﹙all the better days are the ones spent with you ﹚
" tak nak . nak mama yang suapkan "
Zafriel mengemam bibir serta memalingkan sedikit wajahnya ke tepi . Ayesha melihat wajah cemberut Zafriel . Protes kerana tidak dapat menolong untuk menyelamatkan Sarah . Bubur kosong di dalam bekas sedikit pun tidak disentuh Zafriel . Sudah memujuk , tapi jawapan Zafriel tetap sama . Nak mama yang suapkan . Akif menyentuh bekas bubur di tangan Ayesha . Apa ni ? Nampak macam sedap je . Akif mencuba untuk memasukkan tangannya ke dalam bekas tersebut . Ayesha segera menjauhkan bekas itu . Budak ni .
" Akif nak ? " sudu dihalakan ke mulut adiknya . Laju Akif membuka mulut . Ayesha senyum . Kuat makan . Pipi Akif yang ditampal plaster diusap-usap . Kesian adik dia . Akif menyentuh lagi bekas itu . Faham dengan isyarat adiknya , bubur disuap ke mulut Akif . Habis sebekas ni kang .
" papa , makanlah " Zafriel menggelengkan kepala . Ayesha mengerling Hania di sofa . Isyarat mata diberikan . Hania mengangguk kecil . Gadis itu bergerak ke katil . Dilabuhkan punggung di kerusi . " papa , kenapa tak makan ? " soal Hania . Tangan papanya dipegang . Sesi memujuk bayi besar ni . Kalau Zafriel merajuk ke apa , mereka akan panggil papa bayi besar . Mama yang ajar .
" tak nak "
" mama tak suka kalau papa tak makan bila papa sakit " Zafriel memucung . Hania dan Ayesha berpandangan . Aisy ? Budak itu pergi ikut uncle-uncle cari mama tanpa pengetahuan papa . Zafriel memandang bekas bubur dengan ekor mata . Kalau tak makan , nanti Sarah marah . " Ayesha " gadis itu mengangkat kening . " nak tu " bibir dimuncungkan , menujuk ke bekas bubur . " tadi cakap tak nak " kata Hania , ingin mengusik . Hania suka mengusik papa dia .
" lapar " Ayesha dan Hania tergelak dengan ayat Zafriel . Papa comel .
Hayden membelek-belek mikrofon di tangannya . Diketuk perlahan ke telapak tangannya . Zarif mengesat peluh di dahi . Dia melihat satu-persatu mayat-mayat di lantai . Ramai . Zarif sendiri tak tahu yang berada banyak anak buah yang lelaki itu ada . Firdaus bercekak pinggang sambil kaki menolak perlahan tubuh seorang lelaki yang sudah tidak bernyawa . Aisy tunduk memandang kekura tangannya yang lebam . Sakit . Nanti nak mengadu dekat mama . Zarif menepuk perlahan bahu Aisy .
" test , test . satu .. dua .. tiga " mereka semua berpaling ke belakang . Hayden tersenyum riang .
" AAAAA ! I FEEL GOOD ! " bergema tempat itu dengan jeritan Hayden melalui mikrofon . Lelaki itu bergelek di hadapan rakan-rakannya . Nazirul menepuk dahi . Aisy tersengih . Hayden mengekek ketawa .
" WOI ! PENGECUT ! TURUN BAWALAH ! KITA LAWAN ! MEH ! MEH ! " mata Aisy mengecil saat mendengarkan suara jeritan Hayden . Bingit dan kuat . Boleh pecah gegendang telinga dia . Aisy menggelengkan kepala .
" bodoh ! " kepala Hayden diluku kuat . Tidak cukup dengan itu , perut Hayden ditumbuk . Zarif memandang tajam . Mamat ni . Aku sumbat selipar kang . Tak habis-habis dengan perangai bodoh dia . Hayden tersengih-sengih . Perutnya diusap perlahan . Lelaki itu mencebik . Sakit huwa .
ESTÁS LEYENDO
S2 | Mafia Academy 2
Acción[ ONGOING ] KARYA KETIGA ❛ pastikan baca Mafia Academy terlebih dahulu bagi mengelakkan kekeliruan ❜ ﹙ 𝙖𝙡𝙡 𝙩𝙝𝙚 𝙗𝙚𝙩𝙩𝙚𝙧 𝙙𝙖𝙮𝙨 𝙖𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙤𝙣𝙚𝙨 𝙨𝙥𝙚𝙣𝙩 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙮𝙤𝙪 ﹚ Nur Sarah I Tengku Zafriel Qaiser Bertahun lamanya Sarah...