-OUR BABY 54-

18.1K 1.9K 435
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

“Zell.. gue mau lo! Gue mau kita kembali bersama.” Ucap Aksa yang semakin memojokan Zella.

“Aksa bajingan! Lepasin gue brengsek!” berontak Zella yang tak membuahkan apapun.

Lelaki yang wajahnya sudah memerah itu kini tengah berada di bawah pengaruh alkohol, ia hanya tersenyum tipis sambil membelai pipi Zella dan menatap dalam dalam kedua mata wanita yang berada di hadapannya.

“Istri gue cantik.” Pujinya.

Tidak ada kata pasrah untuk Zella, sebisa mungkin waita itu menepis tangan Aksa yang mulai menggerayangi tubuhnya.

“Aksa bangsat! Lepas!” makinya.

Aksa hanya tetap tersenyum tanpa mendengarkan umpatan Zella, ia mulai mendekatkan wajahnya hingga ujung hidung mereka kini saling menyatu.

“Zell..” lirihnya lagi.

BRAKKK

Dengan emosi Zella mendorong tubuh Aksa saat lelaki itu nampak lengah. “Lo gila, Sa!” umpat Zella yang kemudian hendak kabur memasuki kamarnya.

Namun belum sempat ia menutup pintu kamar itu Aksa lagi lagi menarik tangannya keluar, kemudian membawa Zella menuju kamar samping yang merupakan kamar Almarhum adiknya, Kemal.

Dengan perasaan tak karuan Zella masih setia memberontak kala Aksa dengan lancang mendorong tubuhnya hingga ia terjatuh di atas kasur, kemudian lelaki itu menindi Zella yang kini sudah hampir menangis.

“Aksa lo brengsek!” teriaknya.

“Zell.. gue mau lo! Gue Cuma mau lo.. lo cuma boleh jadi milik gue.” Ucapnya sambil membuka setiap kancing kemeja bajunya.

“Argh! Lepas!” erang Zella.

“Gak Zell.. lo milik gue, sampai kapan pun gue gak bakal ngelepasin lo.” tutur Aksa dengan manik mata yang nampak tulus.

Tapi setulus tulusnya ia mencintai Zella cara yang kini ia gunakan tetaplah salah, memaksa seseorang untuk bertahan hanya akan menoreh luka lebih dalam.

“Aksa gue mohon.. lepas Sa..” lirih Zella yang sudah tak mampu untuk memberontak.

Aksa menggeleng tegas dengan mata sayunya. “Enggak Zell, gue mau lo!” tegasnya.

Kini semua kancing kemeja milik lelaki itu sudah terlepas semua, kemudian berganti ia yang membuka setiap kancing baju tidur milik Zella.

“ENGGA!” tolak Zella. “Lepasin gue bangsat!” berontaknya lagi, tagisnya semakin histeris kala Aksas benar benar membuka setiap kancing bajunya. “Aksa gue mohon, Aksa!”

Aksa benar benar hanya acuh seakan tak mendengar setiap permohonan yang keluar dari mulut Zella.

“Hiks! Bangsat!”

Wanita itu menoleh ke penjuru ruangan untuk mencari cara agar bisa terlepas dari kukungan Aksa, sebab jika tidak maka ia tak tahu lagi harus bagaimana esok ia menyapa sang surya.

Di tengah isak tangisnya seketika Zella menemukan sebuah benda yang mungkin dapat menolongnya, ia melihat sebuah knuckle besi milik Kemal yang berada di atas nakas, dan dengan sisa tenaga ia lantas berusaha meraih benda tersebut.

DAPAT!

Knuckle besi itu sudah berada di tangannya, dengan perasaan marah, emosi, kesal semua bercampur menjadi satu, kemarin adalah hari duka baginya karena ia kehilangan keluarganya, maka malam ini tak akan ia biarkan duka kembali melandanya.

OUR BABY [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang