My Wild J [END] + SEQUEL!!!

Chapter 18

Vote sebelum baca📖

Tinggalkan komen kek biasa...💬

Yang belum tinggalkan Vote ntar Nxl seruput ubun ubun kalian..😗

Btw nih part mungkin bakal absurd karena buat nya keter boneng.. mungkin ada yg mau kasih ide untuk next chap.. lagi buntu juga... kadang komenan kalian Nxl jadi kan next chap kalau itu nyambung sama cerita Nxl dan kalau sepemikiran.. hehe >///<

.

.

.

.

.

Happy reading~

Ting nong...

Ckleekk..

"Nugu?" Sandara membuka pintu dan seseorang dengan penampilan serba putih dengan stetoskop menggantung di leher dan kaca mata yg bertengger di mata tak lupa menenteng tas kerja nya datang untuk memeriksa pasien nya.

"Saya tukang gali kubur ibu. Ada mayat yg bisa saya kubur?"

"Penampilan anda seperti dokter kok pindah profesi sih dok.. kukukuku..." tawa Dara dan di rolling eyes sang dokter.

"Udah tau nanyak..."

"Nge gas anda yah... kukukuku..."

"Ya udah kalau begitu silahkan masuk. Pasien nya di atas.. abis di ewekin anak saya, jadi mungkin kelelahan." bisik Dara di akhir kalimat dan dokter yg mendengar nya langsung membulatkan mata dan berlari keatas.

Orang tua sableng...

"Sakit yah sayang... yang mana sakit Lili.." Lisa terus menangis di pelukan Jennie yang terus memijat tangan nya.

"Satu tangan Lili.. hiks.."

Ckleekk...

"Permisi.. saya datang mau cabut nyawa.. eh.. maksud saya mau periksa nona Lisa." Dr. Yoo berjalan kearah tempat tidur Lisa.

"Eh... ini kenapa...?" dr. Yoo memegang selang infus yang mengalirkan cairan kristaloid ke tubuh Lisa.

"Kenapa dok?" tanya Jennie yg mengerutkan dahi nya.

"Harusnya kan jarum ini saya sudah tancapkan di tangan kiri nona Lisa, tepatnya di punggung tangan bagian vena. Kenapa pindah ke kanan, dan malah posisi nya di lengan. Pantas saja nona Lisa merasa sakit dan terus menangis." Jennie membulatkan mata nya mendengar apa yg di katakan dr. Yoo di hadapan nya.

"T-tapi saya gak ada min-... tunggu dulu... anak anak itu pasti.." Jennie kesal, tapi harus ke siapa? Sedangkan makhluk yg muncul di pikiran Jennie sudah melarikan diri setelah makan siang.