Chapter 11 || ...

28.6K 1.6K 93
                                    

Vote before reading~

Comment and subrek~🙂😌

Udah itu aja 🔪

.

.

.

.

.

Happy reading~

Sudah hampir seminggu Lisa di RS untuk menjalankan terapi pada kaki nya dan melakukan medical cek up. Lisa masih merasa kan kesal dengan Jennie, tapi harus ia sembunyikan karena Lisa tak ingin Jennie mengulang kejadian sebelumnya.

"Lili... J datang..." Jennie dengan riang datang sambil membawa snack dan makan siang untuk dirinya dan Lisa. Karena katanya Lisa sangat bosan dengan makanan di rumah sakit.

Lisa sedang bermain game di ranjang ruangan nya, dia hanya terfokus pada ponsel nya dan sadar saat kecupan mendarat di bibir nya.

"Eoh.. hi.." Lisa merespon seadanya dan membuat Jennie murung. Lisa melirik dirinya yang berdiri di sebelah ranjang nya merasa tak tega. Dia tak ingin menyentuh Jennie, ia masih bimbang dengan dirinya yang selalu teringat dan membayangkan pria lain dan kekasihnya berada di apartement yg sama dan hanya berdua.

Walau tak di depan mata nya, bekas yang telah hilang di leher nya masih terbayang di mata nya.

Flashback 2 hari yg lalu...

"Hei.. Lili masih marah sama Nini?" tanya Jennie kepada Lisa yang sedang berbaring memunggungi dirinya duduk di kursi sebelah ranjang pasien

Lisa hanya menggelengkan kepala nya dan hanya memejamkan matanya. Jennie naik ke ranjang pasien dan merebahkan tubuh nya melingkarkan lengan nya di pinggul Lisa.

"Lili... Nini kangen sama Lili... Nini mau di peluk Lili lagi, Nini juga mau cium Lili lagi, Nini mau Lili les biologi lagi sama Nini.. pikiran Nini kacau Li... kerjaan Nini juga gak beres... konser Nini hampir gagal karena Nini tidak fokus... hiks... Nini tau Nini salah... hiks... jangan abaikan Nini... hiks... hiks..." Jennie menangis di punggung Lisa.

Lisa membalikan badan nya dan meletakan kepala Jennie berbantal lengan dirinya. Air mata tak berhenti mengalir dari mata kucing nya, membuat Lisa terenyuh melihat wanita di depan nya menangis tiada henti. Setau nya Jennie adalah orang egois, keras kepala, temperamental, dan tidak ingin meminta maaf kepada siapa pun, tapi.. kali ini ia menangis. Menangis karena dirinya.

Lisa mengusap kepala Jennie dengan lembut, menyingkirkan helai rambut nya kebelakang telinga kekasih nya. Lisa menarik dagu Jennie, memaksa batin nya untuk mencium wanita di hadapan nya, mencoba menghilangkan bayangan buruk yang hampir seminggu ia ingat terus menerus.

Lisa melumat bibir ranum Jennie perlahan tanpa nafsu, Jennie yg tak sabar menarik tengkuk Lisa memperdalam ciuman mereka. Jennie sedikit bangkit dari tiduran nya dan membuat Lisa terlentang di bawah nya.

Tanpa melepas penyatuan bibir mereka Jennie mendorong masuk lidah nya yang di beri lampu hijau oleh Lisa tanpa harus menggigit bibir nya. Lidah mereka bertemu dan saling beradu, merasakan manis dari kedua nya saling bertukar saliva. Jennie menghisap keras dan mengemut lidah panjang milik Lisa bak lollipop.

Mereka melepaskan pangutan nya mengambil nafas dan terlihat benang saliva yg menjadi jembatan di antara bibir mereka. Jennie turun menciumi rahang tegas Lisa dan mengecup basah leher jenjang nya, menjilat dan menghisap hingga meninggalkan bekas memerah.

Lisa mendorong Jennie pelan dan menjauhkan nya dari hadapanya, ia langsung memunggungi Jennie kembali yang masih berada di kasur nya. Ia sangat ingin melakukan nya, tapi bayangan buruk dan bekas yang ada di leher milik kekasih nya terus menghampiri dirinya.

My Wild J [END] + SEQUEL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang