1.1. All About Her Isn't Worth Knowing

135 10 1
                                    

ACT I : SUMMERTIME SADNESS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ACT I : SUMMERTIME SADNESS

Daegu, 2000

Selama musim panas, Jinhee mengamati dirinya di cermin kamar mandi. Ia menatap lekukan tubuh telanjangnya: pinggang yang ramping, perut yang tidak berlemak dan terakhir buah dada yang terlihat lebih besar dari bagian tubuh apapun. Puan itu ingin muntah kala melihat dirinya dikelilingi oleh tegel dinding kamar mandi berwarna putih.

Tuhan. Aku terlihat menjijikkan.

Ada dua hal yang terus berubah: buah dada dan juga tempramennya. Ia ingin membuang lemak-lemak yang berlebih pada buah dadanya, padahal anak gadis lain berlomba-lomba untuk memiliki buah dada sepertinya dan ini bukanlah yang Jinhee mau.

Bagaimana caraku untuk menormalkan ukuran buah dadaku?

Banyak orang, bahkan ahli kejiwaan mengatakan bahwa sekolah adalah tempat kedua anak-anak berkembang. Secara lebih detil belajar mengenal emosi, merasakan empati, mengambil keputusan yang benar serta memikul tanggung jawab sebagai seorang anak dan sebagai seorang murid. Setiap kali Jinhee menginjakkan kakinya ke sekolah, ia tidak merasa dirinya mempelajari salah satu dari keempat hal di atas. Karena lingkungannya selalu memperlakukan Jinhee dengan buruk.

Ayo, Jinhee. Pasti akan ada orang yang mau menerimamu, tapi tidak di sekolah ini.

Hatinya terasa berat, gelisah tepat saat banyak pasang mata melotot pada tubuh molek yang terbungkus hoodie hitam, khususnya para bocah laki-laki. Mereka tidak punya kekuatan super seperti tatapan mata yang dapat menembus hoodie, tapi karena mereka lebih dulu melihat Jinhee tanpa hoodie, imej tubuh itu diingat dengan baik. Paras ayunya tampak tidak tenang. Kerutan di dahinya adalah bukti bahwa semua warga sekolah adalah musuh.

Kecuali satu orang.

Jeon Jungkook. Betapa sempurnanya cowok itu bagi Jinhee. Setidaknya Jinhee melihat Jungkook sebagai seseorang yang jauh lebih normal dari yang lain karena kontrol dirinya berpusat pada sang kekasih. Jo Haerim, anak politisi dan pebisnis sukses. Lautan orang dengan pertanyaan serupa setidaknya menjadi kubu di mana Jinhee dapat bergabung, tersesat di dalam fakta bahwa mereka adalah pasangan ideal seantero SMA Daegu International School.

Hari-harinya, ya, begini saja. Masuk kelas, makan sendirian, pulang sendirian. Apakah gadis seperti Jinhee yang molek terlihat punya teman? Tidak. Hanya embusan angin yang tahu bagaimana kabar Jinhee. Mata terpejam sembari merasakan sisa rasa susu stroberi botolan yang tertinggal di lidah. Sebagian cairannya dikumpulkan, menggenang di tengah lidah supaya ia mampu merasakan betapa umami rasa sebuah susu stroberi. Sesederhana karena ia bosan berada di sini. Dan jika ia makan di bawah, terlalu banyak perhatian yang akan ia dapatkan. Setidaknya, Jinhee lebih terbuka untuk berbicara banyak kepada ruang kosong daripada dengan benda hidup, sesama spesies.

Eris 🔞 (BTS x OC)Where stories live. Discover now