12 (Last Chap?)

515 54 7
                                    

Sudah beberapa hari ini Mix tidak bertemu dengan Earth. Mungkin Earth terlalu sibuk mengingat pameran lukisan Earth akan segera dilaksanakan.

Mix mencoba untuk menghubungi Earth, namun tak satu dari panggilan Mix yang Earth jawab, bahkan Mix sempat mengirimi Earth pesan, namun Earth tidak membacanya.

Hari ini Mix berniat untuk menjumpai Earth, tapi Mix sendiri tidak tau tempat tinggal Earth.

Oh! Data pribadi Earth. Sudah pasti rumah sakit memiliki data lengkap Earth, Mix akan memintanya pada Singto.

Dengan langkah semangat, Mix pergi menuju ruangan Singto, berharap Singto ada diruang nya saat ini.

Mungkin ini bukan hari keberuntungan Mix karena Singto tidak ada diruang kerjanya, mungkin Singto tengah sibuk mengurus yang lain.

Saat hendak kembali, Mix tak sengaja bertemu Tay, pemuda berkulit gelap itu memanggil Mix, sedangkan Mix kini menghampirinya.

"Dokter Tay? Dokter Tay punya data pribadi P'Earth ga? Mix ga bisa hubungin P'Earth." Jelas Mix langsung pada intinya.

Tay sempat terdiam. Untuk apa Mix meminta data pribadi Earth?

Mix yang tak mendapat jawaban kembali menjelaskan, membuat Tay mengangguk paham.

Mix meminta alamat lengkap Earth, ternyata Earth tidak pindah, Earth tetap berada dirumah mewahnya, tinggal seorang diri seperti dulu.

Merasa sudah mendapatkan apa yang Mix inginkan, kini ia berpamitan untuk melanjutkan tugasnya.

Mix menunggu hingga jam menunjukan pukul 17.00, ia akan segera pulang. Tidak. Ia akan pergi menemui Earth.

Mix sempat merogoh saku mantelnya, menemukan kertas didalam sana, ia ingat Earth memberikan kertas itu, jujur saja Mix penasaran akan isi kertas itu, tapi Earth memintanya untuk tidak membuka sampai Earth sendiri menyetujui Mix untuk membukanya.

...

Mix keluar dari dalam taksi. Matanya melihat bangunan rumah yang mewah, yah... Rumah itu tidak pernah berubah.

Mix menekan bell yang ada disana, menunggu hingga pemuda tampan berbakat itu keluar menyambutnya, sungguh Mix sangat merindukan Earth.

Namun, hampir 15 menit Mix menunggu tidak mendapat jawaban berarti, apa Earth sedang tidak ada dirumah?

Mix kembali menekan bell beberapa kali. Yah... Mungkin Earth sedang tidak ada dirumah.

Sedangkan Earth yang ada didalam sana berusaha untuk menggapai pintu. Ia sudah seperti mayat hidup, bisa dilihat lingkaran hitam yang ada dibawah matanya. Earth tidak mendapat istirahat yang cukup, ia terlalu memikirkan Mix.

Earth menggapai pintu rumahnya. Ia membeku saat matanya bertemu mata Mix, mengapa Mix ada didepan rumahnya?

"P'Earth." Panggil Mix dengan senyum manisnya.

Senyum manis yang biasanya membuat dada Earth dipenuhi oleh bunga, kini berbeda. Dada Earth terasa sesak, rasa bersalah itu menghampiri Earth untuk kesekian kalinya.

Mix yang melihat Earth yang tampak kurang baik, menyentuh kening Earth, suhu tubuhnya normal, apa Earth kurang beristirahat? Sepertinya, mengingat Earth akan segera melakukan pameran. Mix tak sabar untuk itu.

"P'Earth udah makan belom? Mix--"

"Kenapa kesini?" Potong Earth dengan suara yang begitu dingin menusuk telinga Mix.

Earth berubah.

Senyum manis Mix seketika luntur, mengapa Earth menunjukan sisi dingin nya lagi? Kemana perginya Earth yang Mix kenal?

"P'Earth..." Lirih Mix.

"Kenapa lu ga kasih tau gua dari awal?! Kenapa ga lu bilang dari awal ke gua?!" Emosi Earth seketika meledak, ia membentak Mix begitu saja, membuat tubuh Mix sedikit gemetar takut, bahkan ia kini tak berani menatap mata Earth.

Air mata yang Mix tahan kini meniti, membasahi pipi porselen nya. Mix masih berusaha mencerna kata-kata Earth, apa yang maksud, kesalahan apa yang Mix perbuat?

"Lu tau dari awal siapa gua 'Kan! Lu tau kalo gua yang dulu nyakitin lu! Lu tau semuanya tapi kenapa lu ga bilang ke gua!!" Lanjut Earth, ia mengguncang tubuh Mix, seakan hal itu dapat membuat Mix membuka suaranya.

Mix sendiri diam dalam tangisnya. Ia hanya tak ingin melukai perasaan Earth oleh karena nya ia tak menceritakan hal itu, itu hanya masa lalu yang kelam, masa lalu yang tak seharusnya ia kenang, masa lalu yang tak seharusnya mereka ungkit dan bicarakan lagi.

Earth menarik nafasnya, melepaskan cengkraman tangannya pada bahu sempit Mix, ia membuang pandangan, berusaha untuk menetralkan kembali pikiran nya.

Earth tak memiliki wajah untuk sekedar bertemu Mix lagi, ia tak pantas bukan? Ia akan selalu menyakiti Mix pada akhirnya, tak peduli masa lalu maupun masa yang akan mendatang. Mereka tidak akan pernah cocok, mereka diciptakan bukan untuk saling bersama, mereka hanya akan saling menyakiti. Tidak. Earth yang mungkin akan selalu menyakiti Mix.

Earth mengusap puncak kepala Mix, ia menitihkan air mata. Ini pertama kali dalam hidupnya, terasa begitu berat untuk melepaskan seseorang. Yah... Mix terlalu berharga untuk Earth, mungkin hanya Mix yang akan mendapat tempat istimewa dalam ruang hatinya yang kosong selama ini. Mix berhasil mengisinya.

"Mix jalanin hidup Mix, lupain P'Earth. Kita ga pernah saling kenal." Ucap Earth sontak membuat Mix mengangkat wajahnya.

Mix menggelengkan kepala nya, memohon agar Earth menarik kata-kata nya lagi. Namun percuma, kini Earth telah meninggal kan Mix.

Bahkan Mix mengetuk dan meneriaki nama Earth, pemuda itu tak merespon nya. Seakan ia membiarkan Mix menangis sendirian disana.

Mix menangis sejadinya, mereka masih bisa memperbaiki semuanya bukan? Mereka bisa memulai dari awal, tapi kenapa Earth mengakhiri kisah mereka disini? Mengapa Earth mengambil keputusan seperti itu tanpa memikirkan perasaan Mix?

Mix tak ingin akhir seperti ini. Ini bukan akhir yang Mix harapkan.

The End.























Tapi boong🤣🤣

TBC ya gess

13/12/21
Ni-Gun

Paint the Pain✔️Where stories live. Discover now