~>•06•<~

14.9K 1.6K 62
                                    

MIDORIYA menatap jendela besar yang menunjukkan langit biru yang cerah,dengan salju yang mulai menutup jalan,taman dan membekukan perairan dan kolam ikan.

Midoriya duduk di tempat tidur dengan wajah yang sulit di artikan,jari jarinya mulai merasakan dinginnya salju, selimut tebal yang setia menutup kaki cantiknya menghangatkan setengah tubuhnya.

Midoriya menunduk,"ternyata tersenyum itu sangat melelahkan..."gumamnya sambil memainkan jari jarinya.

Sejak awal midoriya hanya bisa tersenyum palsu sebaik mungkin di hadapan orang orang yang baru saja ia kenal. midoriya bukan tipe yang langsung dekat dengan orang orang di sekitarnya karena sejak ia kecil tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat hanya di dalam istana.

Midoriya memeluk lututnya sambil bergumam,"ini sangat memalukan,aku tidak tau kalo dia itu raja,ahh padahal kemarin aku cerita tentang dia..."ujarnya dengan wajah sendu.

Ini semua terlalu tiba tiba,di bawa ke kerajaan dan langsung menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak kenal.

Tok tok

Midoriya langsung menatap pintu,"masuk..."ujarnya dengan lembut.

"Yang mulia waktunya sarapan"

Midoriya ingat sejak tidak sadarkan diri dia tidak bangun itu artinya sudah seharian ia tertidur sampai pagi ini, midoriya merasa hidupnya sudah seperti putri tidur.

"Iya..."

Pelayan tersebut membantu midoriya untuk berjalan,untungnya pakaian yang ia pakai sekarang tidak seberat sebelumnya,jika tidak ia pasti sudah tidur berhari hari karena lelah.

Sepanjang perjalanan menuju ruang makan, midoriya cukup terpana dengan interior design kerajaan yang begitu mewah, midoriya tau kalo kerajaan Dominic kaya tetapi ia tidak tau sekaya ini.

"Selamat pagi yang mulia,"sapa mereka sambil menunduk.

"Selamat pagi"

"Silahkan yang mulia"

Midoriya duduk,lalu seluruh pelayan mulai sibuk mengatur makanan untuknya, midoriya makan seperti biasa,jujur midoriya bukan tidak bisa tata Krama sebagai pangeran bahkan sejak kecil dia di paksa setiap hari untuk ikut kelas kedisiplinan hanya karena dulu ia ingin di sayangkan.

"Selamat pagi yang mulia"senyumnya,ia adalah perempuan yang sama disaat ia berada di menara tersebut namanya Mitsuki.

Midoriya tersenyum"selamat pagi juga,ayoo sarapan bersama ibu".

"Tidak yang mulia, silahkan lanjut saya datang hanya ingin memberitahu bahwa pesta kerajaan akan diadakan tiga hari lagi,saya berharap yang mulia tidak keberatan"jelasnya.

Midoriya lagi lagi tersenyum,"saya sama sekali tidak keberatan,ibu"

"Baiklah..."

Sejujurnya vallium ratu tidak pernah di buka sampai ratu itu ada, sehingga membuat orang orang penasaran seberapa besar dan indahnya vallium tersebut.

Setelah selesai midoriya tidak ingin di temani siapa siapa, midoriya berjalan mengelilingi vallium sambil memakai jubahnya yang sangat tebal.

Midoriya tiba tiba terhenti dan melihat taman yang bersalju dengan kolam ikan yang beku,lalu midoriya mendatangi taman tersebut.

Midoriya menadahkan tangannya,lalu salju yang baru saja turun mengenai tangan cantiknya itu.

"Ah.."midoriya merasakan nafasnya sesak karena dingin namun ia masih bisa bertahan.

Deg

Midoriya langsung terduduk di tanah yang di penuhi salju,dadanya mulai sakit.

Midoriya yang merasakan itu menatap lantai dengan cairan bening yang ikut terjauh di sela sela salju.

my king is cold (M-PREG)Where stories live. Discover now