ꔷ─̸᰷᰷⋆࣪ ִִִֶֶֶ࣪꩜꩖ ֹֺ໋໋͓݊թׁ⍶rt 29⸝⸝

7.9K 966 47
                                    

❲ ▹ 𖥻ַ j̩̩̥ika ada kesalahan tulisan dll mohon maklumi! ❳

..

ꜥꜤHAPPY READING。〭•᷄ࡇ•᷅🔫

Dalam sebuah ruangan kecil dan gelap cuma hanya ada remang-remang cahaya dari luar, terdapat dua orang pria sedang mengobrol sangat fokus.

"Apa ada yang mencurigakan dengan selir Wei?"

"Dalam penyelidikan akhir-akhir ini sepertinya yang mulia selir Wei sedang merencanakan untuk menyingkirkan permaisuri dengan seorang pria, kemungkinan anak buahnya."

"Siapa pria itu?"

"Mohon maaf yang mulia, saya tidak dapat memastikannya karna pria itu memakai penutup muka dan selalu menggunakan jubah hitam."

"Pergilah, awasi selalu mereka."

"Baik yang mulia." Ucapnya lalu pergi mengerjakan perintah yang diberikan Zhao untuknya.

Ditempat lain..

"Jangan pegang-pegang tangan mulusku lagi," tungkas Huan sambil membersihkan daerah tangan yang dipegang Qian tadi.

"Iya mulus kaya kulit babi,"cibir Qian namun diabaikan oleh Huan.

Mereka berjalan tanpa tujuan bahkan tidak menyadari jika ada orang yang mereka tinggal, sampai perut mereka keroncongan baru menyadarinya.

"Gue laper ahh Yui mana koinny- loh Yui mana?!"

Huan langsung membalikkan badannya memastikan jika perempuan berpakaian pelayan yang selalu bersamanya ada dibelakang, "jangan bilang kak Yui diculik om-om BO."

"Ngawur  lo," tegur Qian dengan tabokan maut mengenai bokong Huan.

"Ihh apaan sih BO kan Bangke Ompong!"

Memijat batang hidungnya yang berkedut lagi sambil berkata,"lain kali kalau ngomong gak usah disingkat paijo."

"Ck, udahlah ayo nyari Yui perut gue laper, mana lagi koinnya dibawa sama Yui semua,"imbuh Qian.

Bocah kecil itu hanya mengikuti langkah Qian tanpa mengucapkan sepatah kata, karna dirinya juga lapar ingin mengucapkan satu kata pun tak bisa, nasip tak punya duit ya gini.

Yui juga mencari jejak majikannya yang entah dimana, kalau boleh jujur sebenarnya Yui memilih kembali dan tidur menjemput mimpi indahnya dari pada mencari dua bekatan rese, tapi karna dirinya berbakti kepada majikan ia memilih mencari majikannya.

Pasar malam sudah dipenuhi banyak orang yang datang bahkan berjalan santai saja tidak bisa, sungguh jika tau seperti ini tak akan pergi ke pasar malam lagi.

Dan Wang Ye melaksanakan perintah yang diberikan Zhao padanya. Awalnya bagi Wang Ye perintah untuk mengikuti dua orang itu sangat gampang, tapi ternyata tidak seperti dugaannya. Mereka berdua berjalan terus tanpa berhenti ditambah lagi keadaan pasar malam kali ini membuat Wang Ye sedikit kelelahan.

Hampir mengelilingi seluruh pasar Qian belum juga melihat upil Yui, dan mana lagi Huan sedari tadi hanya mengeluh lapar.

"Coba teriak panggil Yui cil siapa tau orangnya ada disekitar sini,"suruh Qian.

"Oh oke, kak Yui!~"bukannya berteriak namun Huan malah berguman.

