-OUR BABY 47-

15.8K 2.1K 587
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

Sebuah mobil hitam berhenti di pekarangan rumah mewah.

“Ayo turun.” Ajak seorang wanita yang ikut menumpangi mobilnya.

“Lo duluan, gue masih ada urusan.” Ucap Aksa yang enggan sama sekali menatap wajah istrinya.

“Urusan apa lagi sih!?” Kesal Dian sambil melepas seatbelt mobil.

“Urusan kantor.”

“BOHONG! Lo pasti mau nemuin mantan istri lo itu kan?” Cecar Dian yang semakin memojokan Aksa.

Lelaki itu mendengus. “Turun.” Pintahnya.

“Awas kalo sampe lo nemuin mereka! Gue gak akan pernah main main sama omongan gue yang kemarin!” Ancam Dian lalu keluar dari mobil Aksa dengan perasaan kesal dan dongkol.

Usai Dian keluar dari mobil lelaki itu segera melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan kediaman Adijaya.

Dian yang melihat Aksa pergi begitu saja hanya bisa mengumpat. “Ck! Sialan.” Makinya lalu masuk ke dalam rumah megah itu.

BRAKKK

Pintu di buka dengan sedikit kasar membuat Dira yang tengah menonton siaran televisi di ruang keluarga tersentak akan kehadiran putri tunggalnya.

“Kamu ngagetin aja sih.” Tegur Dira sambil menatap Dian yang wajahnya nampak sangat kesal. “Kenapa?” Tanya Dira yang tidak di sahuti oleh Dian.

Wanita itu hanya duduk di samping samng Mamah sambil menyilangkan kedua tangan dan mendengus kasar.

“Papah kerja ya, Mah?”

“Engga, Papah hari ini gak ke kantor.”

“Kenapa nyariin Papah?” Tanya Surya yang tiba tiba datang dari arah belakang mereka.

Dian menoleh sambil mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil, Surya yang melihat kelakuan anaknya hanya terkekeh gemas. “Ada apa lagi?” Tanyanya.

“Huft!” Dengus Dian.

Surya kemudian duduk di samping sang putri sambil mengelus lembut surai rambutnya. “Zella lagi?”

Dian mengangguk sebagai jawaban.

“Kamu tenang aja ya Sayang, biar masalah itu Papah yang urus.” Ujar Surya membuat Dian tersenyum smirk.

“Tuh denger kan kata Papah, sekarang kamu fokus aja sama kehamilan kamu, jangan kecapean atau banyak pikiran, Mamah gak mau calon Cucu Mamah nanti kenapa-napa.” Nasihat Dira.

Lagi lagi Dian mengangguk lalu merapihkan rambutnya hendak menguncir rambut tersebut.

Surya yang melihat putrinya tengah menguncir rambut tiba tiba pandangannya tertuju pada leher Dian yang nampak memerah dengan beberapa luka gores, seketika mimik wajahnya berubah.

“Leher kamu kenapa?” Tanya Surya membuat Dira juga ikut memperhatikan leher jenjang Dian.

“Gapapa.”

“Jangan bohong Dian! Papah gak suka di bohongin!” Tegas Surya.

“Iya Sayang, leher kamu kenapa?”

Dian masih fokus menguncir rambutnya membuat Surya geram.

“DIAN!” Bentaknya.

“Zella.” Jawab Dian spontan. Jelas jelas luka di lehernya akibat ulah Aksa tetapi wanita itu malah menuduh Zella yang tak tahu menahu.

OUR BABY [Sudah Terbit]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα