-OUR BABY 15-

45.4K 3.9K 304
                                    

Guys kalian gercep baget💜

Nih aku langsung UP, Happy Reading ya..
CMIIW YA
------------💜

Sampai di kamarnya Aksa langsung membanting pintu yang tak bersalah itu, otak dan hatinya benar benar terasa panas dan mendidih.

Ia hanya bisa mengerang atas apa yang ia terima dari apa yang ia perbuat, saat ini yang Aksa butuhkan hanyalah doraemon beserta kantong ajaibnya, karena ia ingin sekali meminjam mesin waktu dari robot kucing itu.

Aksa berdiri di depan cermin yang memantulkan dirinya, ia menatap cermin tersebut dan melihat baju bagian bahunya yang berwarna merah.

Noda merah itu adalah darah putranya yang mengalir ke bahunya saat ia gendong, mengingat Zaid yang terluka dan keningnya harus di jahit membuat emosi Aksa kepada Dian semakin mendidih didih, akhir akhir ini ia jadi lebih sering emosi dan terkadang lepas kontrol dengan melempar atau memecahkan barang yang berada di sekitarnya.

"Shit!" Umpat Aksa kemudian membuka baju tersebut dan nampaklah perutnya yang berbentuk roti sobek disana.

Ia melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, selepas itu barulah ia akan kembali menjenguk putranya, walau ia yakin Kemal tak akan membiarkan ia menemui Zaid seperti baisanya.

Masa bodo dengan Kemal, sekarang yang ada di pikirannya hanyalah Zaid dan hubungan antara Zella dengan Daneen.

Persetan dengan hubungan mereka, Zaid adalah darah dagingnya, jadi ia lebih berhak segalanya atas Zaid. Walau di lubuk hatinya yang terdalam Aksa berharap bahwa dua orang itu tak memiliki hubungan apapun.

Usai bersiap ia kembali keluar dari kamarnya dan lagi lagi ia melihat Dian yang masih membaca majala sambil sesekali menyesap teh hangatnya.

Malas dengan istrinya ia lebih memilih mengabaikan wanita itu, tapi kapan memangnya Aksa tak pernah mengabaikan Dian? Lelaki itu bahkan tak pernah mau berbicara lebih kepada istrinya.

"Mau kemana?" Tanya Dian yang masih fokus pada majalahnya.

Aksa tak mengubris pertanyaan Dian, ia melanjutkan langkahnya untuk menuju rumah Brawijaya, karena tadi sebelum pergi Aksa menanyakan keberadaan mereka kepada Kevin.

Dan Kevin menjelaskan kalau Zaid sudah di perbolehkan pulang karena infusnya sudah habis, sementara untuk salep luka Zaid, Kemal sudah membelikannya di apotik.

Kevin dan Nela pun juga masih berada di sana untuk menemani cucu mereka.

"Aksa~" Panggil Dian dengan lembut, namun malah membuat Aksa merinding dan jijik.

Oh ya, mengenai Dian kalian belum mengenalnya lebih jauh, wanita itu merupakan salah satu teman SMA dari Zella, Aksa dan juga Sekar, yang memang sejak awal melihat Aksa wanita itu sudah jatuh cinta pada pesonanya.

Sedangkan alasan ia benci pada Zella hanya karena wanita itu merasa sirik dan iri bahwa Zella adalah primadona sekolah dan juga satu satunya wanita yang bisa berkomunikasi dekat dengan Aksa, lebih dari kata dekat atau bahkan sangat dekat karena mereka merupakan sahabat kecil yang telah terikat hubungan sah baik secara agama maupun negara sejak keduanya menginjak bangku awal kelas 12.

Zella sendiri juga merupakan seorang bintang model sejak ia kelas 8 SMP, jadi jangan di ragukan betapa cantik dan terawatnya wajah serta tubuh wanita itu, karena ia juga termasuk salah satu wanita populer dalam jajaran Most wantet girl di sekolahnya.

Maka dari semua itu Dian tak terima dan merasa bahwa semua yang seharusnya menjadi miliknya di rebut oleh Zella termasuk Aksa.

Hingga setelah lulus SMA Dian meminta kepada Papahnya untuk menjodohkan Aksa dengan dirinya, berbagai cara pun telah Surya coba termasuk membujuk Kevin agar mau mempersatukan anak mereka.

OUR BABY [Sudah Terbit]Kde žijí příběhy. Začni objevovat