sky and the song (cont-)

2.4K 112 0
                                    

Charles De Gaulle International Airport

-

Suara koper-koper yang ditarik, langkah kaki ratusan manusia, deru mesin pesawat serta bunyi kendaraan yang berlalu lalang di luar bandara memenuhi indera pendengaran Renjun. Pria berbadan kecil itu menyelinap di antara kerumunan orang asing yang baru saja turun dari pesawat, sama seperti dirinya.

Manik mata Renjun menatap lurus pada seorang laki-laki yang tengah berdiri diantara kerumunan lainnya. Tidak sulit untuk menemukan 'dia', tubuh tinggi tegapnya tidak kalah dengan orang Eropa. Pria itu memiliki kulit putih dengan dua lesung pipi yang sangat menarik. Tanpa aba-aba, Renjun menarik kopernya ke arah pria itu.

Mereka sama-sama menggunakan masker hitam, topi hitam bertuliskan Balenciaga yang sengaja di beli berpasangan serta jaket berwarna cokelat yang sama-sama berpasangan.

Tubuh kecil itu langsung menghambur pada pelukan si pria yang lebih tinggi.

"Aku kangen kamu, Hyung" ucap Renjun dalam pelukan pria itu.

"Aku juga sama, Renjunie" pria itu menuntun Renjun untuk memasuki sebuah mobil hitam yang sudah terparkir apik di luar sana.

"Hyung, ini mobil siapa?" tanya Renjun begitu ia memasang sabuk pengamannya.

"Mobil yang aku sewa. Cuma buat hari ini" jawabnya.

"Kenapa repot-repot sewa mobil sih hyung, padahal kita bisa naik taksi kan" Renjun merasa bersalah.

Pria tinggi itu menggeleng.

"Nggak kok, aku gak repot. Lagian enakan sewa, bebas bisa kemana aja. Udah, aku tahu kamu pasti capek banget, jadi lebih baik kamu istirahat aja ya"

Renjun mengangguk sambil tersenyum, ia merilekskan tubuhnya di kursi penumpang yang amat nyaman ini. Tarikan nafas tenang membuatnya lebih baik, jujur saja, penerbangan dua belas jam dari Seoul - Paris itu tidak main-main.

Sebuah lagu tiba-tiba mengalun memenuhi mobil, tentu saja Jaehyun pelakunya.

Lauv - Paris in the Rain

All I know is (ooh-ooh-ooh)
We could go anywhere, we could do
Anything, girl, whatever the mood we're in
All I know is (ooh-ooh-ooh)
Getting lost late at night, under stars
Finding love standing right where we are, your lips
They pull me in the moment, you and I alone and
People may be watching, I don't mind
'Cause

"Ini lagu apa Hyung? Kayaknya aku baru denger?"

"Judulnya Paris In The Rain, lagunya Lauv" jawab Jaehyun, iya, pria tinggi itu adalah Jaehyun. Rekan satu grup Renjun di Korea sekaligus kekasihnya, yang tentu saja hubungan mereka di sembunyikan dari publik dengan baik.

"Oh, aku tahunya lagu yang pernah kamu cover dulu"

Jaehyun mengangguk, dia memang pernah mengcover lagu Lauv yang lainnya, judulnya 'I Like Me Better' yang tentu saja lagu itu Jaehyun nyanyikan untuk Renjun.

"Lagu ini juga bagus" jawab Jaehyun, dengan maksud agar Renjun mendengarkan setiap liriknya dengan baik.

"Iya, lagunya enak" jawab Renjun tanpa berniat mencari tahu maksud terselubung Jaehyun.

-
-

Mereka sampai di hotel beberapa menit setelahnya. Jaehyun membawakan koper Renjun, walaupun pemiliknya telah berkali-kali menolak.

"Hyung becanda? Kenapa semewah ini?" Renjun menatap tak percaya ke arah kekasihnya.

"No, Renjun. Ini nggak ada apa-apanya. Kamu dan bersama kamu adalah hal yang lebih mewah dari apapun untukku. Kemana pun dan dimana pun, asal sama kamu, aku ngerasa gak ada yang lebih mewah dari itu" Jaehyun menggenggam tangan Renjun, membuat si pemilik tangan merasa sangat berharga.

"Sekarang mau mandi atau mau makan dulu? Kamu pasti laper kan?"

"Hmm, kayaknya aku mau mandi aja Hyung, ada air panas kan di sini? Badanku pegel-pegel, berendam air hangat kayaknya enak"

Jaehyun mengangguk "Oke, aku siapin dulu air panasnya"

Renjun tersenyum. Dia memandangi punggung Jaehyun dengan segala rasa syukur dan bahagia. Jaehyun adalah pria yang nyaris sempurna, dan Renjun beruntung memilikinya.

Jaehyun tampan, mapan dan idaman. Jaehyun sangat gentle, dia memperlakukan Renjun dengan sangat manis dan romantis.

Renjun kadang berpikir bahwa ia tidak pantas untuk Jaehyun.

"Ren, airnya udah siap"

Renjun tersadar dari lamumannya tentang Jaehyun.

"Hah? Eh, iya hyung"

Jaehyun menghampirinya "Kamu ngelamunin apa sih sayang?"

Renjun menggeleng "Gak ngelamunin apa-apa" jawabnya sambil tersenyum. Renjun memeluk Jaehyun dan memejamkan matanya "Hyung, makasih udah nemenin aku selama ini. Makasih udah mau berjuang bareng dan jadi support system aku"

Jaehyun tersenyum dan mengusap punggung pria kecil itu. "You too, Baby. Makasih kamu juga udah selalu di samping aku. Aku harap kita bisa lebih kuat lagi ke depannya"

Anggukan Jaehyun rasakan di dadanya. Setelah itu Renjun pergi mandi dan Jaehyun mneyiapkan makanan untuk Renjun. Hanya spaghetti yang simpel saja.

Renjun keluar dari kamar mandi setelah tiga puluh menit berendam, Spagethii buatan Jaehyun juga sudah siap.

"Makan dulu, Ren"

"Punya hyung mana?"

"Hyung udah makan tadi"

Renjun menyantap Spagethii itu dengan lahap. Meskipun rasanya tidak bisa di jelaskan, tapi dia sedang lapar dan ini buatan Jaehyun juga, jadi lumayan spesial.

Ponsel Renjun berbunyi, rupanya pesan dari Jeno.

"Siapa?" Jaehyun melongo penasaran.

"Jeno. Nanyain Paris gimana katanya"

"Tumbenan Jeno ngechat orang"

"Emang Jeno biasanya ngechat apa hyung? Kadal?"

Jaehyun tidak menjawab lagi, dia hanya memainkan ponsel sembari melihat-lihat tempat apa yang akan mereka kunjungi setelah ini.

"Renjun, abis ini kamu mau kemana?"

Renjun mengangkat bahu "Gak tahu, di hotel aja hyung. Kalau keluar takutnya ada kamera"

"Tapi sayang banget kita udah pergi sejauh ini, masa mau di hotel aja"

"Yaudah gimana kamu aja, aku ikut"

Renjun menyelesaikan makanannya dan mencuci piring itu langsung.

Hotel dengan dapur pribadi adalah yang terbaik.

-
-

Con-

The Story of [JaeRen]Where stories live. Discover now