AAS - 01

396K 20.4K 991
                                    

Seorang wanita tampak duduk di tepi ranjang, sambil mengusap perut buncitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita tampak duduk di tepi ranjang, sambil mengusap perut buncitnya. Air matanya menetes terus-menerus. Tatapannya terlihat kosong, isak tangisnya terdengar memenuhi kamar.

Pikirannya kembali melayang ke kejadian beberapa jam yang lalu.

"Kamu gak bisa nikah sama dia, Mas. Aku gak mau, aku gak kasih izin." ucap wanita dengan air mata yang terus turun membasahi pipinya.

"DIA LAGI HAMIL ANAK KU, Mana mungkin aku biarin dia sendirian."

DEG

Dadanya terasa sangat sesak mendengar ucapan suaminya. Hamil? suaminya tidur dengan perempuan lain? setega itu suaminya? Apa salahnya hingga suaminya setega ini melukainya.

Bibirnya terkatup rapat tidak tau harus mengatakan apalagi, didalam terasa sangat sesak seperti ada tangan tak kasat mata yang meremas jantungnya hingga membuatnya sulit bernapas.

"Kalau kamu gak bisa terima yaudah kita CERAI."

Lagi-lagi dadanya terasa sangat sesak mendengar perkataan suaminya barusan.

"AKU GAK MAU CERAI" jeritnya dengan air mata yang senantiasa menemani pipinya.

Dia takut anaknya tidak akan mendapatkan kasih sayang seorang ayah jika dia setuju untuk bercerai, dia bisa menahan sakitnya melihat suaminya bersama perempuan lain tapi dia takut melihat anaknya akan tumbuh besar tanpa sosok seorang ayah seperti dirinya.

Dia takut anaknya akan kehilangan kasih sayang dari ayahnya, jika dia setuju untuk bercerai. Tanpa dia sadari bahwa dari awal anaknya memang tidak pernah mendapatkan kasih sayang ayahnya.

Jadi dia akan mempertahankan pernikahannya, dan tetap bersikap seperti biasanya. Bukannya sudah biasa dia bersikap seperti itu jadi tidak masalah bukan jika kali ini pun dia bersikap begitu.

Berusaha mempertahankan sekuat tenaga orang yang di cintainya walaupun orang tersebut membencinya.

"Kalau kamu tidak ingin bercerai, terima pernikahanku dan terima Irene sebagai istriku" ucap seorang pria yang kini menatap tajam wanita didepannya. Kemudian melangkah pergi tanpa membalikkan tubuhnya sedikitpun.

Wanita tersebut jatuh terduduk dilantai selepas kepergian suaminya. Isak tangisnya terdengar sangat menyayat hati siapapun yang memdengarnya.

***

Seorang wanita menatap sendu suaminya yang kini tengah melakukan pernikahan didepannya. Dia ingin memghentikannya tapi dia takut akan ancaman suaminya.

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang