shi

55 11 1
                                    

"Lin, Lin."

Gue noleh, Juri mendekat ke arah gue.

"Tadi ketemu Pak Kame, katanya lo harus rutin kasih laporan rekap uang kas ke dia."

"Tiap minggu?"

"Tiap bulan aja," jawabnya. Gue ngangguk paham. "Ini lo mau langsung pulang?"

Gue menggeleng pelan. "Mau ke perpus dulu, sih. Kenapa emang?"

"Nanya doang," sahutnya santai. "Yaudah, gue duluan, ya."

Kepala gue dianggukkan pelan. "Hati-hati di jalan," kata gue meski agak ragu mengingat kita belum terlalu dekat.

"Pasti hati-hati, kalo celaka nanti gak bisa liat lo lagi dong?" Juri menjawab sebelum ngeluarin senyum miring. Cowok itu ngelirik ke arah temennya di barisan belakang sejenak, sebelum akhirnya melenggang keluar kelas dan ninggalin gue.

Gue? Masih bengong.

Anjir, kalo aja dia bukan raja bokep dan gak masuk blacklist di kepala gue, mungkin gue udah baper kali ya? Senyumnya ganteng banget tadi....

Ah, nggak nggak! Gue udah naksir Hokuto dari kelas 10, ya kali disenyumin sekali langsung oleng.

"Lin!"

"Iya?" Gue refleks noleh kaget saat Bina tau-tau udah negur dengan suara keras.

"Balik. Ngapain malah bengong di tengah jalan?"

"Ah. Oh iya." Gue geleng-geleng kecil berusaha mengembalikan kesadaran. "Gue mau ke perpus dulu, balikin buku. Lo mau duluan?"

Bina ngangguk. "Yaudah gue duluan ya!"

"Hm. Hati-hati."

Bina lambai-lambai sesaat, lalu kita pun misah. Gue keluar kelas, belok kanan dan nyusuri koridor sepi menuju perpustakaan. Langkah gue terhenti begitu udah nyampe di depan ruangan itu. Mata gue langsung salah fokus ke sepasang sepatu yang ada di rak.

Loh...?

Sepatunya Hokuto!

Buru-buru gue lepas sepatu gue juga dan grabak-grubuk masuk ke dalam. Bener aja, pemandangan pertama yang gue liat begitu masuk adalah wajah kaget Hokuto melihat gue yang masuk dengan rusuh. Gue dehem canggung, rapihin baju sesaat berusaha kalem.

Gue berdiri di samping Hokuto, kita berdua kini sama-sama ada di depan meja konter perpustakaan. "Bu Nao kemana?"

"Ambil stampel," jawab Hokuto. Gue ngangguk kecil. Gak menyadari kalo mata Hokuto membesar begitu ngeliat buku yang gue bawa. "Lin, itu ... Percy Jackson?"

"Eh?" Gue noleh, natap buku di tangan gue dan wajah dia bergantian. "Iya. Yang kedua sih ini tapi.... Yang Lightning Thief udah gue balikin hari Rabu kemarin."

"Ada di sini juga?" Mata Hokuto berbinar antusias, membuat gue ngangguk sambil tersenyum secara otomatis. "Di sebelah mana?"

"Aduh, gue lupa. Keselip gitu pokoknya di ujung. Gue cari dulu deh ya-"

"Ikut." Hokuto berkata semangat. Kami berdua menoleh saat Bu Nao datang. "Bu, saya gak jadi perpanjang. Mau ganti buku."

"Yeee kamu. Yaudah sana cepetan," kata guru muda itu kemudian membuka ponselnya.

"Ayo, Lin. Tunjukkin gue tempatnya."

"Hm. Ayo." Gue senyum kecil sebelum berjalan mimpin dia ke arah deretan rak fiksi. Ah, gak bisa gue. Ni cowok gemes banget.

Gue gak pernah nyangka bakal bisa ngeliat wajah Hokuto yang seantusias itu.












Gue gak pernah nyangka bakal bisa ngeliat wajah Hokuto yang seantusias itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










a/n

Well, I made this only based on sutotube's old video on JJR's channel when hokuto said he likes reading books and fashion. (That one video where Jesse had to teach the members to introduce themselves in English)

Tapi sebenernya aku gatau preferensi bacaan hokuto tuh gimana. Kayak genrenya, gaya bahasanya, atau bahkan jenisnya (fiksi atau non fiksi). Jadi yang di atas itu ya pure ngasal wkwkwkw

Sebenernya aku cukup baru masuk ke fandom batu ini, jadi kalau rasa-rasanya ada yang perlu dikoreksi dari tulisanku, jangan sungkan-sungkan, ya! Kritik dan saran sangat aku terima dengan senang hati, selama kata-katanya gak kasar sih hehehe.

24/7 【松村北斗】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang