☠ {DUA PULUH ENAM}

Start from the beginning
                                    

“Ohh nggak papa kok.”
Haris pun hanya ber’oh’ria, kemudian berjalan kembali menuju sofa setelah mengambil ciki kesukaanya, yaitu cheetos. Sementara itu Naya duduk di kursi meja makan, karena kakinya merasa sangat lemas.

Kalau misal Naya punya kekuatan yang sama halnya dengan kekuatan Edam, ia pasti sudah terbang kesana untuk melindungi Edam. Tapi itu hanyalah khayalan belaka. Ia hanya manusia lemah dan hanya Edam seorang yang bisa melindunginya, meskipun lelaki itu sendiri kesusahan.

☠☠☠

Satu tamparan keras untuk Edam tidak membuat Angga puas. Ia pun kembali menampar pipi sebelah kanan Edam. Kedua ujung bibir Edam meneteskan darah. Lelaki itu tertunduk merasakan rasa sakit dan panas. Felan dan juga Jeris tersenyum bahagia melihat Edam yang kesakitan.

“Heh!! “
Ucap Angga serasa menarik rambut Edam supaya mendongak menatapnya.

“Itu belum seberapa, lo kemarin membuat gue hampir mati tau nggak lo?!”
Mendengar itu membuat Edam tersenyum miring.

“Bagus deh, sekarang gue tahu kelemahan lo.”
Tanpa Angga sadari, ia telah memberitahu Edam bahwa kekuatannya kali itu yang mampu membunuh Angga dengan sangat mudah. Dan tanpa kaum jin sadari, sedari tadi Edam sudah mengumpulkan kekuatannya untuk melawan balik Angga dan keluarganya.

“Hahahaha… sifat sombong lo dari dulu emang nggak pernah ilang.”

“Ohh yaa??”
Setelah itu Edam menggunakan kekuatannya untuk membakar tampar yang meliliti tubuhnya. Hal itu langsung membuat Angga, Felan dan juga Jeris melongo melihatnya.

Dengan waktu yang sangat singkat, tampar itu hanyut menjadi debu, dan Edam berdiri dengan gagah dihadapan Angga. Wujud aslinya sedikit demi sedikit juga berubah menjadi iblis. Wajah Angga tidak luput dari ketakutan. Hal itu membuat Edam semakin bersemangat untuk membunuh salah satu dari mereka, kalau bisa semuanya?

Edam melihat ada satu tampar lagi dipojok ruangan itu, ia pun mengamilnya dengan hanya membuka telapak tangannya, hanya membutuhkan waktu sedetik tampar itu sudah berada di genggamannya. Kemudian Edam menyelimuti tampar itu dengan api. Setelah itu ia lemparkan begitu saja kearah Jeris, dan mengikat tubuh Jeris dengan sendirinya.

“AAAAKKKHHHHHH!!!”
Jeris menjeris kesakitan akibat panasnya api yang menyelimuti tubuhnya. Mendengar jeritan Jeris yang menggema membuat senyum Edam semakin melebar.

“Bangsattt!!!”
Hardik Angga tepat dihadapan Edam.

“Selamatin anak buah lo sebelum dia hancur menjadi abu seperti ayah gue.”
Tanpa mereka semua sadari dari arah belakang Felan, Syerika tiba-tiba datang dan langsung menyerang Edam menggunakan kekuatannya. Beruntung insting Edam yang tinggi membuatnya langsung mengembalikan kekuatan Syerika dengan mudah. Dan langsung membuat gadis itu terjatuh kesakitan.

“SYERIKA?!!!”
Ucap Angga dan Felan bebarengan. Mereka terkejut kedatangan Syerika yang tiba-tiba. Angga langsung berlari mendekati gadisnya yang saat ini kesakitan.

“Ternyata cewe lo ada disini, gue kira lagi di luar.”
Ucap Edam setelah berhasil mengembalikkan kekuatan Syerika dan mengenai perut gadis itu.

“FELAN LO JANGAN DIEM AJA BANGSAT!!”
Teriak Angga kesal karena Felan yang hanya berdiri melongo tanpa melakukan serangan balik kepada Edam. Setelah itu Felan dibuat sadar dan langsung menyerang Edam menggunakan cakaran yang bertubi-tubi.

EDAM (nyala api) [ TAMAT ]Where stories live. Discover now