4. PERNYATAAN PAHIT

4.5K 277 79
                                    

Maaf kalo ada typo yang ngeganggu kalian saat membaca, ya✌️

Pencet tombol 🌟 dipojok kiri untuk vote 🙌🏻

Jangan lupa komen dan share yauu🦋

Selamat membaca


🌵 4. PERNYATAAN PAHIT 🌵

Juan menoleh, "Ah, iya, ini Zeyra," Juan mengenalkan Zeyra pada Tireno.

Juan menatap Zeyra sembari melirikan matanya kearah Tireno—bermaksud untuk Zeyra menyapa atau memperkenalkan diri pada pria itu.

Zeyra mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh Tireno. "Saya ingat, An,"

Juan diam sebentar lalu ia tertawa kecil. "Oh, kamu mah pernah Zey, ketemu Om Tireno,"

"Inget nggak?" Tanya Tireno pada Zeyra.

Zeyra diam sebentar, lalu mengangguk kecil. "Ingat, ingat,"

"Udah gede, tapi terakhir ketemu kamu juga nggak kecil-kecil banget. Umur berapa ya waktu itu? 12? 13?" Tanya Tireno.

Zeyra mencoba mengingat-ingat sebentar, "15, mayby?"

Tireno terkekeh, "Sini gabung, nggak apalah nongkrong sama bapak-bapak, sekali kali,"

Zeyra tersenyum karenanya, "Zey mau langsung ke tempat temen, Om," sahut Zeyra sopan.

Tireno tidak memindahkan pandangannya pada Zeyra. "Sukses banget ya kamu sekarang, udah dikenal sama banyak orang juga," pujinya membuat Zeyra sedikit menjadi canggung.

"Hehe, alhamdulilah, Om," balasnya malu.

"Kamu belum ke apartemen Viera?" Zeyra menggeleng.

"Yaudah, Zey pamit dulu, Yah, Om," Zeyra membungkuknya tubuhnya, setelah diangguki dua orang yang sudah paruh baya itu, Zeyra pun melangkah pergi.

***

Zeyra telah tiba didepan pintu kamar apartemen milik Viera, perempuan dengan rambut gelombang yang digerai itu mengetuk pintu.

Tok Tok Tok

"SIAPA?" Teriak dari dalam.

"PAKET!!!" Zeyra balas berteriak.

Terdengar kekehan dari dalam sebelum pintu itu terbuka, "Lo masih aja sok canggung pake ngetuk pintu dulu segala," Viera memutar bola matanya malas.

Zeyra hanya menggedikkan bahunya lalu gadis itu masuk bak seorang pemilik ruang tersebut, "Pas udah didalam berlaga kayak orang yang punya." Cibir Viera sembari menutup pintu tersebut.

"Kai mana?" Tanya Zeyra ketika gadis itu telah mendudukkan bokongnnya pada sofa, ia meletakkan tas nya diatas meja, lalu bersandar pada sandaran sofa.

"Di kamar mandi," jawab Viera ikut duduk di sofa tepat sebelah Zeyra.

"Lo, ya, bangun bangun gue, lo udah ilang," cibir Viera.

GHAZEYRA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora