' 10

1.4K 119 17
                                    

all the better days are the ones spent with you

﹙all the better days are the ones spent with you ﹚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zarif mengelus lembut permukaan tangan Alluna . Didekatkan ke bibirnya dan dicium bertalu-talu . Dia mengerling Sarah dan Hania melalui cermin pandang belakang . Wajah kakak iparnya nampak sedikit pucat . Mereka dalam perjalanan untuk mengambil Zafriel daripada hospital . Abang long kita dah tak senang duduk dekat sana . Hania menyentuh perut Sarah . Diusap-usap lembut . Matanya asyik merenung perut bulat mamanya . Bosan duduk dalam kereta . Lambatnya sampai .

" kak long dah makan ? " Alluna memusingkan separuh badannya ke belakang . Sarah senyum dan menggeleng . Dia tak ada selera . Badan rasa nak demam . Hania memandang Sarah . Risau . Mama ni kalau sakit ke , tak sihat ke , dia tak beritahu . Tak nak orang risaukan dia . Alluna mengerutkan dahi .

" kenapa tak makan ? kesian baby dalam perut tu . abang , kita berhenti makan dulu " bahu Zarif ditepuk .

" eh tak payahlah . menyusahkan aje . lagi pula kak long tak ada selera . balik rumah nanti boleh makan " tolak Sarah . Segan pula . Sudahlah menumpang kereta . Hania menekup dahi Sarah . Mana tahu mama demam . Suam sikit .

" ah , tak ada tak ada . kita berhenti makan dulu " Sarah memeluk tubuh . Hania pula diam disebelah mamanya .

" berhenti dekat 7E , beli roti . kak long tak ada selera nak makan nasi " Zarif dan Alluna berpandangan . Alluna ketawa halus bila perasan perubahan wajah Zarif . Bahu suaminya ditampar . Kalau kak long cakap macam tu , tak boleh nak bantah . Kereta diperlahankan . Iris berwarna coklat itu mencari-cari kedai 7 Eleven .

" mama , nak ikut " lengan Sarah dipegang . Perempuan mengandung itu mengangguk . Pintu kereta ditolak .

" sayang pun ada something nak beli " beg tangan diambil . Alluna keluar daripada kereta . Cepat-cepat tangan Sarah dipegang . Maklumlah dua-dua mengandung . Zarif menyandarkan badan ke kerusi kereta . Jam di tangan dipandang sekilas . Perempuan kalau membeli , lama sikit .

" aik ? tadi kata tak ada selera " perli Zarif . Sarah tidak melayan . Dia beli bukan untuk dia seorang . Untuk Zafriel , anak-anak dia sekali . Zarif menjenguk sikit apa yang dibeli Alluna . Lelaki itu menghidupkan enjin . Mesti abang long kita merajuk sebab sampai lambat . Zarif memandang kiri dan kanan sebelum memulakan perjalanan .

Sarah mengurut perlahan pinggang . Mata berwarna hitam itu melihat nombor lif . Lamanya . Sudahlah ramai orang dalam lif ni . Sesak . Hania mendekatkan tubuhnya ke tubuh Sarah . Tidak lama kemudian , pintu lif terbuka . Mereka berjalan menuju ke wad Zafriel . Sarah menolak pintu wad . Zafriel dipandang dengan senyuman . Rindunya . Wajah Zafriel monyok sahaja . Haih ? Nak balik pun monyok lagi ke ?

" Assalamualaikum , abang " Sarah mendekati suaminya .

" Waalaikumussalam , sayang " wajah Zafriel terus berubah ceria bila nampak isteri kesayangannya . Sarah memeluk tubuh Zafriel . Tak ketat sangat . Takut sakitkan suami dia . Digerakkan ke kanan dan ke kiri . Sarah mendongak , memandang anak mata Zafriel . Lelaki itu mencium dahi Sarah .

S2 | Mafia Academy 2Where stories live. Discover now