11

485 54 14
                                    

Tanpa terasa. Sudah hampir 3 Minggu Earth mengantar serta menjemput Mix, banyak yang sudah bergosip ria melihat kedekatan Earth-Mix.

Banyak yang berharap Earth-Mix Real, namun ada beberapa yang menentangnya. Mereka mengatakan Mix terlalu baik untuk pemuda gila brengsek seperti Earth.

Namun, tidak ada yang tau isi hati Mix. Mereka tidak akan bisa melakukan apapun jika Mix sudah menentukan pilihannya.

Earth kini tengah menunggu kepulangan Mix di kantin rumah sakit, terkadang Earth akan menyapa beberapa perawat yang melintas lalu ia akan kembali sibuk dengan hpnya.

Sudah ada beberapa lukisan yang telah ia selesaikan, semua karya yang ia buat kali ini sungguh membuat Earth merasa puas, kepuasan yang belum pernah Earth rasakan sebelumnya.

"P'Earth?" Panggil Mix dengan menghampiri Earth, memeluk Earth dari belakang dan melemparkan senyum manisnya.

Lihatlah, mereka sudah seperti sepasang kekasih, bahkan mereka lebih dari Pond-Phuwin yang saat ini memang sudah resmi sepasang kekasih.

"Udah makan?" Tanya Earth yang dibalas gelengan kepala dari Mix. Mix menggelengkan kepalanya, membuat Earth tersenyum kecil melihat tingkah Mix yang begitu menggemaskan.

Earth mengajak Mix untuk makan malam bersama dengannya, Earth membiarkan Mix memilih tempat makan mereka. Hanya restoran tradisional pinggir jalan, Mix tak ingin membuang banyak uang hanya untuk makanan yang rasanya hampir sama.

Mereka menyantap makan malam itu, tentu masih dengan canda seperti biasanya. Dan terkadang Earth akan menceritakan rencananya untuk segera menggelar pameran, ia mengundang Mix secara khusus. Ingin menunjukan hasil karyanya pada Mix.

Earth menatap tangan Mix, melihat bekas luka memanjang di sana.

Mix yang menyadari segera menutupi bekas luka itu, namun Earth menarik tangan Mix, melihat tangan Mix yang di penuhi bekas sayatan.

"Ini..." Earth menggantung kalimatnya, seakan ia tengah bertanya dan meminta penjelasan Mix.

"Ini bukan apa-apa, P'Earth. Dulu ada orang yang ga sengaja nyakitin Mix." Jawab Mix menarik tangan nya lagi.

Menyakiti Mix?

Orang gila mana yang tega melukai Mix separah itu? Bagaimana bisa ia melukai karya Tuhan yang begitu sempurna?

Oh! Lupa kah Earth jika ia yang memulai semuanya.

Earth kembali menyantap makanan nya, meski banyak pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Selesai dengan makan malam, Earth mengantar Mix untuk pulang, setelah mengantarkan pemuda manisnya dengan selamat, Earth pamit. Ia ingin membereskan ruangan yang mungkin banyak kenangan kelam yang tersimpan didalamnya.

...

Earth membuka jaketnya, menyimpan jaket itu diatas ranjang tempat tidurnya.

Kaki jenjang Earth membawa Earth menuruni tangga, masuk kedalam ruangan temaram yang sungguh busuk baunya.

Matanya menjelajah, melihat kanva serta alat lukis yang berantakan dilantai, adapun lemari besar yang terdapat disudut ruangan. Lemari yang menyimpan banyak kenangan kelam.

Earth berniat membuat ruangan itu menjadi tempat khusus lukisannya, oleh karena nya, Earth ingin membersihkan ruangan itu, mengganti suasana mengerikan itu menjadi lebih cerah dan menyenangkan.

Oh! Earth harus mulai dari mana?

Earth membereskan alat lukisnya, membuangnya kekantung sampah yang ia bawa. Earth membersihkan lantai yang memiliki bercak darah dan cat yang berwarna-warni.

Earth berniat untuk memindahkan lemari itu, tapi terlalu berat. Earth harus membongkar isinya terlebih dahulu.

Earth membuka lemari itu, lemari yang di penuhi oleh beberapa tas dan barang lainnya.

Earth mengeluarkan satu persatu barang-barang itu, membuat lemari itu kosong.

Tangan Earth menggapai kartu kecil yang ada didalam lemari itu, melihat kartu pelajar yang sudah usang.

Mix Sahaphap Wongratch.

Terdapat foto Mix yang mungkin usianya 15 atau 16 tahun.

Kenapa kartu pelajar Mix bisa ada dalam lemari itu? Jangan katakan jika Mix salah satu korbannya?

Kaki Earth terasa lemas, membuat pemuda tampan itu terjatuh lemas dilantai. Tak menyangka jika Mix yang kini tengah ia dekati ternyata salah satu korbannya dulu.

Kata-kata Mix berputar.

"Mix penggemar P'Earth dulu."

"Mix mengerti. Mix pernah di posisi P'Earth dulu."

Earth ingat sekarang. Mix berhasil lolos bukan? Mix berhasil melarikan diri. Mungkinkah oleh sebab itu Mix tampak takut saat pertama kali melihatnya?

Earth bahkan mengingat bagaimana ia berhasil menculik Mix, membuat remaja itu jatuh dalam perangkap nya.

Sudah pasti Mix takut karna ia kembali bertemu orang yang menghancurkan hidupnya dulu, orang yang telah membawa banyak luka ditubuh itu.

Dan luka ditubuh itu. Sudah pasti Earth yang melakukannya, Earth yang merusak tubuh Mix, Earth yang melakukan semua hal buruk pada Mix, apa ia masih pantas untuk mendapatkan Mix? Bukankah Mix terlalu baik untuk pemuda kejam sepertinya? Earth tidak pantas bukan? Mix terlalu sempurna.

Dan mengapa Earth terlalu bodoh hingga tidak mengenali Mix? Tidak mengenali remaja yang berhasil lolos.

Mengapa Earth baru menyadarinya sekarang? Inikah hukuman yang Tuhan berikan? Memiliki rasa bersalah pada pemuda yang ia cintai. Ini sungguh menyiksa.

...

Beberapa hari Earth tak mengabari Mix, mengurung diri dikamar tanpa minat beranjak dari sana, bahkan Earth tak berniat untuk menyelesaikan lukisan nya yang terakhir.

Dunia kecil nya hancur. Dan Earth sendiri yang menghancurkan nya. Earth yang membuat semua ini terjadi, dan memang benar, penyesalan selalu datang terlambat.

Jika Earth tau sejak awal, jika saja ia tak melukai Mix, jika saja ia bukanlah seorang psikopat, mungkin ini semua tidak terjadi. Mungkin Mix akan memiliki hidup yang lebih baik, mungkin kini mereka sudah hidup lebih bahagia tanpa luka yang menghantui hidup mereka.

Earth sungguh menyesal.

TBC...

13/12/21
Ni-Gun

Paint the Pain✔️Where stories live. Discover now