkan untuk hidup dalam dunia yang penuh kegelapan. Begitu pula bagi seorang Lalisa. Namun, keadaan-lah yang pada akhirnya membawa Lalisa untuk masuk kedalam dunia penuh darah dengan nyawa sebagai taruhannya.
Tak a...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• • •
Semilir hembusan angin dingin yang menelusup melalui celah-celah gorden membuat sepasang mata seorang pria mengerjap perlahan. Salah satu tangan pria itu terulur, bermaksud mendekap tubuh sang wanita yang ia tahu masih berada di sisinya demi mendapat kehangatan, sebelum akhirnya mata itu terbuka seketika kala ia menyadari ruang kosong di sisinya.
Pria itu adalah Jungkook.
Kedua mata Jungkook terbuka sepenuhnya, pria itu mengedarkan pandangan mencari sosok Lisa yang tak lagi berada di sisinya. Tempat itu kosong dan ia sendirian di sana.
Jungkook mengusak wajahnya, sepertinya Lisa telah pergi terlebih dahulu. Jungkook melirik jam di atas nakas, pukul 5 pagi waktu setempat. Jadi, apa Lisa pergi saat tengah malam?
Tak ingin ambil pusing, Jungkook menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan meraih pakaian miliknya yang berserakan. Dengan santai Jungkook memakainya, memang siapa yang peduli? Toh, ia sendirian disini.
Usai berpakaian, Jungkook membangunkan diri, pria itu bermaksud untuk kembali ke markas menyusul Lisa. Namun ada sesuatu yang menggelitik benaknya, hingga akhirnya Jungkook mengurungkan niat dan memilih mencari jawaban akan rasa penasarannya.
Dengan wajah khas bangun tidur, Jungkook melangkahkan kakinya menuju nakas kecil yang berada di kamar Lisa. Tangan pria itu terulur membuka laci nakas, entah apa yang ia cari karena hanya rasa penasaran yang menjadi alasan pria itu. Hingga akhirnya dahi Jungkook mengernyit kala ia menemukan selembar foto di sana. Selembar foto yang Jungkook ingat, salah satunya adalah... Orang yang di cari oleh Lisa?
Tanpa mengalihkan pandangannya dari lembar foto itu, Jungkook kembali mendudukkan diri di sisi ranjang Lisa. Alis pria itu menukik, memperhatikan wajah-wajah di dalam foto itu dengan seksama.
"Bukankah ini orang yang di cari Lisa? Siapa sebenarnya dia? Dan di gambar ini, mengapa Lisa terlihat sangat ceria?"
Jungkook menatap lamat gambar yang lebih mirip foto keluarga itu, terlebih senyum Lisa mengembang dengan sempurna di sana.
"Lisa, siapa dia? Keluargamu? Atau siapa?"
•••
Suasana markas pagi ini masih terlihat begitu sepi. Wajar karena bahkan matahari belum beranjak sempurna.
Jungkook melangkahkan kakinya dengan gontai, wajah khas bangun tidurnya bahkan belum menghilang. Mobil yang ia bawa kini terparkir begitu saja di basement markas. Dalam langkahnya, Jungkook merapatkan jaket yang ia kenakan, menghalangi udara pagi yang hendak menyapa tubuhnya.
