✨EMPAT BELAS✨

35 18 8
                                    

Annyeong kembali lagi bersama Hyerin dan Hanna.
Ini part yang paling di tunggu-tunggu. Semoga menikmati ya
✨✨

Pikirannya hanya mengarah kepada Hanna. Kegelisahan yang menjalar di hati, membuat Hyerin ingin menyusu ke tempat kerja anaknya. Sekeluarnya, ia dari restoran yang melatarbelakangi makanan Korea. Hyerin menghentikan langkahnya tepat di depan mobilnya. Pria yang mengenakan kemeja polos dengan rapi itu membuat Hyerin terdiam.

"David," gumamnya.

"Maaf, aku ngagetin kamu, ya? Aku ke sini karena merasa khawatir."

Hyerin tak mengindahkan, ia hanya membungkam mulutnya dan menatap David.

"Hanna gimana?"

"Dia belum pulang ke rumah. Aku mau menyusulnya ke lokasi pemotretan. Aku nggak bisa hanya diam saja."

"Aku ikut, ya," potong David cepat.

Merasa takut nantinya reaksi Hanna akan berlebihan, tetapi Hyerin pikir lebih cepat lebih baik. Hanna harus ketemu dengan ayah kandungnya. Tanpa kata, Hyerin hanya menaikkan alisnya, lalu masuk ke dalam mobil.

David terheran melihat reaksi tersebut. Namun, ia tahu pasti alis Hyerin mengisyaratkan bahwa dirinya boleh ikut. David pun masuk ke dalam mobilnya. Mereka membawa mobil masing-masing. David menyusul di belakang mobil Hyerin.

***

Wanita tinggi dan cantik itu sudah selesai dengan urusannya. Entakan kakinya yang begitu tegas, melangkah anggun keluar dari ruang pemotretan. Namun, melihat seorang pria dengan angkuh berdiri dengan membawa kamera membuat Hanna melipat tangannya di dada.

Hanna menghela napas panjang. Wartawan gila itu kenapa dia di sini?

"Hallo, Cantik." Alex menyapa ramah dan mendekati Hanna. Orang yang ia tunggu-tunggu sejak tadi akhirnya menampakkan diri juga.

"Minggir."

"Ow... jangan galak-galak dong."

Hanna tersenyum miring. Dengan mata yang membeliak ia menatap Alex.
"Melihat senyum kamu. Aku jadi ingat dengan Hyerin."

Kaget. Hanna menaikkan satu alisnya. "Bagaimana anda bisa kenal dengan ibu saya?"

Alex tertawa. "Dulu, sewaktu muda mama kamu itu adalah model. Dia mempunyai wajah yang cantik, tubuh yang tinggi, sexy dan senyum yang menawan. Tapi, dia menghilang dan berhenti jadi model karena hamil."

Hanna menganga sambil memutar bola matanya. Selama ini ia tidak pernah tahu bahwa ibunya dahulu seorang model. Hanna menelan ludah. Pikirannya mundur mengingat perkataan Hyerin yang pernah menyuruhnya untuk berhenti menjadi model. Apa ini alasan Mama selalu melarangku menjadi model?

"Karena hamil diluar nikah dia menghilang dari dunia modelling. Karena menikah dengan orang yang kaya raya dia mampu membayar semua orang untuk menghapus semua fotonya sewaktu menjadi model." Alex tersenyum miring melihat wajah Hanna kaget. "Aku pun ikut dibayar agar tidak menyebarkan gosip tentangnya."

"Hoi," teriak seorang wanita yang sedari tadi diam-diam mendengarkan pembicaraan Hanna dan Alex.

Suara itu terdengar jelas, Hanna sangat mengetahui wanita yang memiliki suara yang tegas itu. Hanna berbalik badan. "Mama," gumam Hanna dengan mata yang membelalak.

"Seharusnya dulu saya membunuh anda. Orang seperti anda tidak pantas hidup lama-lama," ucap Hyerin yang merasa sangat kesal. Jiwanya yang meronta-ronta saat SMA hadir kembali. Seperti kentut yang ditahan lama-lama akan keluar juga begitulah Hyerin, ia tak bisa lagi menahan emosinya setiap melihat wartawan tua itu.

She's Star (SUDAH TERBIT ✔) Where stories live. Discover now