twilight conqueror- 20

47 30 2
                                    

      Setelah Yusuf meninggalkan kediaman tersebut, hujan tiba-tiba saja turun dengan derasnya angin bertiup dengan kencang pepohonan pun ikut menggoyang kan ranting dan  juga daunnya seperti mengisyaratkan kegelisahan dan kesediaan seorang insan yang berdiri di balik tirai yang sedang melambai-lambai menatap kepergian sang kekasih hati di balik gelapnya malam....

  "Maaf kan aku hiks...

".. Aku mencintai mu ...

                              ***

     Waktu sudah menunjukkan pukul 02:30 malam di kediaman Bagaskara..

"Mas ada dimana sekarang,?.. ujar Fatimah setelah panggilan telfonnya tersambung.

"Mas,,, panggilnya cemas

"Mas tolong bicara lah aku sangat khawatir,.." ucapnya lagi karena tidak mendapat sautan.

"mas sekarang dimana,,? ...

"Apa mba Hananya ada bersama mas sekarang? tolong jawab mas hiks,, jangan membuat ku khawatir"... lirihnya

"Aku tidak menemukannya ".. Ucap Yusuf parau setelah sekian lama .

"A..aku harus bagaimana..?" dia meninggalkan ku..

Hiks.. hiks..hiks..

"Aku gagal Fatimah,,.aku tidak pantas untuk di maafkan.. lirihnya dengan isakan pilu yang sangat menyayat hati.

"Mas pulang lah,,aku takut terjadi sesuatu dengan mu.. ucap Fatimah memohon

Hening....

  "Tidurlah, jangan menunggu ku ...

Tek ..Tek ..Tek.. Yusuf langsung mematikan telfon tanpa menunggu jawaban Fatimah,.. Fatimah yang mendengar itu wajahnya seketika menjadi sendu ada rasa sakit yang ia rasakan, dengan perlakuan Yusuf kepadanya tapi dengan cepat ia membuang perasaan tersebut....

"Aku tidak boleh egois,..tepis Fatimah

"Mas Yusuf membutuhkan ku saat ini..dia pasti sangat mencemaskan mba Hana, ini pasti sulit untuknya".. ucapnya mengorganisir perasaannya.
     
" Mba Hana dimana?,..

"pulanglah anak kita sudah lahir mba, apa mba tidak ingin melihat wajahnya? lirihnya lagi

                         ****

   Krek.... Pintu terbuka, seketika semua orang menoleh ke arah Suara tersebut , Yusuf berjalan dengan langkah tertatih. Wajahnya terlihat sangat berantakan,mata sembab,bahkan ada luka dan Noda darah di baju putihnya pemandangan itu membuat semua orang terkejut..
    Dengan cepat mereka menghampiri Yusuf. Begitu juga dengan keluarga bi Asti yang sedari pagi berada di sana menunggu kabar dari Hana mereka sedari tadi menunggu dalam gelisah.
Melihat penampilan Yusuf datang dengan kondisi seperti itu mereka sudah bisa menebak kabar Apa yang akan mereka terima..

"Kamu kenapa nak?.. ucap ummi Laila khawatir

"Mas kenapa ada noda darah"...Apa mas baik-baik saja.."ucap Fatimah ikut khawatir

"Kau tidak membawa Hana pulang,,sela bi Asti yang mengkhawatirkan Hana


  Namun Yusuf tak bergeming sama sekali, mendapat pertanyaan dari semuanya. hanya matanya yang terlihat berkaca-kaca menahan air mata.
Ia tak tau harus menjawab apa dan berkata seperti apa, semuanya orang terlihat menunggu jawabannya tapi ia ragu harus menjawab apa pada Semua mata yang menatap seolah meminta jawaban yang tak kunjung ia keluarkan..

Buk...

    satu pukulan mendarat tepat di wajah Yusuf, siapa lagi kalau bukan Rian yang menjadi pelakunya..ia sangat geram dengan sikap Yusuf yang seakan tuli dan seperti ada di dunia sendiri .. Yusuf yang mendapat hantaman yang mendadak dari kakak sepupu dari Hana seketika tersadar dari lamunannya.

