Ngomong-ngomong sekarang ini dia yang nyetir, dan ayah bakal duduk disebelahnya, sedangkan gue duduk sendiri di belakang.

"Ngapain ke mall?" Mas Satya menoleh, sambil menyimpan hpnya disebelah jok.

"Mau beli skincare, sekalian mau beli candle buat di kamar habis." Jawab gue.

"Eh iya, gua juga mau beli sepatu buat olahraga. Temenin ya?"

"Okay!"

Kemudian ayah masuk ke dalam mobil, dan mas Satya mulai nyalain mesin mobilnya.

"Udah, yah?" Tanya mas Satya ke ayah.

"Dah." Singkat ayah. Lalu, kita dadah-dadah dulu ke bunda sebelum akhirnya berangkat.

"Berarti, mas, nanti habis kita pulang dari bandara, kita mampir ke mall dulu ya?" Tanya gue ke mas Satya ketika kita udah jalan. Dan, kakak gue itu cuma mengacungkan satu jempol tangannya.

Terus, malah ayah yang balas. "Ngapain ke mall? Belanja?" Begitu tanyanya ayah.

"Hehe," gue lantas cuma ketawa.

"Biasa yah, si dedek mau beli skincare katanya." Sahut mas Satya.

"Mas Satya juga mau sepatu katanya."

"Tapi, uangnya ada?"

"Enggak."

"Enggak."

Sejenak, ayah tersenyum mendengar jawaban gue berbarengan dengan mas Satya. Bukan senyum yang gimana-gimana, tapi senyum masam.

Lalu ayah menghela nafas sambil membuka ponselnya. "Udah ayah transfer ke Anya." Katanya tiba-tiba.

"Eh, repot-repot pake di tf segala."

"Terus?"

"Cash aja padahal." Mas Satya lantas ketawa, dengan ayah yang pura-pura mau memukul dia.

Habis itu kita lanjut ngobrol, mengenai kehidupan baru gue, bunda dan mas Satya yang bakal mulai hidup di Jakarta. Tapi, gue terlalu malas. Jadi gue cuma iya iya aja. Dan ketika ayah lanjut ngobrol berdua sama mas Satya, gue sendiri malah lanjut buka hp.

Terakhir gue buka hp buat bales chat kak Hessa, dan sekarang gue baru buka hp lagi, ternyata ada chat dari Niana, dan kak Sehan.

Pertama gue buka chat dari Niana, yang seperti biasa kayaknya dia cuma gabut doang. Nanya gue lagi apa, udah makan apa belum, dan ngomongin seseorang juga pasti.

Selanjutnya, gue buka chat dari kak Sehan.

Ngomong-ngomong soal kak Sehan, gue sejauh ini belum pamit apa-apa ke dia mengenai kepindahan gue. Walaupun sebenarnya bisa aja gue pamit ke dia lewat chat.

Tapi, kayaknya kurang kalau pamit di chat.

Terakhir gue dan dia ketemu pun, sewaktu
gue ulang tahun, waktu dia ngasih kado. Dan, itupun cuma sebentar, gak ada puas-puasnya.




kak sehan
| nya lg sibuk ga
| mau cerita nih
| ga penting sih
16.54

haii kakkk |
maap baru bls |
mau cerita apaaa |
17.47




WhiteoutWhere stories live. Discover now