6. WHY JUST ME?

8.8K 1.4K 678
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Dentuman suara musik terdengar begitu memekakkan telinga. Sementara, Laser Light tiada henti menyorot acak setiap wajah pengunjung yang menari liar di lantai dansa. Hiruk pikuk suara tawa bercampur teriakan seolah hanyut dalam suasana. Ini adalah malam yang panjang.

Di sebuah sudut club yang terletak di ujung, Lisa menyesap whiskey di tangannya dengan dalam. Kendati pening telah menghantam kepalanya, namun agaknya gadis itu enggan untuk berhenti menuangkan minuman ke dalam gelas lowball miliknya.

Tepat di depan Lisa, Jungkook hanya diam tak bergeming. Pria itu telah selesai dengan alkohol miliknya. Ia tak mungkin meneguk lebih banyak, mengingat jika nanti ia harus menyetir. Hanya kepulan asap yang berasal dari rokok-nya lah, yang kini menjadi mainan bagi Jungkook.

Suasana begitu gaduh, sangat sulit mencari Club yang tidak bising sesuai permintaan Lisa. Akan tetapi, dimanapun bukankah Club pasti penuh kebisingan? Dan itu sebabnya mereka berdua memilih tempat yang sedikit jauh dari lantai dansa. Membuat hanya sedikit cahaya yang sesekali menerpa keduanya.

Jika saja Jungkook sendirian, atau ia bersama kawan-kawan prianya, mungkin para wanita malam akan silih berganti untuk duduk di pangkuannya. Akan tetapi, sepertinya kehadiran Lisa membuat para wanita malam yang tengah 'bertugas' itu berpikir dua kali untuk menggoda Jungkook. Mungkin mereka berpikir jika Lisa dan Jungkook adalah sepasang kekasih. Mereka hanya tidak mengetahui jika sebenarnya Lisa tengah tenggelam di angannya sendiri dan ia sama sekali tidak peduli bahkan jika Jungkook menghabiskan malam dengan salah satu wanita malam itu.

Jungkook menghela napas. Pria itu mematikan rokok miliknya di asbak hingga membuat rokok itu hampir patah. Jungkook meraih benda pipih miliknya yang berada di saku celana dan... Ah, waktu telah menunjukkan hampir pukul dua malam.

Jungkook mematikan layar ponsel miliknya, memasukkan kembali benda pipih itu kedalam saku dengan suara yang menguar dari belah bibirnya, "Lisa, mari pulang."

Bukannya mengiyakan, Lisa mengangkat salah satu tangannya. Ia sama sekali tak menghiraukan ucapan Jungkook. Sepertinya kesadaran gadis itu telah melayang entah kemana.

Jungkook menghela napas lelah, jika Lisa tidak segera di bawa pulang, mungkin gadis itu akan terus menegak minuman tanpa henti. Memang, Jungkook tidak mengetahui apa yang mengganggu benak gadis itu. Akan tetapi Jungkook paham jika Lisa seperti tengah frustasi akan sesuatu. Sangat ketara dari tegukan alkohol yang terus melewati tenggorokannya nyaris tanpa henti.

Jungkook meraih dompet miliknya, meletakkan beberapa lembar di meja tanpa peduli kembalian yang mungkin saja ia dapatkan. Sekejap berikutnya, pria itu berdiri dan meraih salah satu tangan Lisa. Meletakkan lengan kawannya itu di pundaknya sebelum akhirnya ia melangkah perlahan,tentu saja bersama Lisa yang melangkahkan kakinya dengan terseok.

THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOKWhere stories live. Discover now