Kaus & Jins

15.9K 3.4K 1.3K
                                    

Dani kalau gak mau polarisnya, boleh banget loh kasih ke aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dani kalau gak mau polarisnya, boleh banget loh kasih ke aku.

***

"Kamu dengar obrolan mereka di meja resepsionis tadi?" Oma tersenyum di dalam mobil. Duduk di sebelah Sergi yang sedang menyetir.

Tentu saja Sergi mendengar semuanya. Beberapa bagian terakhir, terutama. Tentang orgasme dan segala macamnya. Suara percakapan itu terlalu kencang untuk diabaikan.

"Sesuai dugaan Oma, Dani masih jomblo. Duh, senangnya Oma. Pertama, kamu dan Monalisa. Sekarang, Francis dan Dani. Kalau kalian semuanya lancar, Oma bakal senaaaaaang sekali."

"Jadi booking restoran Oracle itu bohongan?"

Oma berusaha membela diri. "Memang bener ada. Malam ini rencananya Oma akan makan malam dengan Tante Yuni, tapi demi proyek Dani - Francis ini, Oma relakan makan malam Oma untuk mereka. Francis pasti senang begitu lihat kejutan yang Oma siapkan buat dia. Kamu juga. Malam ini jadi ketemuan sama Monalisa si Loli, kan?"

"Aku nggak yakin itu ide bagus."

"Lah, kenapa? Monalisa itu anak baik loh. Oma suka sama dia. Daripada kamu terus-terusan mikirin Lana yang udah mencampakkan kamu demi laki-laki lain yang lebih gembel."

Sudahlah. Sergi memilih melanjutkan setirnya dalam diam. Padahal yang tadi ia maksud, ia tidak yakin menjodohkan Dani dengan Francis adalah ide bagus.

"Oma serius, Sergio, kamu jangan memikirkan Lana lagi. Di sini kamu nangis-nangisan—"

"Aku nggak nangis."

"Sementara di sana dia asyik bulan madu dengan laki-laki yang—"

"Oma, sudahlah."

"Dengan tiket pesawat yang kamu beli. Kamu tuh terlalu baik atau terlalu tolol sih?!"

Kali ini Sergi tidak membantah. Saat mereka berpacaran dulu, Lana selalu bilang dia ingin mengunjungi Australia. Perempuan itu ingin melihat kemegahan Opera House, berfoto cantik di Bondi Beach atau sekadar melihat koala di Taronga Zoo. Sergi selalu tidak bisa meluangkan waktu mengajaknya ke sana karena sibuk bekerja, maka anggap saja tiket pesawat itu sebagai wujud permintaan maafnya.

Dan juga tentang betapa ia ingin mewujudkan impian lama Lana. Meskipun bukan dengan dirinya.

"Bodoh!" Suara Oma memutuskan tali lamunan Sergi. "Bukannya Oma benci sama Lana, enggak kok, Oma hargai pilihan dia. Tapi perbuatan kamu itu bodoh dan lemah, kamu sama saja memperlihatkan ke semua orang bahwa kamu gampang diperalat."

Mobil berhenti di depan lampu merah yang menyala. Sergi mengembus napas memandangi perempatan jalan yang kosong melompong, sembari terus mendengar ocehan Oma.

Epilog (lanjutan I Don't Love You Anymore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang