Elsa Adalah Istri saya

20.7K 2.3K 292
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Melihat sosok yang biasanya terlihat ambisius, menyebalkan tapi ia merasakan perasaan lain setelah berhasil masuk ke dalam kehidupan yang berbeda. Dylan memandangi wajah yang kini sibuk menikmati makanan yang perempuan itu sukai.

"Gagal diet?"

"Capek Mas. Dituntut harus turun 39 kg, tinggiku 160 kebayang kan aku kaya orang kelaparan. Aku protes, aku mau 45 kg. Aku takut kesehatan terganggu." Jelasnya

"Lalu bagaimana respon team?"

"Mereka bilang nggak apa-apa. Untungnya konsultasi sama dokter dulu, dokter juga melarang karena terlalu kurus." Jawab Jesi.

"Sampai kapan kamu menyiksa diri kamu sendiri?"

"Akting itu bakatku Mas, seorang aktris harus berani mencoba semua yang menurutnya hal baru." Jawab Jesi lagi

"Bukan berarti terus menyakiti diri sendiri kan?" Dylan tahu tidak boleh menghalangi siapapun yang mengejar mimpi, tapi ada kalanya ia juga mengingatkan.

"Dari pada ngomel, sini deh," Jesi menarik tangan Dylan, "Aku disuruh latihan nari, bantu aku ya."

"Saya nggak bisa."

"Kita belajar bersama." Sahut Jesi. Langkah pertama ia menarik tangan Dylan, lalu menautkan tangan mereka. Kaki mulai bergerak, ditemani musik dari ponsel milik Jesi.

Dylan hanya mengikuti Jesi karena ia benar-benar tidak bisa berdansa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dylan hanya mengikuti Jesi karena ia benar-benar tidak bisa berdansa. Setiap gerakannya menuntut Dylan untuk terus mengikuti, disela-sela gerakan mereka- ia memandangi wajah cantik Jesi yang sebenarnya sangat cantik. Perempuan itu berbeda ketika sedang berdua, sikapnya berbeda dari yang ia lihat di televisi atau internet.

"Mudahkan?"

Dylan berdecak. "Nggak."

Jesi berdecak kesal. Sebenarnya ia harus berlatih dengan lawan mainnya. "Karena kamu tidak menikmatinya."

"Bukannya harus latihan sama Chiko?"

Jesi menghentikan gerakannya. "Aku lelah. Aku lelah masuk ke dalam perangkap Chiko yang sangat merugikanku. Aku ingin lepas tapi rasanya sulit. Ini salahku..."

A Cup Of Coffee(END)Where stories live. Discover now