Maksud saya, dengan kulit putih kemerahan, hidung yang mancung, bibir yang seksi dan tebal dan bentuk matanya yang seperti kucing birahi.. eh... (aduh.. typo muluk...)

"Anak daddy.. lucu nya kamu sayang.." Lisa mencium pipi buah hatinya dan saling menggesekan hidung mereka berdua.

"Sebelumnya silahkan tanda tangan di sini nona Lisa. Saya juga akan meminta tanda tangan nona Jennie setelah ini." Lisa mengerutkan dahinya dan bertanya tanya.

"Bukan nya semua biaya sudah saya bayar yah?" dokter itu tersenyum dan menggaruk kepalanya.

"Saya fans sama nona Lisa dan juga nona Jennie... terutama anak saya yang masih 4 tahun sangat tergila gila dengan nona.. eh tapi nona ternyata sudah menikah.. tapi gpp.. ntar begitu anak saya sudah lebih besar dan anak nona juga begitu... biar anak saya jadi mommy sugar anak nona Lisa nanti.. hehe... saya gak akan bilang siapa - siapa.. rahasia aman.." Lisa hanya tersenyum canggung dan mengangguk mendengar ujaran dari dokter di hadapannya.

"Untuk selanjutnya, serahkan anak anda kepada nona Jennie agar di beri asi pertama sebagai gizinya." Lisa tersenyum dan mengangguk, ia berjalan kearah Jennie yang inti miliknya sedang di jahit dan tubuh nya yang terbaring lemah.

"Sayang... gimana keadaan kamu.. kamu udah berusaha hari ini sayang... anak kita cantik nya sama kayak kamu." Jennie tersenyum dan menerima kecupan di keningnya.

"Anak kita cowok atau cewek?" Jennie bertanya dengan suara nya yang sedikit lemah.

"Kan udah di bilang dokter.. anak kita perempuan sayang.." Jennie tersenyum dan mengangguk. Setelah nya ia memejamkan mata dan tertidur.

Pantesan firasat gua gak enak... jadi saingan gua ntar... tenang Jennie Kim.. anak gua tuh... bibit unggul Kim Manoban... saingan besar seorang Jennie Kim Manoban... Hahaha...

*

Bayi mereka sekarang di letakan dalam incubator dan di posisikan di sebelah ranjang Jennie yang sedang tertidur setelah mendapatkan beberapa jahitan. Lisa pergi keluar dan menemui orang – orang yang telah menunggu di depan.

"Gimana Jennie, sayang?" Lisa tersenyum dan memeluk pria dan wanita di hadapannya bersamaan.

"Nini lagi istirahat eomma.. appa.."

"Terus cucu eomma gimana?"

"Dia cantik.. seperti Jennie... dia sehat.. berat nya 3,2 kg.." eomma dan appa menangis haru lalu saling memeluk.

"Hiks.. akhirnya.. Jennie merasakan penderitaan ku... hahaha.."

Baru kali ini ada emak dendam sama anak sendiri...

"Ya udah.. kata dokter nya.. sebentar lagi kalian bisa liat mereka berdua." mereka mengangguk dan kembali duduk, sedangkan tangan Lisa di tarik Seulgi untuk bicara berdua.

"Heh..."

"Apaan.." Lisa mengerutkan dahinya saat Seulgi melihat area disekitarnya.

"Apa yang lu buat sama miss Jennie? Gara – gara lu rambut gua menipis nih.."

"Buat apaan?"

"Jangan pura – pura bego lu... Setau gua miss Jennie bakalan brojol 2 atau 3 hari lagi... kok bisa brojol nya hari ini? Lu..." Lisa memalingkan pandangan nya ke sembarang arah.

"Jangan bilang lu ngew ngew sama miss Jennie yah sebelumnya?"

"Mmm... ya.. itu permintaan dia gi.. bukan gua.." Lisa menggaruk kepalanya tak gatal.

"Hoho.. pantesan tuh anak mau keluar.. kepala anak lu nabrak palkon bapaknya.. lagi enak tidur malah ciluk ba muluk. Bagaikan laga kambing tuh kepala. Untung gak sampek tenggorakan kayak emak nya nelen punya lu.." Lisa membulatkan matanya dan menampar kepala Seulgi dengan sedikit kuat.

My Wild J [END] + SEQUEL!!!Where stories live. Discover now