I Got Bitten After Transmigrating Into a Pseudo-Beta [End]

Ch 61 | Gland Marking

Menunggu terlalu lama sampai saat ini, Gu Wei mengambil sedikit kesabaran, bersandar ke titik lemah dan menggaruk kulit yang panas berulang kali.

Itu terlalu gatal, Yue Fei mengangkat kepalanya dan terengah-engah, matanya lembab, tetapi tubuhnya yang ketat berangsur-angsur rileks di tengah rasa gatal yang menganggu.

Dengan dahinya menempel pada dinding yang dingin, Yue Fei terengah-engah, detak jantungnya berpacu seperti orang gila, itu terlalu panas, terlalu panas ...

Nafasnya penuh dengan aroma rosin, dan dia kemudian menyadari bahwa itu adalah feromon Gu Wei.

Mengapa tidak disebutkan dalam buku bahwa dia adalah omega?!

Gambar yang tidak dikenal muncul di benaknya. Suatu ketika, dia sepertinya ditahan dari belakang seperti ini, dan dia menggigit dengan ganas.

Dia berjuang untuk melihat siapa yang menggigitnya ...

"Tetap diam, bersabarlah sebentar denganku."

Suara yang familiar ... Orang yang menggigitnya adalah Gu Wei!

Yue Fei akhirnya mempercayai kata-kata Gu Wei, dia benar-benar seorang omega.

Menyadari bahwa Yue Fei tidak lagi melawan, Gu Wei setengah mengangkat matanya dan melihat kulit merah di belakang leher omega, dan sikap posesif fanatiknya melintas dalam dirinya.

kau milikku.

"Kau milikku."

Suara tumpul itu sepertinya adalah tali terkuat yang mengikat jiwa Yue Fei.

Tanpa ragu sedikit pun, Alpha menundukkan kepalanya dan menggigit dengan dominasi yang sangat posesif.

"Aaah--"

Yue Fei berteriak tak tertahankan, air mata mengalir dari sudut matanya.

Itu menyakitkan!

Matanya kabur, dan panas tubuhnya mencapai puncak dalam sekejap, membuatnya hampir tidak sadarkan diri.

Rosin yang mendominasi masuk melalui kelenjar leher belakang; di masa lalu itu hanya bisa menangkap, menelan, dan memadukan feromon di udara. Pada saat ini, ia menembus ke dalam sumsum tulang dan menyerang wilayah target. Sejak saat itu, setiap tetes mata air yang manis akan menjadi penuh dengan rosinnya.

...

Ketika Yue Fei bangun lagi, hari sudah pagi.

Tubuh tidak lagi panas, dan ada rasa sakit di bagian belakang lehernya. Yue Fei mengangkat tangannya untuk menyentuhnya, tetapi menemukan bahwa dia dipegang di lengan pria itu, tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya.

"Bangun?"

Suara puas Alpha datang dari belakang, dan Yue Fei entah kenapa merasa kesal.

"Biarkan aku pergi."

Gu Wei, yang mengusap dengan penuh kasih sayang ke kepala Yue Fei, membeku, setelah jeda, dia melepaskan tangannya.

Yue Fei duduk di atas tempat tidur dan menatap kembali Gu Wei yang sedang berbaring di tempat tidur.

Gu Wei mengakui bahwa dia tidak sabar, tapi dia tidak menyesalinya.

“Biarkan aku mengoleskan obatnya padamu…” Gu Wei menguatkan dirinya dan hendak duduk. Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, dia tiba-tiba dilempar oleh Yue Fei.

Omega duduk di pinggang Alpha, matanya merah.

“Apa kau tahu kalau itu sakit?” Yue Fei mencekik nafasnya. Dia tidak menyangka tanda kelenjar itu akan begitu menyakitkan.

Jika dia diminta untuk mengurutkan semua rasa sakit yang pernah dia temui, kali ini penandaan kelenjar menempati urutan pertama.

Gu Wei juga menandai orang untuk pertama kalinya, dan dia tidak pernah mengira jika itu akan menyakitkan seperti ini.

"Maaf," kata Gu Wei dengan tulus, "Lain kali aku akan bersikap lembut."

Lain kali? Yue Fei menarik napas: "Tidak adil, aku tidak bisa digigit secara sepihak."

Mengetahui bahwa meskipun Yue Fei sedikit marah, dia tidak benar-benar membencinya, Gu Wei santai dan berbaring di tempat tidur dengan Yuefei duduk di atasnya.

“Apakah kamu ingin menggigit kembali?” Gu Wei mengangkat alis.

Yue Fei menatapnya, tidak menyangkalnya.

Gu Wei merentangkan tangannya dan memasang ekspresi yang tidak akan pernah dia tolak: "Kamu bisa."

Yue Fei menggeretakkan giginya, mencondongkan tubuh yang tampaknya tidak enggan, menarik kerah Gu Wei, dan menggigit tulang selangkanya dengan keras.

“Huh.” Gu Wei mendengus dan mengangkat tangannya, meletakkan jarinya yang terikat rapi di belakang leher pemuda itu dan dengan lembut menggosoknya.

Setelah waktu yang lama, Yue Fei kehilangan amarahnya, mengendurkan giginya dan bangkit, dan menemukan beberapa tetes darah muncul dari tempat dia menggigit.

Cedera ini bukan apa-apa untuk Alpha, tetapi Yue Fei menyesal telah menggigit begitu keras.

“Apa itu sakit?” Tanya Yue Fei.

Gu Wei menatapnya dengan tatapan lembut: "Sakit."

Oleh karena itu, Yue Fei membungkuk, menggunakan bibir lembutnya untuk mencium luka yang telah dia gigi. Setelah beberapa saat, dia bangkit lagi, meninggalkan bau samar darah di antara bibir dan giginya.

Dalam kegelapan, sang alpha menatap omega diatasnya, matanya yang gelap berbinar.

Tangan besar di belakang leher Yue Fei sedikit menekan ke bawah, dan Gu Wei berbicara, suaranya tiba-tiba menjadi serak.

"Apakah kamu masih marah, apakah kamu ingin menggigit sesuatu yang lain?"

Yue Fei mengangkat matanya dan bertemu dengan matanya yang  agresif, telinganya langsung merah ...

Di langit, bintang Venus perlahan naik, malam memudar, dan kabut pagi meresap.

Di kamar tidur utama yang setengah gelap, damar cukup berat, seperti arus bawah antara pulau dan karang, yang akan menelan kapal yang lewat jika mereka tidak memperhatikan, dan seperti laut yang tenang yang akan menyambut badai ...

Tidak tahu sudah berapa lama, Yue Fei mengangkat kepalanya, terengah-engah dengan keringat panas di dahinya.

Alpha bersandar di kepala tempat tidur, menekuk satu kaki, dan meletakkan satu tangan dengan ringan di lututnya. Pada saat ini, tangan itu diangkat dan direntangkan ke arah Yue Fei, ujung jarinya dengan lembut menekan bibir merah berairnya.

Sebelum Yue Fei bisa bereaksi, Gu Wei tiba-tiba menarik Yue Fei, membiarkan dia bersandar padanya, memegang bagian belakang leher, mengangkat kepalanya, dan mencium dalam-dalam.

Jangan terlalu memanjakannya ...

….

19/11/2021