3

598 74 2
                                    

Beberapa hari setelah kejadian itu.

Earth tidak lagi menggunakan pakaian khusus itu, tangan kanannya kini di gips, membuat pergerakan pelukis muda itu terbatas.

Mix harus terus berada diruangan Earth, bahkan saat makan siangpun ia harus berada disana. Earth akan mengamuk dan membuat keributan jika Mix keluar dari ruangan rawatnya. Hal itu terjadi beberapa kali, Mix merasa dikurung bersama orang gila. Tidak. Sepertinya memang Earth ingin tetap mengurung Mix, membuat pemuda manis itu tetap bersama-sama dengan dia.

Ruangan itu hening karna memang Mix yang enggan untuk mengeluarkan suara. Rasa bencinya terhadap Earth lebih dominan saat ini, bagaimana rasa takut Mix? Mix tetap berusaha menekannya, ia tak ingin terlihat lemah untuk kali ini.

...

"Menurut lu, Dokter Mix bakalan baik-baik aja ga?" Tanya Drake pada Pond. Saat ini mereka sedang senggang, setelah menyelesaikan tugas mereka untuk mengecek tensi para pasien kini mereka memiliki waktu untuk bersantai-santai, menikmati waktu siang mereka.

"Sampe siang ini sih kayanya baik-baik aja, ga ada keributan lagian juga." Jawab Pond santai.

Yah... Memang benar, Earth belum membuat keributan sampai siang hari ini. Sedari pagi, Mix tidak keluar dari ruang rawat Earth, bahkan saat makan siang ia meminta Pond membawakan makan siangnya.

Pond tidak mengerti mengapa Mix enggan untuk beranjak, seakan ia enggan untuk meninggalkan Earth. Bukankah beberapa hari lalu Mix tampak takut untuk bertemu dengan Earth? Bahkan Pond sempat melihat Mix menangis hanya karna melihat Earth. Apa Mix akan baik-baik saja? Pond harap begitu.

"Pond!!" Suara teriakan tak asing menarik perhatian Pond dan Drake.

Mata mereka melihat Phuwin yang datang dengan berlari, menubruk Pond dan memeluknya erat.

Heran.

Pond heran mengapa Phuwin kini datang kerumah sakit? Ia sedang mengambil cuti sakit bukan? Lalu mengapa kini ia datang? Bukankah Tay memberikan waktu yang panjang?

"Kenapa kesini?" Tanya Pond heran.

"Bosen dirumah, mendingan kerja. Ya ga Drake?" Sahut Phuwin ringan.

Drake hanya menanggapi dengan acungan jempol saja, tak ingin sampai salah bicara, bisa-bisa ia kena amuk Pond.

Phuwin melihat sekitar, mencari keberadaan sahabat karibnya. Dimana Mix? Tumben sekali tidak bersama dengan Pond dan Drake, apa ia terlalu sibuk?

"P'Mix dimana?" Tanya Phuwin pada akhirnya.

"Dari tadi Dokter Mix ga keluar dari ruang rawat Earth." Cerita Drake.

Tunggu! Jadi Mix yang akan menangani Earth? Bagaimana jika nanti ia kenapa-kenapa? Mengingat badan Earth yang besar sudah pasti bisa dengan mudah melukai Mix.

Mengapa tidak ada yang memberitahunya tentang hal ini? Mengapa Mix tidak menolak saja? Bukankah masih ada Singto?

Tapi tunggu! Phuwin lupa jika kini Singto sedang pergi bersama Tay selama beberapa Minggu. Pantas saja Mix yang menjaga Earth. Pasti Mix sangat lelah.

Phuwin ingin menawarkan bantuan, tapi jujur saja ia juga takut pada Earth. Terlebih tatapan Earth yang seakan ingin mencoba membunuh Phuwin, tatapan Earth yang sangat mengerikan.

Tak habis pikir bagaimana dulu Singto bisa menghadapinya dengan tenang? Singto memang Doktor yang hebat, berharap jika suatu hari dirinya bisa seperti Singto. Pasti dia akan tampak sangat keren, membayangkannya saja sudah mampu membawa senyum lebar di wajah manisnya.

Paint the Pain✔️Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα