ARSENO (Comback)

Prolog

🔹💤🔹

Cowok berjaket hitam terkapar di tanah, setelah satu tendangan yang berhasil mematahkan salah satu tulang rusuknya. Ia meringis, kala darah segar keluar dari dalam ujung bibirnya. Dengan perlahan ia berusaha bangkit, dan mengelap darah tersebut dengan tangannya. Dan tangan yang lain memegang perutnya yang terasa sakit akibat tendangan cowok lain yang ada di depannya.

"BANGUN, BANGSAT! BALAS GUE SEKARANG!" Teriaknya menggila. Cowok di depannya itu yang sama babak belur nya menyeringai, berkacak pinggang seraya menunggu sebuah balasan datang dari lawannya.

"INI KETUA KALIAN?! MAKHLUK LEMAH YANG NUMPANG NAMA DARI KELUARGA GUE?!, SOK KERAS LO!" Caci nya sambil melihat kearah enam orang yang berdiri di belakang pria itu.

"GUE GAK TAU KENAPA TUA BANGKA ITU NGASIH SEMUANYA KE LO, CALLISTO, AVANTHRA, BAHKAN STARLA! lo gak boleh serakah adik kecil"

"Kalo lo gak mau ngasih salah satu, mending sekarang lo pilih, yang mana bakal lo pertahankan! Tapi, YANG MANA PUN YANG LO LINDUNGI, STARLA UDAH JADI SASARAN GUE!"

Cowok itu berdiri tegak, ia menjilat darah nya yang tadi sempat ia seka dengan tangannya. Ia tertawa terbahak-bahak, kemudian menatap tenang kearah pria yang tadi menyerangnya, seraya perlahan mendekat. Tatapannya tiba-tiba menajam, membuat seluruh anggota Avanthra maupun Bardavos menahan napas mereka. Aura yang di keluarkan Cowok itu bukanlah lagi aura membunuh, melainkan menghancurkan.

"Althar, Jadi lo ngincer Starla? Punya nyali juga"

"Kenapa? Lo takut dia gue rebut?" Pria itu tersenyum miring "eh, dia kan udah gue rebut" Lanjut nya berpura-pura lupa.

Mendengar hal itu membuatnya menggertakkan giginya, menahan emosi. "Maksud lo apa?"

"Santai, gue udah nikmatin dia bareng pilar Bardavos yang lain"

Arseno menatap nanar cowok yang ada di depannya, makhluk paling biadap yang pernah ia jumpai. Ia perlahan mendekat, menaril kerah jaket pria itu hingga membuat jarak antara wajah mereka hanya bersisa beberapa centi.

"Lo mau mati?" Gertaknya pada cowok itu

Sontak seluruh anggota dari kedua kubu menahan napas mereka. Cowok itu benar-benar, seperti bukan manusia. Tekanan yang dia berikan pada sekitarnya membuat semua orang mengigil ketakutan. Tatapan matanya tenang, namun tajam dan penuh akan hastrat menghancurkan. Tak ada satu pun yang berani mengeluarkan suara, kecuali satu orang, satu-satu nya orang yang bisa mengontrolnya saat sedang dikuasai oleh emosi.

"ARSENO, TENANGIN DIRI LO!" Salah seorang dari enam cowok lain yang berdiri di belakangnya memperingatkan.

"Shhttt, jangan berisik!"

"HAHAHAHAHA!!!" Cowok di depannya itu malah tertawa, disaat semua orang sedang berwas-was menebak apa yang akan di lakukan oleh cowok itu selanjutnya.

Satu tinjuan menghantam kepala cowok itu, Seno menendang perut Althar. Membuat Althar tersungkur di tanah dan wajahnya menghantam lantai semen stadion sekolahnya. Bercak-bercak darah mulai terlihat, bau amis menguar dari wajah cowok itu. Althario mengerang saat merasakan hidungnya sepertinya sudah patah.

"Althar, Althar, Althar, BANGUN!" Seno menatap kebawah, kakinya menginjak perut Althar dengan kuat, ia menyunggingkan senyumannya.

"Sejauh mana lo nikmatin Starla? Segila apa lo mau rebut Avanthra? LO ITU GAK LEBIH DARI SAMPAH KELUARGA! SAMA KAYAK NYOKAP BOKAP LO YANG GAK GUNA!" Arseno menendang dengan sangat keras kepala cowok itu hingga membuatnya terlentang. Ia kemudian menginjaknya, dengan lebih keras hingga Althar yang terbaring di bawah kakinya mengerang kuat.

"ARGGHH!!! BOCAH KEPARAT!!!"

"kenapa hmm? Sakit? Ini baru mau di mulai" Bisiknya pada cowok itu. Ia menyeringai.

Arseno mengangkat tubuhnya, ia berdiri tegak dengan tangan yang ia taruh ke dalam saku celananya. "Waktu main udah abis. Saatnya gue tunjukin siapa itu Callisto"

Arseno mengambil katana miliknya yang masih tersarung rapi di genggaman sang wakilnya. Ia membukakan sarung itu dan memperhatikan detail ukiran yang ada di katana miliknya, di balik scraft yang menutupi wajahnya, Seno kembali menyeringai.

"Habis ini bakal ada kado yang dikirim kerumah lo"

🔹💤🔹