twilight conqueror-13

56 34 3
                                    

" Saya terima nikah dan kawinnya Fatimah bin Abdul dengan mas kawin 2 gram emas dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"

,"Sah..sah..sah"

     Seakan waktu berjalan mundur,Hana yang kan seperti kembali dimasa di mana ia di persunting Yusuf suaminya,tapih ya sekarang keadaannya sangat berbeda.
Ijal Kabul yang baru terlaksana bukan untuk dirinya.

PROV Hana

"Malam semakin larut dan rintik hujan terdengar memenuhi sunyinya malam, hawa dingin seakan masuk sampai ke tulang-tulang.
Membuatku terbangun dari alam mimpi, aku berjalan ke arah teras kamar dan ku rentangkan jari jemari ku menyambut jatuhnya air hujan dari langit, perlahan ku pejamkan mata ku ini Dan ku resapi tetes demi tetesnya mengalun indah di setiap detiknya".
      "Seperkian detik aku berbalik kearah kamar yang hanya di hiasi cahaya temaram dari lampu tidur yang terdapat di atas meja riasku..
Dan beralih di setiap sudut kamarku hanya gelap yang terlihat hanya sepi yang terasa, tiada kehangatan di baliknya hanya gelap,dan dinginnya malam yang menjadi saksi kesendirian ku.

" Apa mas Yusuf sudah tertidur atau?...apa yang ku pikirkan?membayangkannya saja membuat dadaku terasa sesak" lirihnya

"Ya hari ini setelah pernikahan yang berlangsung, suamiku dan istri keduanya melakukan perjalanan ke pulau Dewata Bali atas desakan ibu mertuaku. kata Beliau agar cepat mendapatkan momongan, itulah yang beliau katakan".

"Hana" teriak ummi Laila di pagi hari

"Iya ummi" saut Hana

"Cepat bereskan barang-barang mu dan pindahkan ke kamar bawah, Aku ingin nak Fatimah saja yang menempati kamar utama dengan Yusuf, cepat lakukan" perintah ummi Laila.

Deg..

"Sebegitu bencinya kah ummi padaku hingga memperlakukan ku seperti ini" batin Hana dengan mata berkaca-kaca menatap wajah ibu mertuanya itu dengan air mata yang hampir saja keluar.

"Heee... kenapa masih disitu cepat kerjakan, jangan pikir aku akan luluh melihat kamu seperti itu Cepat sana" bentak Ummi Laila.

"Iya maaf Ummi" Ucap Hana berlalu

     Ia berjalan ke arah kamarnya dengan linangan air mata yang tak dapat ia bendung lagi dengan isakan. Baru sehari di tinggal oleh sang suami ia bahkan sudah merindukannya, di raihnya baju sang suami dan di peluk erat sambil memejamkan mata.

"Mas aku merindukan mu, Cepatlah kembali" lirihnya

"Tidak " ucapnya menguatkan hati
Aku harus kuat" Ucapnya lagi mengusap air mata yang terus saja mengalir .

"Maaf kan hamba ya Allah, Hamba selalu saja mengeluh dan tak mensyukuri nikmat mu" Ucapnya menyesal.

     Tak Terasa sudah hampir 2 Minggu telah berlalu, Hana yang menantikan suaminya menungguinya dengan rasa tak sabar hingga sebuah suara terdengar dan membuatnya terkejut.

"Hana.. kenapa duduk disini nak" tanya Abi Ahmad

" Eh Abi..Maaf tadi Hana gak lihat Abi " Jawabnya sambil tersenyum.

" Iya nak tidak apa-apa, tapi kenapa duduk disini? Di sini udaranya dingin loh nanti kamu sakit, muka kamu juga pucat begitu sebaiknya kamu ke dalam saja nak.

"Gak apa-apa bi, Hana mau nungguin mas Yusuf dulu sama dek Fatimah disini mungkin sebentar lagi mereka akan sampai" Ucap Hana

   Abi yang mendengar penuturan Hana menatap bingung kepada menantunya itu, bukanya Yusuf tidak akan kembali sementara waktu dan menetap di kota bersama menantu keduanya? Tanya nya dalam hati, lalu kenapa Hana menunggunya apa iya tidak tau sama sekali..."?

"Memangnya ummi Tidak bilang ya kalau Yusuf dan Fatimah akan tinggal di kota untuk sementara waktu..? Tanya Abi Ahmad

"ti...tidak bi memangnya berapa lama mas Yusuf dan dek Fatimah di sana" jawabnya sendu

"Apa Yusuf tidak mengabarimu Nak"?

     Lagi-lagi Hana terdiam, Abi Ahmad yang melihat gelagat menantunya itu pun ikut Terdiam merasa iba melihat kondisi anak menantu kesayangannya. Sudah pasti yang terjadi ini tidak lepas dari campur tangan istrinya sendiri.

"Abi..Hana masuk dulu ya ke dalam Ucap Hana

"Iya nak" jawab Abi Ahmad lembut.

Twilight ConquerorHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin