[6] Ona

114 17 1
                                    

Yap disini lah Riki, Sean, dan Juan.

Panti asuhan yang penuh dengan anak anak yang ditinggalkan orang tuanya, atau memang sengaja dititipkan disini.

Mereka bertiga hanya duduk di atas sofa sembari berbincang dengan pengasuh panti dan juga Ona yang tengah menyuapi seorang bayi di pangkuannya.

Setelah pengasuh panti tersebut pergi mereka pun kembali bertanya pada gadis yang tengah menyuapi bayi tersebut.

"Na, jadi yang lu pangku itu anak lu ama siapa" tanya Juan.

"Jangan-jangan lu hamil diluar nikah makannya lu pindah sekolah terus ini anak lu dari hasil hubungan gelap lu terus lu it-emhhh" ucapan Sean tertenti karena Ona menyuapkan sesendok bubur bayi ke dalam mulutnya yang pedas itu.

Lebih pedas dari sambel ulek level max.

"Jangan ngadi ngadi lu ya, ini anak kecil lu kata katain kena azab lu nanti"ucap Ona sembari mengaduk makanan bayi lalu menyuapi bayi itu lagi.

"Omongan lu udah jauh banget seolah-olah lu admin Lambe sekolah , jadi ini anak namanya Dika dia adek gua sengaja gua sering titip disini kalo gua sekolah" tambah Ona.

"Ohhh gitu maafin gua ya Na udah ngira yang aneh-aneh" kata Sean.

"Gua ga nyangka padahal lu udah SMA kelas XI tapi masih punya adek sekecil ini" ucap Riki sembari memegang tangan kecil milik bayi yang ada di pangkuan Ona.

"Ya gitu lah" sahut Ona.

"Terus ibu sama ayah lu kemana?" Tanya Riki yang sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan ini.

"Ah itu ayah gua per,,

"Uhukk uhukk"

Ucapan Ona terhenti setelah dia kaget karena mendengar suara batuk dari bayi yang di pangkunya.

Gimana gak batuk orang itu bubur bayi yang disuapin Ona ampe masuk ke hidung bayinya kok.

"Eh astaga dragon anak lu Na eh relate adek lu mukanya penuh bubur gitu" panik Sean.

"Astaga Dika" pekik Ona.

Dengan cepat Ona mengambil tisu basah lalu membersihkan sisa sisa bubur di wajah adiknya tersebut.

Setelah bersih Ona pun berniat untuk menidurkan adiknya saja.

Toh adiknya memang sudah mengantuk.

"Eh gua mau nidurin ini bocah dulu ya, kalian kan bawa hadiah tuh buat anak anak disini, bagiin aja langsung biar anak anak makin akrab dan tau siapa yang ngasih semua ini" kata Ona dengan nada berbisik lalu menggendong Dika ke salah satu kamar bayi di panti.

Mereka bertiga yang mendengar itu langsung mengangguk paham lalu bergegas mengeluarkan seluruh mainan yang ada di dalam paper bag yang mereka bawa.

"Yuhuu dedek dedek gemesh kakak Sean yang rupawan ini punya sesuatu untuk kalian" kata Sean dengan sombongnya.

"Perasaan itu yang beli si Riki deh kok lu yang ngaku ngaku" sahut Juan.

"Biarin aja lah Ju lagian kita kesini kan bareng" sahut Riki.

Karena mendengar ucapan Sean semua anak yang ada di panti berlarian menuju ke arah mereka.

Riki, Juan, dan Sean ikut senang melihat wajah anak anak panti yang sangat gembira karena mendapatkan mainan baru dan pakaian yang bagus.

Sembari membagikan mainan Riki pun bertanya kepada kedua sahabatnya tersebut.

"Woi babon kalian udah kenal Ona dari dulu ya?" tanya Riki.

THE TRUTH || Ni-Ki [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang