"Al...?" Panggilnya sekali lagi.

Mendengar hal itu sontak Albern berhenti melangkah. Kemudian ia membalikan tubuhnya menghadap kearah Brianna "Again..." ujar Albern.

"Huh...?" Brianna menatapnya tak mengerti.

"Kau memanggilku apa?" tanya penasaran.

"Albern" jawabnya.

"Ck. Bukan yang itu."

Brianna tambah bingung "lalu yang mana?"

"Lupakan!" balasnya datar.

Lalu Albern berjalan meninggalkan Brianna yang masih bingung.

"Hei kau! kenapa malah diam saja. Mau jadi patung sekolahan?" teriak Albern dengan tampang datarnya.

"Apasih pria ini, menyebalkan sekali!" gerutu Brianna dengan jengkel.

"Cepat!"

"Ish iya-iya tunggu sebentar" kesalnya. Dengan cepat Brianna berlari mengikuti langkah kaki Albern yang semakin jauh.

....

Private room

Tulisan papan nama di atas menggantung di atas pintu. Sebenarnya apa tujuan Albern mengajaknya kesini?

Tangan kekar Albern bergerak mengambil benda yang tersimpan di dalam saku celananya. Kemudian ia menggesekkan kartu itu kearah pintu.

Ting

Pintu terbuka dengan sendirinya, lalu ia menyuruh Brianna untuk masuk kedalam menghiraukan tatapan bingung darinya.

Pintu terbuka dengan sendirinya, lalu ia menyuruh Brianna untuk masuk kedalam menghiraukan tatapan bingung darinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau mau minum apa?" tanyanya datar.

"Hah? Ah em... Air putih saja" jawab Brianna linglung karena matanya sedari tadi sibuk melihat interior ruangan ini.

Albern mengangguk. Kemudian ia berjalan menuju kulkas yang sudah tersedia. Tak lupa ia juga mengambil beberapa camilan untuknya dan Brianna.

"Ini minumlah" titahnya.

"Terimakasih Al" ucap Brianna dengan tersenyum manis.

Albern yang mendengar itu berusaha untuk menahan senyumnya "Tentu tak masalah."

"Al..." panggilnya.

"Hm?" jawabnya berdehem.

"Apa tujuanmu membawaku kesini?" tuturnya lembut.

Albern mengendikkan bahunya acuh "Hanya ingin" jawabnya singkat.

"Ohh..." Brianna hanya mampu ber-oh ria.

Suasananya kini menjadi hening diantara keduanya. Brianna yang bingung harus membicarakan apa dan Albern yang memang malas berbasa basi. Sedetik kemudian Albern merebahkan tubuhnya diatas pangkuan Brianna yang saat ini sedang duduk di sofa.

Brianna tersentak kaget dengan tingkah laku Albern yang tiba-tiba "Albern..."

"Biarkan seperti ini dulu" pintanya.

"Tapi Al..."

"Please five a minute" ujarnya memohon.

Brianna menghela nafasnya "Fine, hanya lima menit". Albern tersenyum mendengarnya, namun sayang Brianna tak dapat melihatnya karena Albern menghadap kearah perut rata Brianna.

***

Denzel Harries

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Denzel Harries

Denzel Harries

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aiden Trustin

Bobby Charlton

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bobby Charlton

Bobby Charlton

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenzo William

Haii semua, maap lamaa hehe.

Em... Buat nanti aku usahain deh klo upnya seminggu 2 kali, soalnya kasian kalian pada lupa alurnya karna aku kelamaan up nya maap yaa:(

Jan lupa buat vote sm komennya yaa.

Babaii.

TBC

BRIANNA [Proses Revisi]Where stories live. Discover now