Sabar Qian sabarrrr, yakin saja orang sabar awet muda, ngomong-ngomong tentang awet muda Qian jadi ingat dulu di dunia aslinya sangat ketat untuk perawatan wajah bahkan sampai puluhan juta uang yang ia keluarkan.

Tapi sekarang malah jiwanya masuk kedalam tubuh orang lain. Hah, benar-benar takdir aneh.

"Hei kak, bukankah itu kak Yui?"tanya Huan sembari menyenggol tangan Qian tapi tidak ada tanggapan sama sekali.

Sedikit kesal karna diacuhkan, tanpa pikir panjang Huan meninggalkan Qian yang masih diam seperti bekicot dapat undian.

Langkah kaki Huan menghampiri Yui yang terlihat kebingungan,"Kak Yui!"sapanya dengan sedikit berteriak membuat Yui terhentak kaget.

"Astaga, ahh Huan akhirnya aku menemukanmu dannn dimana nona?"tanya Yui sembari mencari keberadaan Qian yang tak ia temukan.

"Di sana,"jawab Huan.

"Di sana?"

"Iya"

"Huh, coba tunjukkan jangan cuma bilang disana."kesal Yui.

"Ini aku masih nunjukin."

"Ha? dari tadi tangan kau cuma diam tak menunjukkan apa pun."

"Siapa bilang nunjukin pakai tangan?"

"Terus?"

"Kaki."

Muka datar terpasang diwajah Yui, bisakah menggunakan tangan saja? sangat tidak sopan. Contoh bau-bau azap, canda.

Mengetahui keberadaan Qian dimana, Yui dengan sigap segera menghampiri Qian terserah dengan Huan yang masih mengangkat satu kakinya.

"Nona!!"

Qian yang setia mematung dari tadi seketika tersadar, "aah Yui lo dari mana aja sih!?"

"Tadi nona meninggalkan nubi sendirian jadi terpaksa mencari nona keliling pasar malam yang sangat luas."

"Maap tadi gue lupa habisnya si teng'ik ngeresein dan sekarang gue laper jadi ayo makan."

"Aku juga jadi ayo!!"sahut Huan yang tiba-tiba muncul tak lupa juga Huan mengikuti kata 'jadi'.

"Idih tuyul ikut-ikutan."
.

.

.

Mereka duduk dikursi yang disediakan oleh pemilik kedai makanan.Setelah itu semua pesanan mereka sudah tertata rapi dimeja, air liur hampir keluar melihat makanan lezat didepannya.

Dengan lincah tangan menegang sumpit dan mengarahkan ke mulut.

Kedai yang mereka hampiri terlihat begitu ramai bahkan ada beberapa orang masih berdiri menunggu pelanggan yang lain keluar.

Mereka bertiga masih fokus dengan makanan sampai tidak ada yang menyadari jika ada seseorang yang menghampiri meja mereka.

"Kita bertemu lagi nona."

❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙❘❘❚❙
©®.﹫cottonneon࿐

11/12/21

Hehe mααρ lαmα υρ,, mαkαsιh bυαt 100k reαders

Yαng υdαh PAS αtαυ ρυn yαng belυm semogα hαsιlnyα memυαskαn yαα emm wαlαυ ρυn enggαk belαjαr,, sαmα yαng kυlιαh αtαυ ρυn yαng kerjα semαngαt

Ahh hαrι ιnι gw mαυ kemαh dαn yα gιtυ αdα bαrαng yαng belυm gw belι jυjυr αjα gw deg-deg'αn tαρι mαlαh nyαntαι αlαh emboh

Οh yα kαlαυ ιnι cerιtα gαk nyαmbυng αtαυ αραlαh,, jαngαn dιterυsιn ok,, mendιngαn terυsιn αjα hαραlιn rυmυs mtk, kιmια, sαmα ngιtυng bαnyαk dυιt tαρι bυkαn dυιt sendιri hh.

Udαh see you!!

Menjadi Permaisuri Bar-BarOnde as histórias ganham vida. Descobre agora