Hukuman

784 35 1
                                    

Happy Reading 🐻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading 🐻

"Lepasin aku!" Aileen memberontak mencoba melepaskan cekalan Gibran ditangannya.

Dengan santai Gibran menghentakkan tangannya. Pandangannya lurus menusuk mata hazel milik Aileen.

"Jangan jadi cewek lemah! Kalau lo ditindas, tindas balik!" geram Gibran sembari memperhatikan rahang gadis didepannya yang memerah akibat ulah Chintya.

"A-Aku ngelawan kok..."

"Ngelawan gimana? Kalau lo ngelawan, rahang lo gak mungkin memar kaya gini!" Gibran dengan santainya menekan ibu jarinya ke rahang Aileen membuat gadis itu meringis.

"Sakit..."

"Lemah!" cibir Gibran lalu menarik pergelangan tangan Aileen kembali agar gadis itu mengikutinya.

"Duduk."

Bukannya duduk Aileen malah melongo. "Kok ke kantin? Ini masih jam pelajaran."

"Duduk."

"Enggak!"

"Gue bilang duduk."

Aileen menghembuskan nafas pasrah. Duduk dibangku kantin dengan perasaan was-was. Bagaimana tidak? Sekarang masih jam pelajaran tapi ia malah duduk dikantin bersama cowok menyebalkan ini.

"Loh kok ngilang," gumam Aileen ketika tidak melihat Gibran. Pandanganya menyapu bersih seluruh penjuru kantin. Tidak lama dari itu seorang lelaki sedang berjalan ke arahnya.

"Kamu mau ngapain?" tanya Aileen ketika Gibran duduk disebelahnya dengan jarak yang terbilang dekat.

"Gak usah banyak tanya." Tangan Gibran meraih satu plastik es batu yang tadi ia beli. Mengompresnya ke rahang memar Aileen.

"Shhh..." Aileen meringis karena rasa ngilu dirahangnya.

"Tahan."

Aileen menahan mati-matian rasa ngilu itu. Tangannya mencakar tubuhnya sendiri agar rasa sakit di rahangnya tidak begitu terasa.

"Cakar badan gue aja," ujar Gibran tanpa mengalihkan pandangannya.

"T-tapi..."

"Selain banyak tanya, lo juga banyak omong!" decak Gibran lalu meraih tangan Aileen. Meletakannya pada tangan kirinya.

"Cakar ini aja."

Bukannya mencakar lengan Gibran. Aileen justru menggigit bibir bawahnya.

"Cakar lengan gue atau bibir lo gue cium!" ancam Gibran membuat Aileen membelalak. Gadis itu langsung mencakar lengan Gibran daripada harus di cium oleh cowok menyebalkan didepannya ini.

"Harus gue ancem dulu baru lo nurut?!"

"E-enggak... Aku takut tangan kamu luka."

"Gue kuat, gak kaya lo."

Parelthon [ON GOING]// HIATUS Where stories live. Discover now