"Apa kamu tuli?..tunjuk Rian pada Yusuf

"kurang ajar kamu, kenapa memukul anak saya,,teriak ummi Laila geram

"Itu pantas,, untuk pria bajingan seperti dirinya,,..ucap bi Asti membenarkan tindakan anaknya.

"Dimana Hana?.. jangan katakan kau tidak berhasil menemukanya .."ucapnya lagi

"Tolong tenanglah kita bicarakan ini baik-baik,,..ucap Abi Ahmad melerai

"Apa yang anda katakan,,? Baik-baik?
Apa ini terlihat baik-baik saja..?

"Anak saya sudah pergi selama beberapa hari tak ada kabar dan titik terang apa ini yang anda katakan Bicara secara baik-baik Ha..teriak pak Akbar.

"Maaf paman, sebaiknya paman tenang dulu benar yang di katakan Abi kita harus berfikir jernih sekarang aga..."ucap Fatimah terputus

"Diam kamu"..bentak bi Asti

"tidak ada yang meminta pendapat darimu, tau apa kamu tentang apa yang benar dan salah.."?Ha..

"Saat kamu memutuskan menikah dengan suami anakku apa kamu kira itu benar Ha,,"tunjuk bi Asti

Deg..

   bagai tertusuk jarum Fatimah yang seakan tersindir dengan ucapan yg di lontarkan Asti padanya hanya bisa terdiam air matanya bahkan sudah tak bisa ia cegah lagi.

"Tidak usah membuang air mata buaya mu itu,,ketus bi Asti lagi

"Apa kamu tidak pernah berpikir berapa banyak air mata Hana yang keluar karena  keegoisan kalian ..."Ucap bi Asti murka

"Maaf"..kata itu yang berhasil keluar dari mulut yusuf.

"Apa saya tidak salah dengar ?..MAAF kamu bilang?..

"Hahaha"...

"Asal kamu tau seribu kata maaf tidak akan bisa mengobati luka yang kamu tanamkan di hati ini, tidak akan bisa...bi Asti menekankan kata-katanya menatap Yusuf

"Camkan ini" ,,ucap bi Asti menatap semua keluarga Abi Ahmad

"Bila sesuatu yang buruk terjadi pada Hana, pegang kata-kata ku ini Atas nama kakak ku aku ASTI bersumpah akan menghancurkan hidup kalian semua terutama kamu.. Ucapnya menatap Tajam Yusuf mempertegas ucapan yang ia lontarkan

    Setelah mengatakan itu bi Asti berlalu dan di ikuti oleh pak Akbar dan juga Rian yang menyusul kedua orangtuanya.
Semuanya terdiam tak ada yang mengatakan sepatah kata pun, ancaman bi Asti terlihat tidak main-main dari raut wajahnya terlihat semburat kebencian..

"Hiks.. tubuh Yusuf bergetar hebat

",Aku pantas mendapatkan nya,,a..ku Terlalu terlarut dalam kebahagiaan ku sehingga aku melupakan kewajiban ku yang lain hiks ..ini karma bi..Ucap Yusuf pilu

"Bersabar lah nak kuatkan hatimu, ini cobaan ini sudah terjadi kamu harus kuat.. semuanya pasti akan berlalu jika kamu seperti ini terus bagaimana dengan anakmu dan juga Fatimah?... Ucapnya Abi Ahmad menasehati

"Sekarang masuklah ke kamar mu bersihkan badan mu, dan beristirahatlah dulu lalu kita pikirkan lagi bagaimana cara menemukan Hana Abi tidak mau jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan padanya,,.."pintanya terhadap Yusuf

"Ya Allah kamu di mana nak?,..kami semua sangat mengkhawatirkan mu,, Ucap Abi Ahmad dalam hati





















    

Twilight ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang