8

487 59 3
                                    

"Lu denger yang Mix bilang ga?" Bisik Pond. Oh...! Mereka sudah seperti peng-gosip yang handal.

"Hm! Gua denger, dulu Dokter Mix psikopat juga sama kaya P'Earth?" Sahut Drake.

Yah... Mereka hanya menerka-nerka saja, berpikir bahwa Mix dulunya seorang psikopat Gila yang entah bagaimana caranya dapat sembuh dan menjalani kehidupannya sebagai seorang Dokter.

"Gua ga nyangka njir." Lanjut Drake tak habis pikir.

Membayangkan Mix menyayat dan memukuli seseorang sungguh bertolak belakang dengan kepribadian Mix yang mereka kenal. Tapi, jika memang benar bukan kah Mix sama mengerikannya dengan Earth?

"P'Pond!!" Suara khas Phuwin membuat dua pemuda beda usia itu terkesiap. Apa Phuwin mendengar percakapan mereka? Dan oh! Mereka sial! Karna Mix bersama dengan Phuwin.

Mereka tak peduli jika Phuwin mendengar percakapan mereka, tapi Mix. Bagaimana jika Mix mendengarnya? Apa Mix akan menghabisi mereka?

"Phuwin? Kenapa kesini?" Ucap Drake. "Ini kan waktu istirahat, gua mau istirahat lah." Jawab Phuwin mengambil tempat duduk dihadapan Pond, Mix juga mendudukkan diri disamping Mix.

Setelah mereka memesan makanan mereka, Mix dan Phuwin tampak asik berbincang, melupakan dua pemuda yang menatap mereka dalam diam.

Sedikit menghela nafas lega karna Mix tidak mendengar percakapan mereka yang tengah bergosip ria.

Hingga makanan yang mereka pesan datang, harum wangi masakan itu merangsang penciuman Mix.

Mix menggulung lengan bajunya, mengambil alat makannya dan mulai menyantap makan siangnya.

Mix tidak menyadari jika arah pandangan Pond serta Drake menatap bekas luka memanjang ditangannya, membuat spekulasi mulai bermunculan dibenak mereka, meyakini Mix dulunya seorang psikopat sama dengan Earth.

...

Kondisi Earth sudah lebih baik dari sebelumnya, meski suara-suara itu masih terdengar.

Earth hanya menatap keluar jendela, langit tampak lebih cerah dari hari-hari sebelumnya.

Suara pintu yang terbuka menarik perhatian Earth, ia lihat Mix datang bersama beberapa perawat, mungkin untuk mengecek kondisi kesehatan Earth.

Mereka mengecek tensi darah Earth, dan detak jantung Earth. Semuanya normal. Setelah beberapa perawat itu pergi, meninggalkan Mix bersama dengan Earth dalam ruangan itu.

"Bagaimana perasaan P'Earth?" Tanya Mix, ia mengambil kursi dan mendudukinya.

Earth tak menjawab, seakan ia masih enggan untuk membuka suaranya. "P'Earth?" Suara Mix begitu lembut menyapa gendang telinga Earth.

"Suara itu. Gua masih bisa denger." Sahut Earth. Ia hampir gila karena otaknya terus memerintah Earth untuk melukai Mix.

Mix sempat terdiam. Suara apa yang Earth maksud? Suara apa yang Earth dengar selama ini?

"Suara? Kaya apa?" Tanya Mix. Dan kali ini Earth seperti enggan untuk menjawab pertanyaan Mix, pandangannya pun menjadi kosong kembali, Mix hanya takut jika suara-suara itu yang membuat Earth jadi seperti ini.

Earth terdiam karena pikiran itu memenuhi otaknya. Ia mengalihkan pandangan karena tak ingin membayangkan dirinya membunuh Mix.

Suara Mix kembali terdengar lembut. Wajah tenang Mix membuat Earth lebih tenang, pikiran-pikiran itu pun kian menghilang, Earth memfokuskan dirinya mendengar suara Mix, memusatkan pikirannya hanya pada Mix.

Mendengar segala kalimat penenang yang Mix ucapkan, memperhatikan ekspresi Mix yang sangat menggemaskan.

...

Paint the Pain✔️Where stories live. Discover now