"Tuh anak pms, ya?" gumam Alika melirik Chika. Chika mengedikkan bahunya acuh lalu menyusul Keysha.

~~~~~

"Arghh... bete banget gue," desis Keysha tak sadar menendang kan kakinya dibawah meja hingga gadis itu menjadi sorotan dari murid-murid di kelas.


Saat ini jam pelajaran pertama tengah berjalan, namun pikirnya tidak fokus kepada guru yang tadinya sedang menjelaskan, kini berganti menatapnya tajam.

"Amora? Apa masalahmu? Kalau kamu tidak ingin belajar? Keluar dari kelas saya!" sentak bu Anne, selaku guru matematika.

Keysha menggigit bibir bawahnya, "Maaf, bu." ucapnya menundukkan kepalanya.

"Lo kenapa, sih? Lo ada masalah?" tanya Chika pelan, Keysha hanya menggeleng kecil.

"Kepala gue pusing, dikit."

"Yaudah sana ke UKS aja."

"Gak a─" belum sempat Keysha berucap, Chika berdiri dari duduknya, "Maaf, bu. Keysha sedang tidak enak badan, saya mau anter dia ke UKS." ucap Chika.

"Yaudah, sana sana. Daripada ganggu pelajaran saya."

"Lo beneran sakit, Key?" tanya Alika menahan Keysha dan Chika yang ingin keluar dari kelas.

"Alika kamu duduk!" ujar bu Anne tegas.

"Saya mau nganterin Keysha juga, bu." kata Alika memelas.

"Ada Chika! Kamu duduk!"

Di UKS, Keysha tidak berbaring di ranjang. Gadis itu memilih duduk di sofa sambil menyandarkan kepalanya kebelakang.

"Pusing banget, Key?" tanya Chika.

"Gak, mungkin gue mau dateng bulan, kali." jawabnya.

"Mau gue beliin teh anget?" Keysha menggeleng.

"Keadaan lo gimana? Semalem lo gak di apa-apain, kan sama Rakael?" kini Keysha yang bertanya kepada Chika.

"Rakael? Maksudnya?" kedua kening Chika saling mengerut.

"Lo beneran gak inget apa-apa?"

"Gak? Emang gue kenapa?"

Keysha terkikik geli, "Nyesel gue gak videoin lo semalem." ujarnya, "Lo mabok parah, Chika. Sampai-sampai Kael sama temen-temennya pada heran liat lo."

"Key serius deh!" desak Chika, melupakan apa niat mereka datang ke UKS.

"Hahah... Gue serius, Chik. Lo mabok, lo beda banget semalem. Gak kaya Chika yang gue kenal, dan orang yang anterin lo pulang, itu Kael." Keysha menoleh kearah Chika sambil menahan senyumnya.

"Gak! Gue yakin lo bohong. Gue kuat minum kalo lu lupa?" sanggah Chika tidak percaya. Benar, saat Chika bangun pagi tadi, ia sudah berada di kamarnya. Dan sialnya Chika tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya kemarin malam. Tentang Rakael yang mengantarkannya saja, Chika tidak ingat.

"Kata temen-temennya Kael lo manis kalo lagi mabok, gak kaya Chika yang sering mereka liat. Datar, dingin kek kulkas berjalan." ucap Keysha diselingi kekehan renyahnya.

Chika mengatupkan bibirnya. Pantas saja ketika Rakael dan sahabat-sahabatnya melihatnya di parkiran tadi mereka seperti menahan senyum-senyum yang menurut Chika aneh. Bodoh! Rasanya Chika ingin menghilang dari dunia ini.

"Sebenarnya hubungan lo sama Kael itu apa, sih Chik? Asal lo tau, semalem Kael keliatan marah banget saat lo mabok." ujar Keysha, tidak ada lagi kekehan nya yang menggoda Chika.

Garis Takdir [END]Where stories live. Discover now