BRIANNA [Proses Revisi]

Chapter 25

***

Brianna merebahkan tubuhnya di atas kasur. Rasanya cukup melelahkan dengan aktivitas hari ini, apalagi tadi saat di mobil ia sempat cek-cok dengan Malvin. Mengenai siapa Albern sebenarnya, apa yang barusan mereka lakukan saat Malvin tak ada di sana dan berbagai pertanyaan lainnya yang bahkan Brianna sendiri bingung harus menjawab apa.

Saat akan memejamkan kedua matanya, Brianna mendengar deringan ponsel dari arah samping. Brianna menghela nafasnya. Ya tuhan, tidak bisakah membiarkan dirinya beristirahat dengan tenang, tubuhnya benar-benar lelah saat ini.

Dengan malas, Brianna mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Lalu melihat nama kontak yang tertera di layar.

Damian's is calling...

Brianna mengerutkan keningnya. Damian, untuk apa pria itu menelponnya di saat seperti ini. Dengan segera Brianna mengangkat telepon darinya.

"Halo Dami..." sapanya lebih dulu.

"Halo Anna. Apakah aku mengganggumu?" ujar Damian.

Sejujurnya Brianna ingin mengatakan iya. "Tidak, ada apa Dami?"

"Tidak ada. Aku hanya ingin berbicara denganmu saja, rasanya kita sudah lama tidak berbincang seperti ini" keluhnya.

"Di sana sudah malam. Seharusnya kau tidur untuk mengistirahatkan tubuhmu, Dami" kata Brianna lembut. Memang benar perbedaan jarak beberapa jam membuat mereka berdua tak bisa berkomunikasi dengan baik.

"Iya aku tau. Tapi aku hanya ingin mendengar suaramu saja".

Brianna tersenyum "Baiklah. Terserah padamu saja".

"Bagaimana kabarmu Anna?.

"Aku baik" jawabnya singkat.

"Ck. Seharusnya kau berkata tidak baik-baik saja, karena aku tidak ada disisimu" Damian berdecak sebal.

Brianna Brianna menaikan alisnya "Aku tidak seperti dirimu Dami"

"Ya tapi kan sama saja, kita tidak bisa hidup tanpa satu sama lain".

"Aku tidak tuh" bantahnya.

"Iya!"

"Tidak!"

"Iya!"

"Tid—".

"Ya... Teruslah seperti ini sampai besok pagi".