Tak Berdaya

995 67 6
                                    

Kamar tidur Gina dan Ezra bersebelah dengan taman. Jadi Gina bisa melihat saat mobil Ezra pergi.

Gina menghapus titik air mata yang kembali mengalir. Ia tak percaya, mertua dan adik iparnya bersekongkol membodohinya. Mendorong Ezra mencari perempuan lain. dan perempuan itu Sasha, karib yang selama ini Ia terima dengan tangan terbuka saat tengah patah hati.

Gina keluar dari kamarnya, Ia butuh menghirup udara segar. Agha baru saja akan menyeret koper ke kamar tamu dan melihatnya.

"Gin, kamu kenapa?"

"Mampus saja kamu!" Gina mengumpat. Seumur hidup Ia belum pernah menyumpah serapah orang. Tapi kali ini rasanya semua makhluk kebun binatang ingin Ia lontarkan.

"Ezra berbuat apa?" Agha tak memasukkan dalam hati. Gina lembut. Baru kali ini Ia bersikap kasar.

"Kalian kakak beradik memang anjing!" Gina tak ingin meladeni lagi. Ia bergegas ke mobilnya dan melesat pergi.

Air mata kembali deras mengalir. Ia tak punya tujuan. Ia tak mungkin menceritakan pada Mamanya. Mamanya pasti sedih.

Gina pergi ke komplek rumah Sasha lagi. Ia melihat dari ujung blok. Mobil suaminya terparkir di muka pagar "Dasar Anjing!"

Gina mengemudi pergi. Seharian ini untuk pertama kalinya Ia mengeluarkan umpatan. Suaminya dan Sasha benar benar tega padanya.

Agha masuk ke kamar tamu dengan shock. Ini pertama kalinya Ia melihat Gina mengumpat kasar. Gina yang dulu di kenalnya berperangai halus.Ia dicintai murid-muridnya yang membuat Ezra seketika jatuh hati. Apa yang telah diperbuat kakaknya hingga makian mudah dilontarkan Gina?

Agha terpikir menghubungi kakaknya.ia memencet nomer kakaknya, namun tak di angkat. Telphonenya dimatikan. Agha mencoba menghubungi nomer Gina. Nada dering terdengar, tapi setelah itu Gina juga mematikan.

Agha berpikir mungkin keduanya tengah menenangkan pikiran. Ia memutuskan pergi mandi, baru nanti mencari makan keluar.

Ezra tengah bertengkar dengan Sasha di rumah mereka. Ezra menyalahkan Sasha karena membuka apa yang selama ini mereka rahasiakan.

"Kau seharusnya tak mengatakan."

"Mau menyembunyikan sampai kapan? Mau kita bertengkar terus tiap kali Gina menelphone."

"Aku mencintainya!" Ezra membentak Sasha.

"Jadi padaku tidak?"

Ezra tak bisa menjawab. Ia memang tak mencintai Sasha, Ia hanya mencandu tubuhnya.

"Aku mencintaimu" Ezra tak ingin melukai perasaan Sasha.

"Dia hanya akan marah padamu sebentar. Setelah itu dia pasti akan memaafkan kita. Dia memujamu, dia juga menyayangiku sebagai karibnya." Sasha memeluk suaminya.

Ezra balas memeluk istrinya dengan perasaan gamang. Ia tak yakin, Ia tak pernah melihat Gina marah. Sepanjang pernikahan mereka tak pernah bertengkar. baru kali ini. Ia tak yakin Gina akan memaafkannya. Tapi melepasnya, Ia juga tak rela.


Agha menghabiskan waktu dengan menonton tivi. Ia menunggu gina pulang. gina bukan wanita yang suka keluar malam. Sejak mereka berkenalan di Kelas Inspirasi dan Agha mengisi kelas profesi, Ia cukup mengenal Gina.

Gina cantik, ramah dan berwawasan. Saat briefing kelas inspirasi banyak yang ingin mengakrabinya. Tapi Ezra yang paling gencar mendekati. Kakaknya sampai setengah memaksa mengantar pulang. Dari sana mereka bertiga akrab.

Gina tak seperti kakak ipar baginya. Dia lebih seperti teman, atau adik dengan perangainya yang halus. Ia lain dari perempuan kebanyakan, Ia berteman dengan siapa saja tapi tahu menjaga dirinya. Sasha bukti salah satu temannya yang bermasalah. Gina pernah ingin menjodohkan Sasha dengan Agha, namun Agha tak pernah tertarik dengan wanita yang mengobral auratnya.

KLIK! Bunyi pintu depan dibuka. Agha menoleh untuk melihat apakah gina yang pulang.

Lima Tahun Merindu (Full Story  Karya Karsa)Where stories live. Discover now